Halaman

Jumat, 06 Januari 2023

Guud Bye!

Well, saya sudah cerita tentang permutasian beberapa minggu lalu yang mengguncang kantor kami. Pola mutasi yang bisa dibilang random (tapi beberapa sudah diprediksi) ini memang membuat saya ikut ketar-ketir, kalau-kalau saya juga entah kemana ikut mutasi. Mengingat dengan masa kerja saya yang sudah terbilang lama dan masuk dalam kriteria untuk 'dimutasikan'. 

Saya bilang berkali-kali ke Tata, "Kalau bisa sih aku nggak mutasi keluar pulau ya. Ribet nyari kosan lagi, ribet harus ninggalin anabul dan packing-packing wadoh." begitulah.


Lalu saat PENG mutasi itu rilis, akhirnya saya bisa bersorak "YUHUU!" sesaat karena akhirnya mutasi ke kantor sebelah. Lagi-lagi satu kantor sama Tata. Dia bilang, "Dipisahkan oleh SK dan dipersatukan kembali dengan SK." Kalau dipikir-pikir ini lawak juga. Hari itu saya sudah curhat-curhet dan selalu dibalas "Mari bergabung dengan kami." oleh Tata, eh siang itu beneran kejadian. Thanks God. 

NAH sekarang problemo baru muncul. 

Biasalah namanya juga mau jadi anak baru, meskipun nggak baru-baru amat tapi saya terhitung baru di sana dan pasti jadi bahan pembicaraan. Pokoknya saya berniat untuk tidak menarik perhatian sebaik mungkin. Saya ingin jadi mbak-mbak kerja yang berangkat dan pulang kantor dengan damai. *kalau bisa*

Masalah yang lain, saya kan orang nya introvert parah. Sedangkan kalau mutasi begini pasti ada perpisahan, acara perpisahan kantor, acara penyambutan. Hal-hal seperti itu tuh memang wajar dilakukan sebagai aktivitas ramah tamah, tapi kalau boleh jujur saya kok nggak ingin. Saya ingin pindah dan diterima dengan damai saja tanpa harus berbasa-basi dengan basi.

Kemarin saja acara perpisahan seksi saya hampir tidak datang dan harus di chat dulu. Kalau itu bukan acara perpisahan saya, 98% saya nggak akan berangkat, karena kebetulan itu adalah hari kerja terakhir di tahun 2022 dan saya cuti setengah hari. Saya menginginkan hari cuti yang tenang. Tetapi karena ini adalah hari perpisahan saya, jadi saya memutuskan untuk pergi walaupun telat.

Waktu bos memberi kesan pesan, inti dari pesan kesan beliau adalah 'senang bisa berkenalan dan bekerja sama dengan saya walaupun saya pendiam.' Well, awalnya saya sih menganggap itu biasa saja karena semua orang punya sifat dan karakter masing-masing, tapi kok sepertinya ini adalah sesuatu yang mengganggu sekali bagi beliau, jadi waktu giliran saya memberi kesan & pesan, akhirnya saya beritahu lah semuanya.. kalau saya nih orang yang pendiam parah, dan terima kasih sudah menerima saya apa adanya.

Pindah ternyata sangat lega karena jujur saja saya butuh suasana baru. Saya harus mencari pengalaman baru dan terbebas dari zona nyaman. Itu alasan klisenya. Alasan sebenarnya kenapa saya senang adalah karena saya tidak perlu repot repot pindahan dan nyebrang, selain itu saya dah pingin minggat dari sono. 

Kebetulan seksi saya yang baru bukan saya tokoh utama nya. Di sini saya adalah pelengkap alias aktor pembantu (kasaran nya) alias admin. Jadi tidak ada pekerjaan yang JT (jatuh tempo) dan tidak ada lagi piket-piket yang menyita waktu istirahat siang saya. Dulu waktu di seksi yang lama, bisa kalik saya seminggu nggak bisa keluar untuk tidur siang atau pulang maksi. Harus stay di kantor dan diharuskan mengambil jatah istirahat di jam sebelum atau sesudah istirahat, itu pun masih diomongin.. "Harusnya sih balik jam tiga, tapi biasanya Sally balik jam empat." YA HELLOW KAMU ISTIRAHAT DUA JAM DAN AKU HANYA DAPAT JATAH ISTIRAHAT SEJAM? KEADILAN MACAM APA ITU? *loh kok marah*

Meskipun saya merasa senang, tapi hati kecil saya agak kangen dan agak susah move on dengan pekerjaan khususnya meja/bilik kantor saya. Sebetulnya pekerjaan penelayan itu enak kok. Ilmunya banyak, teman nya banyak, jadi lebih paham dengan prosedur per-penelayanan, tapi kalau awak kapal nya dikit dan harus dobel-dobel pekerjaan affah iyah masih bisa dinikmati? Yang ada kau yang mati. 

Berkali-kali kami bilang untuk nambah orang, tapi selalu di-iyakan tanpa ada realisasi. Ujung-ujungnya kami yang harus pontang-panting jaga ini-itu. Atau kalau tiba-tiba ada rekan yang cuti seenak jidat.. eh kami juga yang disuruh gantiin. Well, mungkin bisa dibilang ini sih bad management sih. Saya dan teman-teman sebagai awak kapal selalu mengatakan itu. 

Sekarang saat sudah pindah dan ibaratnya memulai semuanya dari nol, saya hanya berharap mendapat bos yang baik, rekan kerja yang suportif, dan semangat yang baru. Anggap saja semua ini adalah langkah awal bagi hidup saya yang damai. 

Semoga saya cepat beradaptasi!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...