Hi guys~ Selamat datang
kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk
bergabung dengan gue disini, menulis apa yang ingin ditulis dan mengungkapkan
apa yang menjadi keinginan luhung.
Sebelumnya gue mau
menceritakan kalian tentang sebuah film produksi negara gingseng yang sudah
lama sekali. Namun, cukup membuat gue menangis saat melihatnya. Film ini
berjudul ‘A Moment to Remember’. Menurut kalian, film ini terdengar seperti
menceritakan apa? Gue pertama kali melihat film ini berfikir dua kali untuk
tidak menghapusnya dari folder film, meskipun memori gue sudah sangat limit.
Film cinta. Itu intinya.
Film kawakan yang bertemakan cinta. Jujur saja, sebenarnya gue males kalau
disuruh untuk menonton film bergenre love, apapun bentuknya, darimana pun
asalnya. Ini adalah salah satu bentuk protes gue karena hingga saat ini gue
masih belum tahu apa itu ‘cinta’ sesungguhnya, dan malas untuk mencari tahu.
Akibatnya, gue men-cap semua film romantis sebagai film murahan. Dan gue salah.
Film ini berbeda.
Singkat cerita tokoh
wanita ini terkena penyakit langka yang disebut dengan alzheimer. Penyakit yang
gara-gara film ini banyak dijadikan konflik dalam fanfiction maupun
cerita-cerita di novel Indonesia. Well, gue tahu penyakit alzheimer juga dari
film ini, awalnya gue mengira itu adalah nama seniman dari Itali. ~kkk.
Setelah di wanita terkena
penyakit alzheimer, dia mulai berusaha untuk tetap mengingat-ingat wajah
suaminya, dimana ia tinggal, siapa namanya, siapa nama orang tuanya, dan apa
yang ia kerjakan sehari-hari. Bahkan, tokoh wanita ini dicritakan sampai lupa
jalan pulang. (aaakuuu pulaaaang). Yang gue tanyakan adalah, separah itu kah
penyakit alzheimer? Hanya masalah lupa? Pikun?
Faktanya adalah alzheimer
bukan pikun. Si tokoh wanita juga tidak terlihat ‘tua’ sehingga bisa
dikait-kaitkan dengan masalah kepikunan. Alzheimer itu penyakit dan yang
namanya penyakit nggak ada orang yang mau terkena, iya kan? Mungkin perasaan si
tokoh ini, dia berusaha untuk mengingat-ingat semuanya tapi.. yang nyantol hanya sedikit bahkan tidak ada.
Mula-mula hanya sebagian ingatan yang hilang, kemudian berakibat tidak bisa
melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Cacat.
Apa Kalian pernah lupa?
Benar-benar lupa apa yang kalian kerjakan, kemudian merasa jengkel? Atau kalian
pernah melakukan suatu hal namun tidak merasa melakukannya dan tiba-tiba saja
kalian melupakan sesuatu yang penting? Gue pernah. Beberapa waktu yang lalu..
gue mengalaminya.
Jadi ini berawal ketika
gue marah karena laptop gue dibuka oleh orang tidak bertanggung jawab yang
kemudian dengan seenaknya men-copy isinya. Siapa yang tidak merasa jengkel jika
barang pribadinya di utak-atik orang lain? Huh. Akhirnya setelah peristiwa itu
gue memutuskan untuk mengatur laptop dengan mode password (?).
Ternyata bukan hanya orang
‘asing’ saja yang suka mengganggu ketentraman gue. Keluarga menjadi salah satu
penyebab gue sering gonta-ganti password. Bahkan di rumah gue sendiri, gue
merasa terancam. 0______________________0 Aneh, kan? Tapi memang begitu adanya.
Keanehan itu lah yang membuat gue berinisiatif untuk mengamankan segala hal
milik gue yang berbau privat.
Dan ketika gue sering
mengganti password komputer, ada saat dimana gue lupa. benar-benar lupa. Bahkan
gue nggak bisa mengingatnya walaupun hanya satu huruf. Rasanya tidak ada hint
yang bisa gue dapatkan. Gue kesal. Dan apa kalian tahu? Gue mengganti password
disaat itu dengan perasaan yang kesal pula. Jadi gue nggak bisa mengingat-ingat
dengan benar apa yang gue tuliskan. -__-
Kemudian gue memutuskan
untuk membawa komputer gue ke tempat service komputer. Lucu kan, saat ditanya
apa masalahnya, gue dengan lugu nya menjawab, “Saya lupa password”. Mau nggak
mau akhirnya harus di uninstall ulang. Artinya adalah semua folder si file
document akan menghilang. Di install ulang berarti gue harus memulai hari yang
baru (lagi) dengan komputer sistem yang seperti di reset. Hah, kalau boleh
memilih gue akan mencari ‘jawaban’ itu sampai dapat. Kenyatannya, gue harus
segera membenahi komputer itu karena buru-buru mau dipakai.
Tolol nya adalah, pagi
hari setelah gue me-rawat inap-kan komputer itu, tiba-tiba gue INGAT PASSWORD
NYA! Owh SH*IT! Padahal kalau gue bisa menunggu lebih tenang dan melihat wajah
Jhope lebih lama, mungkin gue bisa mengingat satu kata yang (sekarang jadi)
menjengkelkan untuk diingat.
‘Haebwayo’.
Kalau gue mau bersabar dan
menunggu gue tidak harus menginstall
ulang my beloved computer yeeep~~ mendadak gue menyalahkan satu nama, “Jung
Hoseok,”. Kenapa gue memilih kata itu? Orang awam pun nggak akan ‘ngeh’ kalau
gue menggunakan kata itu sebagai sandi. Well, gue sendiri yang lupa dan
kesulitan untuk menemukannya.
Kata temen gue, “Aku sih
nggak pernah lupa, karena semua password yang aku pakai, semuanya sama,”. Dulu,
gue juga pernah berfikir demikian, tapi gue berfikir ulang lagi. Karena, kalau
satu password terbuka, maka... rahasia hidup lo bakalan ada di tangan orang
lain alias terbongkar semuanya. >___<
“Makanya jangan ada yang
disembunyikan dari orang tua, tuh kan kuwalat,”. Kata nyokap gue sih begitu.
Ada benarnya juga sih. Selama ini gue selalu menanggap kedua orang tua gue
sebagai orang asing yang akan menghancurkan kebahagiaan gue setelah mereka
membuka-buka hal privat gue. Di sini, gue memang salah. Setidaknya gue harus
memberitahu seseorang untuk mengingat-ingat kata yang susah diingat bahkan sama
gue.
So, what’s the point of
this post?
Pelupa itu nggak enak. Gue
sebagai orang yang juga ceroboh dan gampang lupa, ingin menyampaikan.. jangan
memarahi orang yang benar-benar sedang lupa. Semakin lo mendesak orang itu untuk
mengingatnya, maka semakin besar juga tekanan yang didapat dan malah menjadikannya
sulit berfikir. Endingnya... stres. Sekali lagi, kalau ada orang yang sedang
dalam keadaan lupa, jangan sekali-kali memaksa dia untuk mengingatnya. Kalau
bisa justru kita sebagai orang yang paham, harusnya malah menenangkan dan
membantu mengingat-ingat, istilah gaul nya di rewind.
Mungkin cukup sampai sini
saja gue bercuap-cuap. Semoga saja, setelah ini gue akan lebih berhati-hati
dalam bertindak dan membuat keputusan. Terimakasih sudah mau membaca blog ini.
Kamsahamnida~ uhuhuhuuh
Ppyong~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO