Halaman

Rabu, 22 November 2023

my anxiety coming from

I just watched a YouTube video about someone named Matt (hehe) who shared his experiences of living with anxiety. He is only 20 years old, and I am 26. I also had anxiety in my teenage, just like him. I think it's because that age is really prone to having many upheavals in the soul. The age is looking for identity, the age full of temptation.

Everyone has anxiety disorders, so do I. One day, I did something that was beyond reason. But I come from a family that is not aware of it. They would advise me to pray or get closer to Allah. That's not wrong. Not wrong at all. It's just that the first and quick help comes from a psychologist. Unfortunately, at that time, there were not many psychologists that I could trust.

Matt said in his video that after he was able to get through his difficult times, that everything he went through related to his anxiety, it was not only to be resolved by going to a therapist, but also from himself. Therefore, Matt bought a notebook and invited his followers to write an anxiety journal in a book. He was a bit grumbling because the notebook he bought was $25. Haha.

Yes, Matt, writing is one of the ways I have been able to survive until now. I write anywhere, on blogs, on social media, in books. Writing helps me to express my feelings, anger, and disappointment that I experience. With writing, little by little the burden on my chest decreases and I feel more relieved.

Matt said that all anxiety has its roots. And by writing and expressing what we feel when that anxiety strikes, it can narrow down and bring out the triggers of our anxiety. Because I know anxiety is something that can be cured.

Then I realized that the root of my anxiety is my own family. Not in a bad way, I am not from divorced parents but it could also be called broken home. Because I felt that at the time the house was not a comfortable place, my parents were busy with their own problems. If narrowed down again, the source of all sources is my grandmother.

Since we moved to her house, even though we had our own house, from there I felt that all bad things happened to our family. On the one hand, I also feel angry with my mother because she did not want to choose to win her family.

Until the time I went to college and left Jogja, I felt more relieved. Even though I got other anxiety because I had to go to college far from my family, but I think after I worked and got my own money, living independently, I felt lighter.

If I want to curse, I will curse my grandmother. I want to tear her mouth and smash her against the wall when I remember all her bad treatment. Once at night she came down and yelled. Then the next day my mother took us back to our old house. But after they made up, we had to go back to my grandmother's house.

I hope my grandmother dies.

But until now she is still not dead. She is still alive and bothering us. Honestly, all of this happened because of her. We couldn't enjoy life to the fullest, that's also because of her.

Now my grandmother is very old. Her body is just skin and bones, but her personality is still the same. I don't care about her, and even though sometimes witnessing the lives of each person is sad, it shouldn't be a reason for you to treat others like trash.

In the end, I hope we can all be free and survive. Life is short and temporary, so make your life meaningful and happy.



Kamis, 31 Agustus 2023

ditanya kapan kawin dijawab kapan-kapan

Di usia sekarang ini pasti tidak akan kaget kalau dikirimi undangan nikah oleh teman atau kolega. Awal mulanya aku merasa canggung dan bingung harus bereaksi apa ketika mendapat undangan terutama jika lokasi resepsinya jauh dari tempat tinggalku sekarang. Apakah aku harus datang? Apakah aku harus memberi kado? Apa aku harus membuat story "Samawa X dan suami"? Kalaupun aku datang aku tidak mau kalau sendiri, harus ada +1 nya. 

Awkward.

Sebagai makhluk sosial sebetulnya yang paling bikin terasa vibe dari "oh ternyata aku sudah dewasa ya" adalah saat menyumbang. Diundang berarti secara sopan kita telah disuruh menyumbang sambil mendoakan pemilik hajat. Awalnya hanya satu dua teman, tapi rupanya sekarang sebulan bisa empat kali mendapat kabar gembira mulai dari teman dekat, teman kerja, teman sekolah, bahkan dari teman yang nggak dekat-dekat amat.

Oh ini sebabnya ummiku selalu menyisihkan uang untuk sumbangan dan menyumbang dengan perhitungan. 

Undangan yang kuterima banyak, terutama dari undangan online yang sedang ngetrend saat ini bahkan nyumbang nya pun juga menerima transfer dan top-up gopay. Untuk kaum modern yang tidak ingin repot dan mungkin punya banyak grup dan kenalan, undangan online memang sangat cocok. Lebih murah dari undangan kertas, tidak nyampah, lucu karena bisa minta ditambah foto-foto prewed, dan tidak ketinggalan lagu andalan bersama pasangan. 💗

Selasa, 25 Juli 2023

kepribadianku.

Aku heran setiap orang bertanya padaku, "Kenapa kamu kok diam saja?" saat sedang berkumpul atau sedang ada di sebuah forum yang pada saat itu tidak semua orang wajib untuk bersuara. Sementara aku tidak pernah bertanya "Kenapa kamu kok nggak bisa diam dan berisik terus?". 

Hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki kepribadian dinamis membuat aku lebih bisa mengatur emosi. Kalau orang mengira aku orang yang pendiam, jaim, dan tidak punya selera humor yang buruk.. sebetulnya aku nggak seperti ini loh. Aku merasa keceriaan dan kepribadian lucu ku ini sirna saat memasuki bangku SMA kemudian berlanjut hingga saat ini.

Jadi mungkin saat bertanya bagaimana kesan teman-teman SD dan SMP ku jelas akan berbeda dengan kesan teman-temanku setelah masa itu. Mereka akan bilang aku ini orang yang tertutup, dark, aneh, pendiam, dan tidak ramah (bintang 3). Setelah merenung mungkin trigger dari kepribadianku yang pendiam dan tertutup ini muncul saat aku tiba-tiba harus masuk ke sekolah negeri. Sementara aku sudah menghabiskan waktu sembilan tahun di sekolah swasta yang tentu saja sangat berbeda mulai dari segi fasilitas, guru, dan lingkungan dibandingkan dengan sekolah negeri. Kekagetan ini yang membuat aku mengalami shock dan canggung. 

Bayangkan saja dari aku yang tidak pernah berinteraksi dengan lawan jenis kemudian di sekolah negeri semua laki-laki dan perempuan bercampur-aduk. Pergaulan dan guyonan tidak wajar (bagiku) bermunculan dan sebetulnya aku merasa tidak nyaman dengan lingkungan itu. Guru yang hanya setor muka saja tanpa memastikan siswanya paham dengan pelajaran atau tidak. Jadi selama di sekolah negeri itu selain aku canggung dan merasa dikucilkan, aku juga merasa hah-hoh dengan pelajaran yang diajarkan. 

Real nya aku hanya datang ke sekolah, mencatat apa yang ada di papan tulis, mencontoh pekerjaan rumah temanku, dan akhirnya baru kusadari setelah setengah semester kalau aku ini omong kosong. Apa yang ada di kepalaku tidak ada. Aku benar-benar tidak punya harapan dan merasa kosong. Kosong di hati dan juga kosong di pikiran. Yeah, awal dari segala kesialan yang terjadi.

Aku lupa pernah menulis ini atau tidak, dan pernah menceritakan ini pada siapa tapi yang jelas aku tidak menyukai lingkungan di sekolah itu. Mulai dari teman-teman nya, guru-guru, dan juga pergaulan antarsiswa. Aku merasa dipojokkan dan tidak punya teman. Aku merasa mereka mengacuhkan aku. Aku merasa mereka meremehkan aku. Aku masih ingat orang-orang di kelas itu dan tidak akan pernah lupa. Tapi bisa jadi ini hanya perasaanku saja, POV dari seorang yang sedang tidak baik-baik saja. 

Sekarang saat diingat lagi dengan mindset yang berbeda, dengan jiwa seorang Salma yang sudah dewasa dan lebih selow aku menganggap itu semua adalah proses dari pendewasaan diri. Tidak mungkin ada aku yang sekarang jika tidak melewati masa-masa itu. Bisa jadi itu hal yang buruk dan suram, tapi kata ibu kita Kartini 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. So yeah. 

Kemudian munculah kepribadianku yang sekarang. Aku tidak tahu bagaimana orang menilaiku tapi yang kusadari adalah aku seorang introvert tapi tidak seburuk itu. Aku bisa jadi orang yang seru kalau aku mau, aku bisa jadi orang yang membosankan dan menyebalkan semuka bumi kalau aku mau juga. Di tiktok ada yang bilang kalau sebetulnya kita itu jadi orang yang berbeda-beda di setiap kepala orang yang kenal dengan kita. Menurut A aku orang yang baik dan penyayang. Menurut B aku orang yang membosankan dan pendiam. Menurut C aku orang yang jahat. Jadi ini semua hanya tentang pola pikir, haha.

Aku tidak tahu apakah Salma yang sekarang adalah kepribadianku yang sesungguhnya atau kepribadianku sudah berubah mengikuti dengan lingkungan yang ada. Atau memang yang dulu adalah kepribadian anak-anak dan sekarang aku sudah besar dan dewasa sehingga keluarlah timbal balik dari peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi? 

I don't know.

You don't know.





Senin, 24 Juli 2023

Anti-ti-ti-ti Banyu!

Seminggu ini aku banyak pikiran. Ditambah dengan kejadian tiba-tiba yang membuat pusing. Ini semua dimulai pada dua minggu yang lalu saat aku berenang sambil membawa gawai. My gawai is Samsung A52 yang digadang-gadang tahan air. Bahkan waktu masih awal-awal aku bisa mengambil foto underwater dan setelahnya baik-baik saja berfungsi seperti semula. Tapi hal dongo terjadi kemarin saat aku membiarkan my sams (panggilan sayang) dihujani air dari langit. 

Kupikir semua akan baik-baik saja karena kuyakin my sams tahan air IP 67. Tapi tidak bestie 😓. Setelah sampai rumah my sams mulai rewel dan minta untuk dikeringkan. Aku berusaha menggunakan cara tradisional dengan mengubur my sams ke dalam beras. dan setelah semalaman akhirnya dia bisa menyala lagi. 

Kamis, 11 Mei 2023

alasan mengapa kita tidak bertemu

Saat aku pulang atau melakukan perjalanan ke Jogja, itu rasanya seperti perjalanan jauh yang sangat berharga, seolah-olah aku merasa merugi jika menghabiskan satu hari saja dengan berleha-leha tanpa tujuan yang jelas. Pokoknya setiap hari harus ada kegiatan yang kulakukan, entah itu memasak, belanja, jalan-jalan, mencari baju, atau bahkan hanya mengobrol dan makan bersama asalkan dengan keluarga itu sudah sangat berharga untukku. Jadi, kalau bapakku bilang saat di Whatsapp, "Maaf ya nok belum bisa ngajak jalan-jalan." Yah, tahukah engkau jika kehadiranmu di rumah tanpa marah-marah itu sudah menjadi hal yang membahagiakan buatku? 

But he never know. I never told him.

Senin, 03 April 2023

dreaming #1

Suatu hari yang cerah aku sedang menaiki mobil bersama dua pengawal/bodyguard di bangku bagian depan dan bangku sebelahku. Kebetulan mobil yang kami gunakan semua adalah jenis mobil sedan sehingga satu mobil diisi oleh supir dan dua pengawal. Pengawal yang lebih senior duduk di sebelah supir sementara dia (TENTU SAJA DIA ADALAH PETER SUTHERLAND JR HAHA) duduk di sampingku.

Aku sedang melakukan perjalanan dinas bersama ayahku yang seorang Menteri Pertahanan Negara. Kebetulan ini adalah hari libur, jadi aku memang disuruh untuk ikut. Total mobil yang berangkat ada empat. Aku dan ayahku berada di mobil yang berbeda. Kata ayahku itu adalah prosedur yang harus dilakukan. 

Tiba-tiba ditengah jalan saat kami melewati sebuah perbukitan, mobil kami diserang dan dikepung oleh pasukan pembunuh bayaran dan teroris. Kami tidak tahu mereka bekerja untuk siapa, tapi sepertinya ini adalah suasana genting. Aku panik dan berusaha untuk menelpon seseorang, atau mungkin aku mencoba untuk update di instagram? Mengabari secara random pada dunia bahwa aku sedang dalam bahaya.

Kamis, 26 Januari 2023

Far-ewell

Saya belum tahu tulisan ini mau diberi judul apa, tapi yang jelas tulisan ini merupakan ungkapan kekecewaan saya sebagai seorang insan yang merasa tidak dihargai oleh manusia lain nya. Sebelumnya saya sudah pernah menyinggung tentang perpisahan dengan rekan saya berkali-kali, "Kapan ya kita perpisahan?" Tapi sekarang sudah tiga minggu sejak saya menanyakan hal itu dan jawaban nya masih sama, nobody knows.  😐

Lalu kemudian saya dapat informasi kalau acara perpisahan nya akan diadakan secara daring. 

..

..

Dalam hati sebetulnya saya tertawa, tertawa pahit. Nangis. Kenapa tega banget?

Kok gini amat? 😢

Memangnya sebegitu sibuknya sampai mereka tidak bisa berpikir dengan jernih? Apa apaan~ Saya sebetulnya sedih sekali dengan  keputusan itu, yang mana hingga beberapa jam yang lalu masih belum fix. Kemudian pagi ini saya dimintai pendapat tentang acara perpisahan bagusnya bagaimana.

