Senin, 24 September 2018
The Nun
Kamis, 13 September 2018
My First and Last Stage
Bagaimana jika kamu bangun dan menemukan kehidupan yang berbeda.
Aku terbangun karena ada suara bising dan dentuman bass sound system. Terdengar semua orang sedang mondar mandir di depanku. Wait, bukannya tadi aku sedang tidur? Weh ini dimana? Semua orang sibuk. Ada yang membawa baju di hanger sambil berteriak-teriak, "Yang ini bisa nggak?!". Ekspresi semua orang tegang.
"Maaf bang (gua udh biasa manggil bang di sini, kebawa), ini lagi pada ngapain ya?".
"What? Kamu nggak tau atau pura-pura bego sih? tiga puluh menit lagi konser dimulai, tapi kamu malah asik tidur sementara member yang lain masih ribet ngurusin styling mereka. Minimal bantuin jaga suasana lah. Capek gue ngurusin lo". Abang ini menjawab sewot.
Kayaknya aku mimpi. Aku mencoba mendatangi seorang cowok yang duduk tenang di ujung sofa sambil memainkan hapenya. Dia sudah ready dengan mic dan kostum. Dia kelihatan keren. "Halo." Dengan gaya awkward-ku seperti biasa.
"Nggak usah gugup gitu lah Sal, kalau konser ini udah selesai, gue janji bakal jajanin lo dan member-member lain makan samgyupsal sepuas lo." Lah samgyupsal kan haram aku gak makan itu. Aku diam aja.
Aku baru sadar kalau aku juga sudah ready siap manggung. Wait, ini semakin gila. Aku memandang kesegala arah di ruangan itu masih dengan pikiran linglung padahal katanya setengah jam lagi kami akan konser. Hmmm.. kayaknya aku nggak asing dengan orang-orang ini. Hmmm.. siapa ya? oh! OH! MEREKA NCT!!!! HOLY SHIT!
Aku hampir loncat dari sofa dan membuat 'dia' kaget. "Maaf, aku gugup."
Kalian harus tahu, cowok di sebelahku tadi adalah Jaehyun. SHIT SHIT SHIT. Aku duduk dan terus memandangi dia. Jaehyun keren banget bahkan ketika dia hanya duduk dan memandangi hapenya. Inikah malaikatmu?
"Ayo ayo! Semua bersiap!" terdengar abang-abang yang tadi sewot mulai mengarahkan kami untuk naik menuju panggung. "Lakukan saja seperti waktu kalian rehersal, jangan buat kesalahan, dan hibur fans kalian di luar sana. Tunjukkan NCT bisa menjadi yang terbaik, dan membanggakan semua orang." lanjut dia.
MAMPUS. Aku kan belum pernah rehersal, anjay. Aku melihat sekeliling, mereka gugup tapi berusaha kalem dan mengendalikan emosi. Sementara di luar sana teriakan fans sudah terdengar semakin keras. Munculnya VCR menandakan konser akan segera dimulai dan kami memasuki panggung dengan iringan lagu intro. Wow, aku tahu lagi ini!
Lagu pertama adalah Black on Black. Aku sudah lihat video NCT Black on Black dan menurutku lagu ini sangat sulit dilakukan oleh perempuan. Tunggu dulu? Aku ini cowok? atau cewek? Masa bodoh. Aku menari dengan semangat karena aku melihat member yang lain juga sangat antusias. Energi kami masih banyak.
Selanjutnya kami menampilkan lagu sesuai dengan sub-unit. Kebetulan aku tergabung dalam NCT U dan NCT Dream. Anehnya meskipun aku hanya tahu beberapa lagu mereka, aku bisa mengikuti koreografinya! Jisung keren banget! Aku merasa mereka semua sangat fokus pada penampilan dan performance malam ini. Sesekali mereka memberikan fan service dan langsung disambut dengan sorakan kegirangan oleh NCTzen.
Awalnya aku merasa bingung dengan kamera yang ikut bergerak saat kami menari, tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa. Gilak gua merasa sangat excited dengan pekerjaan seperti ini! ketika partku muncul, maka lampu sorot akan menyorotku tepat diposisi center. Mic yang menempel di pipi tidak terasa sama sekali dan tidak menganggu performaku dalam menyanyi.
Karena aku tampil di dua sub-unit ini membuatku harus berganti kostum dengan cepat. Kulihat noona-noona yang sudah bersiap dengan tissue, bedak, dan kostum di samping panggung di khususkan untuk kami yang tergabung dalam dua atau tiga unit sekaligus. Aku melihat Mark sudah berganti kostum dua kali hari ini. Hmmmm.
"Eonnie aku haus."
"Hush! Jangan panggil aku 'eonnie' dong, noona lah! Emangnya lo cewek?!". Makin besar pula pertanyaan yang ada dalam kepalaku.
Mark banjir dengan keringat dan nafasnya sangat cepat. Capek banget pasti.
"Cepat! Cepat! NCT U siap di posisi Boss!" si abang sewot itu teriak-teriak lagi.
Kami membentuk formasi 'Boss' sementara panggung masih gelap. Penonton sudah mulai berteriak histeris. "KYAAAAAAA TAEYONG!!! MARKKKKKKK! JAEHYUUUUN! LUCASSSEUUUU!! WINWIN!!! DOYOUNG!! JUNGWOOO!!! " dan "SALLYYYYYYY!!!!!!" What?
Ada sesuatu yang bergerak dalam dadaku. Perasaan senang dan puas mendpat sorakan fanchant seperti itu. Inikah yang dinamakan pekerjaan impian? Di akhir lagu, semua member NCT keluar dari panggung dan mulai duduk di kursi yang entah kapan sudah disediakan oleh staf.
"Lagi-lagi interview omong kosong." Aku kaget dengan suara jengkel itu. Rupanya Ten yang berdiri di sampingku masih dengan keringat yang mengucur di dahi. Ten tersenyum saat aku menoleh dengan bingung. "Smile Sally, smile~" Ten tiba-tiba mendorong bahuku. Aku nyengir. Sumpah freak.
Memang interview ini banyak omong kosongnya dan banyak pertanyaan-pertanyaan receh hanya menyenangkan penggemar saja. Seperti warma kolor hari ini, makan apa hari ini, bagaimana pengalaman datang ke Seoul pertama kali, dan lain-lain.
Terakhir, kami menyanyikan lagu 'Touch' bersama-sama sambil bergiliran berkeliling panggung untuk menyapa para penggemar. Banyak dari mereka yang melemparkan hadiah, boneka, dan memanggil nama kami. Tentunya untuk mendapat attention.
Kembang api juga sudah dinyalakan, confetti juga mulai dikeluarkan membuat encore malam ini semakin meriah. Setelah lagu Touch selesai, kami semua menuju ke tengah panggung dan mulai membungkukkan badan untuk memberikan hormat dan terima kasih pada fans yang sudah datang, juga sebagai salam perpisahan.
"Terima kasih kalian sudah datang hari ini dan menghabiskan malam kalian bersama kami. Kami sudah bekerja dengan maksimal, dan semoga kalian semua terhibur. Setelah ini aku harap kalian selalu mendukung semua member NCT dimana pun mereka, dan project apa yang kami lakukan. Kedepannya kami akan membuat dan memberikan penampilan yang spektakuler untuk kalian semua. Terima kasih! Sampai jumpa!" Taeyong memberikan speech nya untuk perpisahan dan banyak fans yang berteriak sampai menangis.
"Hati-hati di jalan!"
"Sampai jumpa!!"
"Thank you!!!! We love you!". kami meneriakkan salam perpisahan ketika panggung mulai turun perlahan.
Hari yang melelahkan. Kulihat wajah-wajah penuh keringat, tangis, dan bahagia dari semua member NCT termasuk Taeyong, leader yang kita kenal tangguh dan memikul beban yang sangat berat. Hari ini aku melihat dia menangis di pundak Doyoung yang juga sembab. Semua orang sudah bekerja dengan maksimal hari ini.
Di luar back-stage aku melihat orang tua Mark yang datang jauh-jauh dari Canada untuk menyaksikan konser. Semua orang tua dan keluarga NCT datang karena memang diundang ke konser perdana kami yang terhitung sukses. Tapi dimana orang tuaku?
"Hari ini capek banget ya Sal, aku nggak sabar mau mandi dan tidur seharian." Johnny menyenggol bahuku sambil mengulurkan vitamin water.
