Halaman

Senin, 28 Agustus 2017

REVIEW : Okja (2017)




Hai gais,

Yep! Di postingan kali ini gua akan menulis lagi tentang sebuah film yang tentunya sangat gua rekomendasikan untuk kalian yang sedang butuh asupan hiburan, atau untuk kalian yang jombs dan ingin mencari pengalihan rasa sakit. HAHA. Gua tahu film ini dari radio, karena di kamar kos gua gak ada TV jadi lebih baik mendengarkan radio. Dan ternyata dari radio gua mendapat banyak informasi yang bermanfaat, selain lagu-lagu hitz tentunya.



Film ini berjudul Okja dan baru saja tayang 28 Juni 2017 kemarin di Netflix. Ini film netflix ya, jadi mungkin gak ada di bioskop. Alhamdulillah, seminggu setelah rilis gua iseng buka website lk21 dan langsung ada, download deh. Film bergenre action-adventure ini adalah garapan sutradara dari Korea Selatan Bong Joon-Ho. Film ini berlatar di Korea Selatan dan New York City. Para pemainnya juga bukan wajah-wajah asing kok gais, kalian pasti familiar seperti Tilda Swinton, Paul Dano, Lily Collins, Jake Gyllenhaal, dan masih banyak lagi. Sedangkan tokoh utama dari film ini adalah Mija, diperankan oleh Ahn Seo-hyun.

Gua gak akan membahas tentang cinematography nya, karena gua tahu ada orang yang lebih tahu tentang itu dan tulisan ini sebenarnya hanya omong kosong aja sih selain mengajak kalian untuk nonton. Yep! Kalau kalian tahu, gua itu hatinya lebih lemah jika dihadapkan dengan hewan daripada manusia. Pokoknya apa pun yang berhubungan dengan hewan dan alam, gua biasanya lebih mudah tersentuh hatinya. Itu lah sebabnya gua gak pernah nonton Hachiko sampai sekarang. Khawatir akan baper berminggu-minggu. Huft.

Singkat cerita, seorang gadis kecil bernama Mija dan kakeknya dipasrahi oleh perusahaan besar Mirando Corp untuk membesarkan seekor binatang ternak dari hasil ekperimen genetik. Bentuknya sih seperti babi, kuda nil, tapi telinganya panjang seperti kelinci. Tujuan hewan itu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di seluruh dunia. Ini bukan tujuan utama sih, intinya tetap bisnis. Hewan itu diberi nama Okja karena udah dianggap seperti saudara sama Mija. Setelah sepuluh tahun berlalu, sudah saatnya Okja dibawa ke NYC, karena ternyata Okja adalah salah satu babi paling besar dan super.

Awalnya Mija mengiyakan, tapi setelah tahu Okja akan dijadikan makanan, Mija nekat berangkat ke Seoul dan berpetualang untuk menemukan Okja. Di sana, Mija bertemu dengan ALF (Animal Liberation Front) yang dipimpin oleh Jay (Paul Dano) dan kawan-kawan. Mereka mempunyai misi untuk menghancurkan Mirando Corp yang memang sudah banyak melukai hewan-hewan. Setelah diiyakan, Mija akhirnya dibawa bersama Okja ke NYC dan bertemu dengan Lucy Mirando. Mija malah menjadi icon dari produk yang akan dijual oleh Lucy.

Tetapi di hari festival dan peluncuran produk babi yang sangat lezat itu, terjadi kekacauan. Okja mengamuk karena semalam dipaksa kawin dengan pejantan dan diambil dagingnya dalam keadaan hidup untuk dijadikan tester. Setelah kekacauan itu Mija lagi-lagi berpisah dengan Okja, dan bersama Jay mereka mencari Okja di pabrik penyembelihan babi sambil menghindari pengejaran dari Pasukan Kapur. Nyaris ditembak mati, Okja akhirnya dibeli oleh Mija seharga patung babi kecil peninggalan orang tuanya yang terbuat dari emas.

Damn it.

Gua pertama nonton dari awal sampai akhir nangis sesenggukan di part akhir saat Okja dan Mija pulang melewati babi-babi yang menunggu untuk dieksekusi. Benar-benar nangis gak karuan. Itu bukan hewan sungguhan, I mean di dunia nyata gak ada, tapi tetep aja feel nya sungguh kerasa. Gua ikutan sedih. Tapi ya gimana hewan ternak memang tujuannya diciptakan Tuhan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia, kan. Apalagi melihat proses penembakan hewan di pabrik itu, dan dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil kemudian diubah menjadi sosis. Meskipun gua suka sosis. Agak sadis sih. Kalau dalam islam kan hewan yang dibunuh untuk dimakan harus disembelih dengan cara yang benar, di lehernya. Bukan ditembak mati gitu. Ya hanya membandingkan saja. Jadi mikir jangan-jangan di luar negeri sana sapi juga ditembak, bukan disembelih. Lah.

Gua sangat merekomendasikan film ini apalagi buat kalian yang suka dengan genre action-adventure. Kalau gua sih mungkin akan menambahi ‘drama’, karena sungguh membuah Anda tersentouch. Animasinya terlihat benar-benar nyata. Dan di film ini gua juga terpesona dengan akting Paul Dano dan jadi menelusuri semua film-film nya yang lain termasuk Ruby Sparks. Paul Dano bukan aktor yang wow juga sih kalau dilihat dari fisiknya. Dia tinggi, mancung (ya iyalah dia kan bule), has no six-pack bahkan mungkin perutnya sedikit buncit. Tapi semua itu ketutup dengan peran yang dia mainkan dengan ciamik. Etdah. Kenapa gua jadi ngomongin Paul Dano. ><

Gua menyarankan film ini bukan hanya karena pemainnya yang kece, tapi juga karena amanat di dalamnya begitu dalam cuy. Kalau lo punya jiwa lemah terhadap pekikan hewan seperti gua, dan berharap bisa berkomunikasi dengan mereka, you must watch this movie for sure. I highly-highly-highly recommend this.

Happy watching!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...