Walaupun saya tau ini sia-sia dan nggak ada gunanya, tapi saya kasih deh saran dan pendapat yang ada di kepala saya: 

Selasa, 24 Januari 2023

Kaget tapi nggak "ayam ayam"

Pagi ini saya berniat untuk meminta tolong pada bapak kos untuk membersihkan halaman depan dan teras. Karena kami tidak sempat, lelah, dan juga kesed. Saya langsung chat bapak kos dan mendapat jawaban yang tidak terduga. 




Kaget. Ini adalah jawaban chat yang mengangetkan selain saya harus mendapat chat dari ibu saya yang nanyain "Sudah beli tiket pulang lebaran belum?". Kabar kematian adalah salah satu kabar duka yang tidak saya sukai. Meskipun bukan dari orang terdekat, hilang nya seseorang dari muka bumi ini pasti meninggalkan duka bagi keluarga dan teman-temannya. 

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana 'jika' ada keluarga dekat saya yang meninggal. Orang yang setiap hari ketemu, setiap hari berinteraksi, tiba-tiba hilang. Hilang nya bukan karena pindah atau jauh tapi karena dikubur di bawah tanah. Memikirkan nya saja kadang bikin serangan panik, dan cara menghilangkan kepanikan itu dengan beristighfar dan bilang ke diri sendiri tenang-tenang-tenang. 

Lalu tadi malam aku juga barusan chattingan sama ci Phei, komen di instagram story-nya. "Loh, mamanya ci Phei kelahiran 65?" Kenapa bertanya? Karena berarti usia mama kita berdua hampir sama dong! Lalu saya berpikir lagi.. loh, 1966 itu masih dekat ya dari 1945? LOH LOH LOH. 

Betapa cepatnya waktu berlalu. Ternyata baru sebentar dari 1945 ke 2023. Belum ada 100 tahun Indonesia merdeka, belum ada 100 tahun berhenti melawan penjajah. Benar-benar seperti kata peribahasa, di dunia hanya mampir minum air. Ibarat tangan kita dicelupkan ke laut, laut itu adalah akhirat dan dunia hanya setitik air di ujung jari. Masyaallah, saya tiba-tiba panik.

Mungkin dengan sisa hal seperti ini saya bisa kembali refleksi dan berfikir dengan jernih, hidup itu hanya sementara.







Minggu, 08 Januari 2023

Membereskan Masa Lalu

Kemarin setelah euforia mutasi regional keluar, tibalah saatnya aku harus masuk ke kantor baru dan benar-benar meninggalkan kantor lama. Tapi sebelum itu aku harus membereskan apa yang sudah kumulai, alias membereskan berkas-berkas lama. Semua 'dosa' ini harus diselesaikan atau dihancurkan supaya saat pindah ke kantor yang baru aku bisa tenang. Lagi-lagi ketenangan yang saya cari.

Dan ini adalah sudut-sudut ruangan yang selalu aku lihat setiap hari selama dua tahun:

#1  Di sini adalah bagian pertama yang kulihat saat masuk ke dalam ruangan. Ada meja kak Oca, dan dibaliknya adalah mejaku. Biasanya kalau aku berangkat agak siang, hal pertama yang kulakukan adalah melirik ke meja bos apakah beliau ada di tempat atau tidak.



Jumat, 06 Januari 2023

Guud Bye!

Well, saya sudah cerita tentang permutasian beberapa minggu lalu yang mengguncang kantor kami. Pola mutasi yang bisa dibilang random (tapi beberapa sudah diprediksi) ini memang membuat saya ikut ketar-ketir, kalau-kalau saya juga entah kemana ikut mutasi. Mengingat dengan masa kerja saya yang sudah terbilang lama dan masuk dalam kriteria untuk 'dimutasikan'. 

Saya bilang berkali-kali ke Tata, "Kalau bisa sih aku nggak mutasi keluar pulau ya. Ribet nyari kosan lagi, ribet harus ninggalin anabul dan packing-packing wadoh." begitulah.


Lalu saat PENG mutasi itu rilis, akhirnya saya bisa bersorak "YUHUU!" sesaat karena akhirnya mutasi ke kantor sebelah. Lagi-lagi satu kantor sama Tata. Dia bilang, "Dipisahkan oleh SK dan dipersatukan kembali dengan SK." Kalau dipikir-pikir ini lawak juga. Hari itu saya sudah curhat-curhet dan selalu dibalas "Mari bergabung dengan kami." oleh Tata, eh siang itu beneran kejadian. Thanks God. 

NAH sekarang problemo baru muncul. 

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...