"Hyung, tapi setelah ini kita ada acara makan-makan bareng om Sooman. Jangan pulang dulu ya!" Heechan menimpali. "Kamu nggak langsung pulang kan, hyung?".
Eh? Dia ngomong sama aku nih? "Enggak lah, aku ikut kalau makan-makan, hehe." Jawabku dengan canggung.
Hari ini diantara banyak suara dan banyak kejadian yang tak terduga, aku melihat orang-orang ini tanpa lelah memberikan senyuman pada semua orang yang mereka jumpai. Kenal atau tidak kenal. Suka atau tidak suka, meskipun tubuh mereka sudah digenjot berminggu-minggu sebelum konser ini digelar.
"Aku ingin terus menjadi bagian dari mereka." Tanpa sadar aku mengucapkan kalimat itu di sebelah Jaehyun.
"Barusan ngomong apa kamu?".
SIAL. "Enggak kok bukan apa-apa. Nanti hyung ikut makan-makan, kan?"
Jaehyun menatap penuh curiga. Jangan-jangan dia mulai sadar kalau ada member tambahan hari ini. Seorang penyusup dan itu aku! "Ikut sih. Kan semua nya wajib dateng kalau acara ginian. Jadi omongan kalau kamu nggak dateng. Lagian kita belum makan enak sejak dua minggu yang lalu, kan?" Dia balik bertanya. Aku cuma nyengir.
Oiya, banyak budaya korea yang belum aku paham betul. Gimana kalau tiba-tiba aku disuruh menuangkan soju, atau minum soju? Aku kan nggak bisa minum begituan! Hmmmmmm.
Tiba-tiba aku merasa basah dan berkeringat. Padahal ruangan ini sejuk dan cukup dingin karena AC. Jangan-jangan aku masuk angin? Tapi kan aku tadi sehat-sehat aja. Kepalaku juga tiba-tiba jadi berat dan pandanganku jadi kabur. Mungkin aku butuh air, jadi aku bangun dan berjalan menuju dispenser.
"Hyung, kamu nggak apa-apa?" Heechan memegang tanganku.
"Eh? Nggak tau nih."
"Sal, kok kamu pucet sih? Mana keringetan lagi?!" sekarang Johnny yang ikutan bangun dan menyentuh dahiku yang panas dingin. "Fix kamu sakit!"
"Heh, enggak kok. Aku baik-baik saja."
Tepat setelah aku menjawab Johnny, aku ambruk di depan dispenser dan hanya mendengar suara teriakan Heechan memanggil manager hyung. Sementara Johnny dan Jaehyun mendekat dan menggotongku di sofa. "Minggir dulu hyung." Taeil yang sedang merebahkan diri langsung menyingkir.
Aku tidak bisa melihat apa-apa karena semuanya gelap. Tapi aku dengan jelas bisa mendengar mereka semua panik. Tapi anehnya aku juga semacam bisa membayangkan mereka sedang melakukan apa disekitarku. Weird but legit.
"Apa kita perlu memanggil ambulans?" Ah ini suara Yuta.
"Tidak perlu, sepertinya bisa diatasi dengan paramedis di back stage, sebentar lagi mereka datang." abang sewot tadi ternyata adalah manager-hyung.
"Aku udah curiga Sally-hyung sakit sejak rehersal kemarin hyung, aku lihat dia sama sekali nggak semangat waktu rehersal dan kosong gitu pandangannya." Heechan cerewet emang.
"Tapi hari ini Sally baik-baik aja tuh sampai akhir. Mungkin dia cuma kecapean." Johnny ngipas-ngipasin aku menggunakan kipas elektrik. "Hari ini emang riweuh banget sih."
Beberapa member berkumpul di ruangan yang sama denganku. Mereka bertanya-tanya dan ingin mengetahui keadaanku sementara paramedis sudah memasang infus di pergelangan tanganku. Emangnya aku kenapa kok diinfus, memang nggak jelas ini. Taeyong, Jungwoo, Lucas dan Kun terlihat cemas tapi santai.
"Makan-makannya ditunda?" Suara yang penuh dengan kejengkelan keluar, dia Ten. Entah sejak tadi dia terlihat bad mood.
"Iya mungkin, tapi nggak mungkin batal juga." Taeyong menanggapi Ten kemudian dia melingsut keujung ruangan, menelpon seseorang.
Wei aku mau buka mata wei! Kenapa susah banget? Jangan-jangan ini akhir hayatku sebagai seorang idol dan aku akan kembali menjadi aku yang lama, seorang pegawai kantoran penuh dengan kebosanan.
Kemudian yang aku ingat adalah cahaya putih yang sangat menyilaukan datang dari kegelapan di kelopak mataku. Sungguh. Kalau aku boleh memilih untuk tidak tersadar dari mimpi yang amat sangat indah itu. Mereka yang mengkhawatirkanku dan memberikan suport saat tampil di depan orang-orang. Walaupun itu hanya mimpi aku cukup senang karena rasanya begitu nyata. Aku pernah merasakan sensasi ketika perform dan tampil di hadapan fans.. hmmm Kira-kira mereka sedang apa ya?
Awalnya aku merasa bingung dengan kamera yang ikut bergerak saat kami menari, tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa. Gilak gua merasa sangat excited dengan pekerjaan seperti ini! ketika partku muncul, maka lampu sorot akan menyorotku tepat diposisi center. Mic yang menempel di pipi tidak terasa sama sekali dan tidak menganggu performaku dalam menyanyi.
Karena aku tampil di dua sub-unit ini membuatku harus berganti kostum dengan cepat. Kulihat noona-noona yang sudah bersiap dengan tissue, bedak, dan kostum di samping panggung di khususkan untuk kami yang tergabung dalam dua atau tiga unit sekaligus. Aku melihat Mark sudah berganti kostum dua kali hari ini. Hmmmm.
"Eonnie aku haus."
"Hush! Jangan panggil aku 'eonnie' dong, noona lah! Emangnya lo cewek?!". Makin besar pula pertanyaan yang ada dalam kepalaku.
Mark banjir dengan keringat dan nafasnya sangat cepat. Capek banget pasti.
"Cepat! Cepat! NCT U siap di posisi Boss!" si abang sewot itu teriak-teriak lagi.
Kami membentuk formasi 'Boss' sementara panggung masih gelap. Penonton sudah mulai berteriak histeris. "KYAAAAAAA TAEYONG!!! MARKKKKKKK! JAEHYUUUUN! LUCASSSEUUUU!! WINWIN!!! DOYOUNG!! JUNGWOOO!!! " dan "SALLYYYYYYY!!!!!!" What?
Ada sesuatu yang bergerak dalam dadaku. Perasaan senang dan puas mendpat sorakan fanchant seperti itu. Inikah yang dinamakan pekerjaan impian? Di akhir lagu, semua member NCT keluar dari panggung dan mulai duduk di kursi yang entah kapan sudah disediakan oleh staf.
"Lagi-lagi interview omong kosong." Aku kaget dengan suara jengkel itu. Rupanya Ten yang berdiri di sampingku masih dengan keringat yang mengucur di dahi. Ten tersenyum saat aku menoleh dengan bingung. "Smile Sally, smile~" Ten tiba-tiba mendorong bahuku. Aku nyengir. Sumpah freak.
Memang interview ini banyak omong kosongnya dan banyak pertanyaan-pertanyaan receh hanya menyenangkan penggemar saja. Seperti warma kolor hari ini, makan apa hari ini, bagaimana pengalaman datang ke Seoul pertama kali, dan lain-lain.
Terakhir, kami menyanyikan lagu 'Touch' bersama-sama sambil bergiliran berkeliling panggung untuk menyapa para penggemar. Banyak dari mereka yang melemparkan hadiah, boneka, dan memanggil nama kami. Tentunya untuk mendapat attention.
Kembang api juga sudah dinyalakan, confetti juga mulai dikeluarkan membuat encore malam ini semakin meriah. Setelah lagu Touch selesai, kami semua menuju ke tengah panggung dan mulai membungkukkan badan untuk memberikan hormat dan terima kasih pada fans yang sudah datang, juga sebagai salam perpisahan.
"Terima kasih kalian sudah datang hari ini dan menghabiskan malam kalian bersama kami. Kami sudah bekerja dengan maksimal, dan semoga kalian semua terhibur. Setelah ini aku harap kalian selalu mendukung semua member NCT dimana pun mereka, dan project apa yang kami lakukan. Kedepannya kami akan membuat dan memberikan penampilan yang spektakuler untuk kalian semua. Terima kasih! Sampai jumpa!" Taeyong memberikan speech nya untuk perpisahan dan banyak fans yang berteriak sampai menangis.
"Hati-hati di jalan!"
"Sampai jumpa!!"
"Thank you!!!! We love you!". kami meneriakkan salam perpisahan ketika panggung mulai turun perlahan.
Hari yang melelahkan. Kulihat wajah-wajah penuh keringat, tangis, dan bahagia dari semua member NCT termasuk Taeyong, leader yang kita kenal tangguh dan memikul beban yang sangat berat. Hari ini aku melihat dia menangis di pundak Doyoung yang juga sembab. Semua orang sudah bekerja dengan maksimal hari ini.
Di luar back-stage aku melihat orang tua Mark yang datang jauh-jauh dari Canada untuk menyaksikan konser. Semua orang tua dan keluarga NCT datang karena memang diundang ke konser perdana kami yang terhitung sukses. Tapi dimana orang tuaku?
"Hari ini capek banget ya Sal, aku nggak sabar mau mandi dan tidur seharian." Johnny menyenggol bahuku sambil mengulurkan vitamin water.
"Hyung, tapi setelah ini kita ada acara makan-makan bareng om Sooman. Jangan pulang dulu ya!" Heechan menimpali. "Kamu nggak langsung pulang kan, hyung?".
Eh? Dia ngomong sama aku nih? "Enggak lah, aku ikut kalau makan-makan, hehe." Jawabku dengan canggung.
Hari ini diantara banyak suara dan banyak kejadian yang tak terduga, aku melihat orang-orang ini tanpa lelah memberikan senyuman pada semua orang yang mereka jumpai. Kenal atau tidak kenal. Suka atau tidak suka, meskipun tubuh mereka sudah digenjot berminggu-minggu sebelum konser ini digelar.
"Aku ingin terus menjadi bagian dari mereka." Tanpa sadar aku mengucapkan kalimat itu di sebelah Jaehyun.
"Barusan ngomong apa kamu?".
SIAL. "Enggak kok bukan apa-apa. Nanti hyung ikut makan-makan, kan?"
Jaehyun menatap penuh curiga. Jangan-jangan dia mulai sadar kalau ada member tambahan hari ini. Seorang penyusup dan itu aku! "Ikut sih. Kan semua nya wajib dateng kalau acara ginian. Jadi omongan kalau kamu nggak dateng. Lagian kita belum makan enak sejak dua minggu yang lalu, kan?" Dia balik bertanya. Aku cuma nyengir.
Oiya, banyak budaya korea yang belum aku paham betul. Gimana kalau tiba-tiba aku disuruh menuangkan soju, atau minum soju? Aku kan nggak bisa minum begituan! Hmmmmmm.
Tiba-tiba aku merasa basah dan berkeringat. Padahal ruangan ini sejuk dan cukup dingin karena AC. Jangan-jangan aku masuk angin? Tapi kan aku tadi sehat-sehat aja. Kepalaku juga tiba-tiba jadi berat dan pandanganku jadi kabur. Mungkin aku butuh air, jadi aku bangun dan berjalan menuju dispenser.
"Hyung, kamu nggak apa-apa?" Heechan memegang tanganku.
"Eh? Nggak tau nih."
"Sal, kok kamu pucet sih? Mana keringetan lagi?!" sekarang Johnny yang ikutan bangun dan menyentuh dahiku yang panas dingin. "Fix kamu sakit!"
"Heh, enggak kok. Aku baik-baik saja."
Tepat setelah aku menjawab Johnny, aku ambruk di depan dispenser dan hanya mendengar suara teriakan Heechan memanggil manager hyung. Sementara Johnny dan Jaehyun mendekat dan menggotongku di sofa. "Minggir dulu hyung." Taeil yang sedang merebahkan diri langsung menyingkir.
Aku tidak bisa melihat apa-apa karena semuanya gelap. Tapi aku dengan jelas bisa mendengar mereka semua panik. Tapi anehnya aku juga semacam bisa membayangkan mereka sedang melakukan apa disekitarku. Weird but legit.
"Apa kita perlu memanggil ambulans?" Ah ini suara Yuta.
"Tidak perlu, sepertinya bisa diatasi dengan paramedis di back stage, sebentar lagi mereka datang." abang sewot tadi ternyata adalah manager-hyung.
"Aku udah curiga Sally-hyung sakit sejak rehersal kemarin hyung, aku lihat dia sama sekali nggak semangat waktu rehersal dan kosong gitu pandangannya." Heechan cerewet emang.
"Tapi hari ini Sally baik-baik aja tuh sampai akhir. Mungkin dia cuma kecapean." Johnny ngipas-ngipasin aku menggunakan kipas elektrik. "Hari ini emang riweuh banget sih."
Beberapa member berkumpul di ruangan yang sama denganku. Mereka bertanya-tanya dan ingin mengetahui keadaanku sementara paramedis sudah memasang infus di pergelangan tanganku. Emangnya aku kenapa kok diinfus, memang nggak jelas ini. Taeyong, Jungwoo, Lucas dan Kun terlihat cemas tapi santai.
"Makan-makannya ditunda?" Suara yang penuh dengan kejengkelan keluar, dia Ten. Entah sejak tadi dia terlihat bad mood.
"Iya mungkin, tapi nggak mungkin batal juga." Taeyong menanggapi Ten kemudian dia melingsut keujung ruangan, menelpon seseorang.
Wei aku mau buka mata wei! Kenapa susah banget? Jangan-jangan ini akhir hayatku sebagai seorang idol dan aku akan kembali menjadi aku yang lama, seorang pegawai kantoran penuh dengan kebosanan.
Kemudian yang aku ingat adalah cahaya putih yang sangat menyilaukan datang dari kegelapan di kelopak mataku. Sungguh. Kalau aku boleh memilih untuk tidak tersadar dari mimpi yang amat sangat indah itu. Mereka yang mengkhawatirkanku dan memberikan suport saat tampil di depan orang-orang. Walaupun itu hanya mimpi aku cukup senang karena rasanya begitu nyata. Aku pernah merasakan sensasi ketika perform dan tampil di hadapan fans.. hmmm Kira-kira mereka sedang apa ya?
***
"Hyung, hari ini kita ke tempat Sally-hyung lagi nggak?"
"Boleh, habis recording kita ke rumah sakit ya!"
Jaehyun membuka ponselnya dan menulis di note, "Hari ini sudah hari ke 95 sejak kita menari bersama. Aku harap ini menjadi hari terakhir kami menari dan menyanyi tanpa dirimu."
-----we go up-----
Minggu, 09 September 2018
Awas! Sebelum Kamu Dijemput
Jumat, 07 September 2018
Diet
Melihat girl band masa kini kemudian melihat penampilanku di kaca membuatku semakin sadar bahwa kami bagaikan langit dan bumi. Impossible untuk bisa menjadi sekurus dan setinggi mereka. Minah Girls Day, Seohyun AOA, Taeyeon SNSD, dan masih banyak lagi. Mereka tipe-tipe member yang dijadikan panutan karena tubuh mereka yang kurus dan langsing. Kemudian aku tau kalau tubuhku ini bukan sekurus mereka, tapi se-hot Hyolin Sistar. HAHAHAHA.
Jadi body goals siapa yang kamu ikuti Sal?
Kamis, 06 September 2018
SEMUA AKAN (P)INDAH PADA WAKTUNYA
Bekerja menjadi abdi negara adalah keputusan yang sudah aku buat sejak aku menandatangai surat perjanjian itu. Yang intinya siap ditempatkan dimana saja, kapan saja sampai masa pensiun tiba, atau karena ingin resign dari kantor. Beberapa hari belakangan ini banyak sekali pengumuman pindah atau mutasi yang rilis. Banyak pegawai yang pindah dari kantor ini dan banyak juga yang akan datang. Sepertinya seksi kepegawaian akan sibuk untuk satu bulan ke depan. Yeah.
Bukan hanya jabatan-jabatan tinggi yang mutasi, tapi juga jabatan pelaksana. Mutasi regional maupun pindah pulau. Yeah. Kata orang memang bekerja di tempat seperti ini akan penuh dengan kejutan yang menggembirakan atau membuat kamu sedih. Salah satu teman OJT ku, Safira, dia juga mutasi. Meskipun dia anak baru tapi ternyata kantornya memiliki kebijakan lain. Anak-anak baru masuk seperti kami rupanya sengaja ditahan oleh big boss karena disarankan untuk belajar terlebih dulu, meskipun aku juga bingung belajar apaan.
Cerita permutasian seperti ini sudah menajadi hal yang lumrah seperti cerita dongeng di malam hari yg dibacakan oleh Ummi. Penuh dengan kasak-kusuk, perpisahan, dan mungkin pesta perpisahan juga. Bisa dijamin satu minggi ke depan kami -anak2 baru, akan banyak berlatih untuk mengisi di acara perpisahan tersebut. Menyenangkan sih.. cuma.... sibuk. Padahal rasanya baru kemarin aku menajadi penari tor-tor di perpisahan AR.
Yang terpenting dari fenomena mutasi massal ini adalah bagaimana orang-orang akan mulai kembali beradaptasi dengan orang-orang baru, lingkungan baru, dan pekerjaan baru. Dari semuanya menurutku yang paling merepotkan adalah berurusan dengan sifat manusia yang berbeda-beda setiap orang. Paling merepotkan dan paling makan hati. Begitu lah. Tai mustahil juga untuk beradac dengan satu orang yang sama selama bertahun-tahun. Meskipun nyaman.
Posisi kosong juga pasti akan terisi banyak. Mutasi internal juga dikatakan akan terjadi sebentar lagi. Aku? Coba kalian tanya aku ingin pindah atau tidak.
Awalnya aku merasa sangat tidak berguna berada di seksi ini. Aku merasa menajdi orang yang terasingkan dan menajadi buangan karena seksi ini cukup tertutup dan jarang terekspos. Bahkan banyak senior-senior yang tidak tahu keberadaanku di kantor ini kecuali mereka yang pernah melihatku menari di acara kantor.
Tapi sekarang, aku merasa baik-baik saja. Aku menikmati setiap pekerjaan yang diberikan, setiap tugas yang dibagi, setiap keheningan yang aku rasakan, dan makanan yang tersedia di seksi. Aku menyukainya meskipun masih terasa canggung untuk berbaur seperti keluarga di seksi ini. But I'm trying hard.
Kalau mereka tahu betapa kikuknya aku.
kikuknya suasanya ini.
kikuknya pekerjaan.
hi CCTV.
Senin, 16 Juli 2018
HAUL : July Fully Mully
Kalau kalian sering baca dan mengerti tentang 'beauty' kalian pasti nggak akan asing dengan yang namanya haul alias memamerkan apa saja yang dibeli pada kesempatan yang ada. Nah, kali ini akhirnya aku bisa memberikan sebuah tulisan haul karena sekarang aku sudah punya uang sendiri dan bisa membeli makeup yang aku inginkan dengan bebas. buebas! HAHAHAHHA
Jadi, kemarin aku ada kesempatan buat ke Jakarta urusan dinas -halah padahal cuma ngelanjutin latsar season 2, untuk seminar tugas gitu gais kayak orang penting kan? Hehehe. Then aku extend sabtu-minggu untuk stay di Jakarta. Ketemu sama beberapa teman (padahal cuma sebiji Radia doang) daaan tujuan utama nya adalah menghabiskn uang. Bingung akutu kalau di Tanjungpinang ini harus menghabiskan uang untuk apa yakan. *TOLONG DISELEPET AJA SAYA*
Aku pergi ke Pondok Indah Mall lebih tepatnya ke Guardian. Jujur aja aku sudah menganggap guardian ini sebagai tempat yang paling lengkap di dunia per-beauty-an padahal aku yakin ada banyak tempat yang menjanjikan dan lebih murah di seantero indonesia, Mutiara Jogja contohnya. Aku menemukan banyak hal di guardian sama seperti yang aku harapkan.
Kemudian besoknya aku pergi ke Central Park yang kata Radia adalah pusat perbelanjaan terbaik (dan termahal) di Jakarta Barat. Sebelumnya aku ada insiden salah masuk. Aku masuk ke bank sebelah pintu masuk Central Park. Untungnya bukan cuma aku yang salah masuk, ada nenek-nenek yang salah masuk jadi aku nggak begitu keki banget getoh. Padahal isin tenan. >__< Tebak aku kemana? SEPHORA! Dat fuckin luxury makeup store.
Rabu, 11 Juli 2018
Review : Make Over Perfect Cover Two Way Cake No 3 'Maple'
sorry when u disturbed by this photo because I just want to show you how it's good |
Sebagai permulaan, aku akan mereview produk Two Way Cake dari Make Over. Banyak dari kalian udah tahu kalau Make Over memang merk drug store yang cukup berkelas ya kalau di Indonesia. Mulai dari eyeliner, lipstick, dan eyeshadow yang kebagusannya itu sudah tidak diragukan lagi. Bisa dibilang Make Over ini merk drug store tapi rada high class. For me. Dilihat dari harga dan kualitasnya.
Rabu, 09 Mei 2018
Latsar Pamentas - Our Step
Bagaimana? Apa kalian mulai berpikir bahwa rutinitas ini membosankan? Iya. Awalnya memang iya. Tapi lama- lama itu menjadi kebiasaan. "Emangnya kamu nggak bosan Sal?". Ya bosan sih tapi kalau kata orang-orang sih ya, dijalani aja gitu. Pasti akan jenuh pasti akan ada saat dimana pengajar di depan kelas itu hanya sebagai pajangan. Iya. Tapi dengan teman-teman dan suasana kelas yang begitu asik, ya bisa lah mengurangi rasa suntuk yang datang, ye kan?
Ceritain lagi dong!
Selasa, 08 Mei 2018
Latsar Pamentas - Begin
They all my friends from G class. They're so bright just like the sunshine. Find me! |
"Nikmatin aja dek, anggap itu sebagai liburan." Liburan gundulmu! Begitu aku pikir awalnya. Karena kebetulan aku mendapat lokasi latsar di Jakarta dan dari kabar yang berhembus latsar di pusat itu tantangannya lebih besar daripada latsar di daerah (balai diklat). Pikiran pertama yang muncul dalam kepalaku adalah mengenai kegiatan fisiknya. Kabar burung itu memang kadang lebih dahsyat efeknya daripada pengumuman resmi.
Senin, 07 Mei 2018
Kisah Penempatan Pertama
Pertengahan bulan Maret menjadi hari-hari yang berat buatku dan mungkin beberapa teman-teman yang memiliki nasib yang sama. Bekerja pada instansi pemerintah yang mewajibkan semua pegawainya berada dalam kontrak 'sedia ditempatkan dimana saja'. Waktu itu aku sedang asik-asiknya menikmati waktu bersama kawan-kawan training di Samarinda. Baru tiga bulan kami 'kerasan' eh tau-tau ada pengumuman di tengah malam jumat itu, pengumuman penempatan.
Kaget? Enggak juga sih. Karena pada dasarnya aku sudah sedia dengan keputusan atau SK apapun yang diterima. Mau dimana saja karena aku sudah menandatangani kontrak keramat itu, mau tidak mau, siap tidak siap, semua yang tertulis di pengumuman itu harus dijalani. Toh masih Indonesia, begitu katanya. Meskipun agak iri juga mendengar kawan-kawan satu sekolah dulu yang mendapatkan penempatan di pulau Jawa. Tapi merantau.. why not?
Adalah Fira teman sekostku yang menggedor-gedor kamarku di pagi buta sambil menangis. Aku sih nggak nangis, karena sejak semalam aku sudah tahu. Kebetulan aku begadang nonton drama waktu itu. Orang tuaku juga menerima dengan lapang dada. Aku juga langsung mengirimkan lokasi kantor baru pada keluarga di rumah. Supaya mereka tidak bingung, kok tadinya di Kalimantan sekarang udah di Sumatera aja.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?
Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...
-
Annyeong haseyo readers yang baik hati dan setia membaca blog kamvungan gue ini . senyum gembira aja buat kalian yang udah setia menunggu a...
-
I just found out that there are YouTubers abroad who create paranormal content in haunted places. One of them is Sam & Colby. Apparently...
-
Hai gais, Yep! Di postingan kali ini gua akan menulis lagi tentang sebuah film yang tentunya sangat gua rekomendasikan untuk ka...