Halaman

Rabu, 09 Mei 2018

Latsar Pamentas - Our Step

Bangun jam empat pagi. Bersiap-siap ke masjid. Senam pagi. Apel pagi. Pembersihan (mandi). Makan pagi. Masuk kelas. Belajar. Belajar Belajar. Belajar. Makan snack. Belajar lagi. Belajar lagi. Belajar lagi. Makan siang. Lagi lagi belajar. Lagi lagi belajar. Presentasi. Diskusi. Makan snack. Kembali ke barak. Ambil laundry. Pembersihan. Makan malam. Kumpul di titik kumpul. Siap-siap ditindak. Kadang ditindak kadang enggak. Apel malam. Makan snack malam. Istirahat. Begitu terus selama lima minggu

Bagaimana? Apa kalian mulai berpikir bahwa rutinitas ini membosankan? Iya. Awalnya memang iya. Tapi lama- lama itu menjadi kebiasaan. "Emangnya kamu nggak bosan Sal?". Ya bosan sih tapi kalau kata orang-orang sih ya, dijalani aja gitu. Pasti akan jenuh pasti akan ada saat dimana pengajar di depan kelas itu hanya sebagai pajangan. Iya. Tapi dengan teman-teman dan suasana kelas yang begitu asik, ya bisa lah mengurangi rasa suntuk yang datang, ye kan?

Ceritain lagi dong!

Em.. apa lagi ya. Oiya, mungkin kalian mikir juga kalau kehidupan kami di dalam wisma/barak itu sangat-sangat terasing dari masyarakat, sosialita kota Jakarta ya. Jawabannya memang iya. Haha. Tapi tenang kawan, di hari Minggu ada yang namanya pesiar. Itu adalah momen paling ditunggu oleh semua orang yang mengikuti latsar, apalagi kaum-kaum sosyalita yang rindu dengan hembusan AC mall, aroma kopi starbuck, dan kriuknya ayam KFC. Pesiar ini hanya terjadi seminggu sekali dan dari jam sembilan sampai jam lima sore, tapi itu lumayan menghibur jiwa-jiwa kapitalis. Meskipun kalau kami pergi meninggalkan wisma harus mengenakan batik dan terlihat sangat mencolok di mall tapi kami senang.

Jordie - Mas Satrio - Rido - Sangab - Imam - Fredy - Galih - Bang Kudik - Sukron - Mas Coyo - Bang Ricky - Deo - Mas Bambang - Devan - Mas Kholiq - Ragil - Tian - Makhi - Aan - Nangkula
Pernah di pesiar minggu kedua, kami pergi ke mekdi dan aku kaget melihat kawan-kawanku makan dengan penuh gairah. "Ini baru yang namanya makan." kata Deo. Jujur saja kami bosan makan di ruang makan itu, sebenarnya makanan di sana lezat-lezat tapi karena sudah terlalu sering dan perpaduan sayur-lauk lebih dari satu itu mungkin yang membuat jenuh. Kami makan seperti orang gunung yang baru pertama kali ke mekdi. Menikmati setiap kriuk dan sruput yang masuk ke mulut karena belum tentu esok bisa makan ini lagi. Memang mayoritas kami pergi pesiar hanya untuk mencari menu baru, walaupun ada juga yang pesiar tujuannya mencari jodoh. LOL

Aku hampir saja terlena dengan segala kegiatan di latsar. Hampir saja lupa kalau setelahnya kami akan ada ujian. Hampir saja melupakan kalau ada seminar RPA. Mungkin karena terlalu sering ditindak. Oiya, kalian nggak penasaran gitu kenapa kami ditindak? Hehe. Kebanyakan nasib kami ditentukan oleh kawan yang lain atau karena kesalahan satu orang. Misalnya lupa mematikan AC, ketiduran di pagi hari terus nggak ikut solat subuh berjamaah, kamar berantakan, kesalahan-kesalahan kecil, dan yang paling menjengkelkan adalah saat ada kawan yang berulang tahun.

Tindakan pertama masih oke lah lucu-lucuan. Tapi makin kesini kok makin menjengkelkan. Masalahnya bukan siang hari kami ditindak, tapi malam. Ketika seharusnya kami tidur. Pernah suatu hari ketua senat kami berulangtahun. Senat, tentu saja berbeda. Kami dibuat berkali-kali ganti pakaian, masuk barak, dan lari-lari. Oke kalau kamarmu ada di 101 atau 103. Nasibku yang berada di kamar ujung lah yang jadi masalah. Ketika yang lain sudah berlari balik, aku masih sibuk memakai celana. Berakhir dengan kami mamakai pantofel dan sepatu olahraga (selen gitu), baju batik, celana training, dan handuk. So frustating. Kek orang gblk. Mulai saat itu aku jadi sering cursing-cursing.

 
Mbak Nunung - Kak Dita - Tia - Restu - Salma - Mariya - Fathin - Aurel - Kak Cika - Mbak Yosi - Meysa - Helda - Feby
Hari berganti hari dan ujian sudah di depan mata. Kami mulai belajar, kami mulai bimbingan RPA. Lumayan pusing apalagi aku kebagian seksi yang dikenal dengan kegabutannya dan kekencangan sinyal wifinya. Tebak lah dimana hehe. Ternyata membuat RPA itu susah-susah gampang cuk. RPA ku ditolak karena tahapan kegiatannya terlalu receh sereceh-recehnya. Kemudian, aku ganti dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas yang dibuat-buat dan alhamdulillah diterima. Di hari ujian, aku mau sok-sok ngambis gitu kan, tapi berakhir dengan tertidur di sebelah modul. Apalagi waktu belajar di kelas aku malah disturbed by petikan gitar gitu kan meracau kacau aku hhh. Untung sudah pernah dicicil. Selesai ujian, kami seminar RPA dan menggambar materinya di flip chart. Seminar selesai, kami inagurasi.

Sebelum ingurasi kami pelepasan terlebih dulu dengan upacara cium pacar bendera yang berlangsung sangat khidmat. Inagurasi perlu nggak sih? Perlu dong! Untuk mengenang semua kenangan bersama teman-teman dan tentunya untuk menghilangkan penat. Setiap kelas menampilkan penampilan. Kelasku, kelas G mungkin jadi yang paling wow. Tentu saja! Kami benar-benar menggila malam itu. Mungkin mereka pikir aku ini aneh dan rada pendiam gitu kan, padahal nyatanya aku rada sengklek. Malam itu juga kami menonton film buatan tim kreatif, film ala-ala gitu, film indie. (Ntar aku share kalau udah ada di youtube). Bagus!

Inagurasi berakhir di jam 12 malam. Wegilak itu acara inagurasi atau pesta dansanya cinderella. Aku sudah ngantuk-ngantuk dan besok pagi ada penerbangan pagi dan aku belum packing sama sekali. Kutunggu-tunggu kapan selesai, tapi kok teman-teman masih betah foto-foto dan ngobrol. Aku pun memutuskan untuk balik ke barak duluan, sebelumnya aku sempat nongol-nongol di selfie orang dan tidak lupa kami berfoto kelas mengingat mungkin aku nggak akan sempat ketemu mereka lagi kan.

Sesuatu yang berbeda adalah tiket masuk ke acara inagurasi ini adalah surat. Jadi setiap orang yang mau join harus memasukkan surat dulu ke kotak pos dan nanti panitia akan mengirimkannya ke orang yang dituju. Lucu nya itu teman sekamarku karena saking nggak ada inspirasi mau menulis ke siapa, mereka menulis untuk diri mereka sendiri kemudian saling tukar. Aku? Tentu saja aku menulis surat yang bagus. Mungkin karena aku mempunya jiwa-jiwa seorang pengagum rahasia jadi menulis surat sudah bukan hal yang sulit. Love letter? Em bukan juga. Aku nggak yakin bilang ini love letter atau bukan yah sebuah surat yang spesial, ditulis dengan hati. eaa. Aku nggak tahu surat itu sampai atau tidak. Karena aku nggak bilang disuratnya, "Jangan lupa dibalas." HEHEHE. Dan jangan penasaran juga isinya apa. rahasia.

Kembalinya aku di barak, aku langsung packing dan memutuskan untuk tidur di lantai karena takut nggak kebangun. Di saat teman sekamarku masih tidur, aku sudah bangun dan siap-siap berangkat ke bandara. Itu adalah terakhir kalinya aku melihat kearah barak dan mencoba sok mengenang gitu kan apa saja yang sudah aku lakukan di sini. Tidak lupa aku pamit dengan kedua teman kamarku, Ruth dan kak Salma. Sambil menarik dua koper besar aku pergi meninggalkan Pamentas yang penuh tangis dan tawa.

Terima kasih sudah membuat lima minggu ku tidak terasa berat malah sangat asik. Banyak pesan yang ingin aku sampaikan pada teman-teman kelasku lebih dari sebuah coret-coret di kertas binder itu. Mungkin bisa satu orang satu lembar, wkwk. Pokoknya aku akan selalu mengingat setiap wajah mereka, suara mereka, dan banyolan-banyolan yang sukses membuat aku tertawa sendiri.

Selamat kembali ke kantor, back to reality. Semoga kalian sehat selalu dan tidak pernah melupakan apa yang didapat di latsar. Semuanya. Dan jangan lupa untuk mengerjakan aktualisasi ya!

ps: adakah dari kalian yang dapat jodoh di latsar? EAAAAA.

I'll give you bunch of ours.

Muka belum siap qaqa

NICE

NICE 2

Tolong tengok muka kami semua ga ada yg beres

fire!

those legs

omg so cute





1 komentar:

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...