Hai gais,
Yep! Di postingan kali ini gua akan
menulis lagi tentang sebuah film yang tentunya sangat gua rekomendasikan untuk
kalian yang sedang butuh asupan hiburan, atau untuk kalian yang jombs dan ingin
mencari pengalihan rasa sakit. HAHA. Gua tahu film ini dari radio, karena di
kamar kos gua gak ada TV jadi lebih baik mendengarkan radio. Dan ternyata dari
radio gua mendapat banyak informasi yang bermanfaat, selain lagu-lagu hitz
tentunya.
Film ini berjudul Okja dan baru saja
tayang 28 Juni 2017 kemarin di
Netflix. Ini film netflix ya, jadi mungkin gak ada di bioskop. Alhamdulillah,
seminggu setelah rilis gua iseng buka website lk21
dan langsung ada, download deh. Film bergenre action-adventure ini adalah garapan
sutradara dari Korea Selatan Bong
Joon-Ho. Film ini berlatar di Korea Selatan dan New York City. Para
pemainnya juga bukan wajah-wajah asing kok gais, kalian pasti familiar seperti Tilda Swinton, Paul Dano, Lily Collins,
Jake Gyllenhaal, dan masih banyak lagi. Sedangkan tokoh utama dari film ini
adalah Mija, diperankan oleh Ahn
Seo-hyun.
Gua gak akan membahas tentang
cinematography nya, karena gua tahu ada orang yang lebih tahu tentang itu dan
tulisan ini sebenarnya hanya omong kosong aja sih selain mengajak kalian untuk
nonton. Yep! Kalau kalian tahu, gua itu hatinya lebih lemah jika dihadapkan
dengan hewan daripada manusia. Pokoknya apa pun yang berhubungan dengan hewan
dan alam, gua biasanya lebih mudah tersentuh hatinya. Itu lah sebabnya gua gak
pernah nonton Hachiko sampai sekarang. Khawatir akan baper berminggu-minggu.
Huft.
Singkat cerita, seorang gadis kecil
bernama Mija dan kakeknya dipasrahi oleh perusahaan besar Mirando Corp untuk
membesarkan seekor binatang ternak dari hasil ekperimen genetik. Bentuknya sih
seperti babi, kuda nil, tapi telinganya panjang seperti kelinci. Tujuan hewan
itu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di seluruh dunia. Ini
bukan tujuan utama sih, intinya tetap bisnis. Hewan itu diberi nama Okja karena
udah dianggap seperti saudara sama Mija. Setelah sepuluh tahun berlalu, sudah
saatnya Okja dibawa ke NYC, karena ternyata Okja adalah salah satu babi paling
besar dan super.
Awalnya Mija mengiyakan, tapi setelah
tahu Okja akan dijadikan makanan, Mija nekat berangkat ke Seoul dan
berpetualang untuk menemukan Okja. Di sana, Mija bertemu dengan ALF (Animal
Liberation Front) yang dipimpin oleh Jay (Paul Dano) dan kawan-kawan. Mereka
mempunyai misi untuk menghancurkan Mirando Corp yang memang sudah banyak
melukai hewan-hewan. Setelah diiyakan, Mija akhirnya dibawa bersama Okja ke NYC
dan bertemu dengan Lucy Mirando. Mija malah menjadi icon dari produk yang akan
dijual oleh Lucy.
Tetapi di hari festival dan peluncuran
produk babi yang sangat lezat itu, terjadi kekacauan. Okja mengamuk karena
semalam dipaksa kawin dengan pejantan dan diambil dagingnya dalam keadaan hidup
untuk dijadikan tester. Setelah kekacauan itu Mija lagi-lagi berpisah dengan
Okja, dan bersama Jay mereka mencari Okja di pabrik penyembelihan babi sambil
menghindari pengejaran dari Pasukan Kapur. Nyaris ditembak mati, Okja akhirnya
dibeli oleh Mija seharga patung babi kecil peninggalan orang tuanya yang
terbuat dari emas.
Damn it.
Gua pertama nonton dari awal sampai
akhir nangis sesenggukan di part akhir saat Okja dan Mija pulang melewati
babi-babi yang menunggu untuk dieksekusi. Benar-benar nangis gak karuan. Itu
bukan hewan sungguhan, I mean di dunia nyata gak ada, tapi tetep aja feel nya
sungguh kerasa. Gua ikutan sedih. Tapi ya gimana hewan ternak memang tujuannya
diciptakan Tuhan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia, kan. Apalagi melihat
proses penembakan hewan di pabrik itu, dan dipotong-potong menjadi bagian
kecil-kecil kemudian diubah menjadi sosis. Meskipun gua suka sosis. Agak sadis
sih. Kalau dalam islam kan hewan yang dibunuh untuk dimakan harus disembelih
dengan cara yang benar, di lehernya. Bukan ditembak mati gitu. Ya hanya
membandingkan saja. Jadi mikir jangan-jangan di luar negeri sana sapi juga
ditembak, bukan disembelih. Lah.
Gua sangat merekomendasikan film ini
apalagi buat kalian yang suka dengan genre action-adventure. Kalau gua sih
mungkin akan menambahi ‘drama’, karena sungguh membuah Anda tersentouch. Animasinya
terlihat benar-benar nyata. Dan di film ini gua juga terpesona dengan akting
Paul Dano dan jadi menelusuri semua film-film nya yang lain termasuk Ruby Sparks. Paul Dano bukan aktor yang wow
juga sih kalau dilihat dari fisiknya. Dia tinggi, mancung (ya iyalah dia kan
bule), has no six-pack bahkan mungkin perutnya sedikit buncit. Tapi semua itu
ketutup dengan peran yang dia mainkan dengan ciamik. Etdah. Kenapa gua jadi
ngomongin Paul Dano. ><
Gua menyarankan film ini bukan hanya
karena pemainnya yang kece, tapi juga karena amanat di dalamnya begitu dalam
cuy. Kalau lo punya jiwa lemah terhadap pekikan hewan seperti gua, dan berharap
bisa berkomunikasi dengan mereka, you must watch this movie for sure. I
highly-highly-highly recommend this.
Happy watching!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO