Halaman

Senin, 07 Mei 2018

Kisah Penempatan Pertama

Pertengahan bulan Maret menjadi hari-hari yang berat buatku dan mungkin beberapa teman-teman yang memiliki nasib yang sama. Bekerja pada instansi pemerintah yang mewajibkan semua pegawainya berada dalam kontrak 'sedia ditempatkan dimana saja'. Waktu itu aku sedang asik-asiknya menikmati waktu bersama kawan-kawan training di Samarinda. Baru tiga bulan kami 'kerasan' eh tau-tau ada pengumuman di tengah malam jumat itu, pengumuman penempatan.

Kaget? Enggak juga sih. Karena pada dasarnya aku sudah sedia dengan keputusan atau SK apapun yang diterima. Mau dimana saja karena aku sudah menandatangani kontrak keramat itu, mau tidak mau, siap tidak siap, semua yang tertulis di pengumuman itu harus dijalani. Toh masih Indonesia, begitu katanya. Meskipun agak iri juga mendengar kawan-kawan satu sekolah dulu yang mendapatkan penempatan di pulau Jawa. Tapi merantau.. why not?

Adalah Fira teman sekostku yang menggedor-gedor kamarku di pagi buta sambil menangis. Aku sih nggak nangis, karena sejak semalam aku sudah tahu. Kebetulan aku begadang nonton drama waktu itu. Orang tuaku juga menerima dengan lapang dada. Aku juga langsung mengirimkan lokasi kantor baru pada keluarga di rumah. Supaya mereka tidak bingung, kok tadinya di Kalimantan sekarang udah di Sumatera aja.


Fira mengetuk kamar kost ku dengan kencang. Kencang sekali sampai aku yang tidur pulas kebangun. Sialan Fira. Kubuka kamar kost dan dia langsung nyelonong masuk. "Huwaaa sal kok jauh banget."

Gimana ya. Aku waktu itu bingung harus menanggapi Fira bagaimana. Aku disatu sisi juga sedih kalau melihat teman-teman yang lain. Tapi aku juga baik-baik saja selama aku menjalaninya dengan gembira. Berusaha gembira. Aku masih menanggapi cerita Fira dengan celotehan, "Eh Fir kita satu pulau loh. Nanti kita main bareng ya. Tau nggak sih ternyata itu tuh Kepri, bukan di pulau gedenya itu LOL." Sok tegar banget anjir.

Pada akhirnya kami menerima itu semua. Pada akhirnya sekarang kami sama-sama ada di satu pulau. Kami baik-baik saja meskipun kadang rasa kangen itu datang. Mengingat pesawat dari pulau ini ke Jogja tidak ada yang tidak transit. Semuanya harus transit minimal satu kali di Jakarta. Tiketnya juga terhitung lumayan mahal sih. Untung aku bukan anak mami yang demen pulang. Hehe.

Drama dimulai ketika kami meninggalkan kantor OJT (training gitu lah istilahnya apa ya). Masa training kami belum selesai, sebagian teman masih Latsar, dan kami lagi sayang-sayangnya menjadi beban berat. "Kok kalian cepet banget sih?" atau "Kok jauh banget dek?" atau "Sabar ya." atau "Wah disana enak loh." Berbagai macam komentar dari orang-orang kantor lama membuat aku sedikit berat meninggalkan tempat itu. Karena mungkin sebenarnya sudah kebiasaan dan tiga bulan itu cukup lama sih. Lagi sayang-sayangnya.
Perpisahan ceritanya

Ditambah kami lulusan STAN lebih dulu mendapatkan keputusan pindah sdangkan teman-teman kami yang dari rekruitment umum masih istilahnya terombang-ambing. Mereka juga ikutan dag dig dug karena mendengar penempatan kami yang bisa dibilang sangat disebar di seluruh Indonesia berdasarkan IP

Banyak teman yang memilih pulang dulu ke kampung halaman sebelum menetap di 'homebase' baru. Aku? Jangan tanya. Aku tidak mungkin pulang. Aku cus langsung dari Kalimantan ke Kepulauan Riau. Seharusnya aku menjadi wanita idaman yang apa-apa mandiri. Apa-apa bisa sendiri. Ummiku bilang untuk hati-hati diperjalanan dan dengan barang bawaan. Seperti yang kalian tahu aku ini orang terempong sedunia kalau masalah packing. Jadi di bandara pun aku sudah tahu kalau bakal over baggage. Padahal menurutku aku sudah meninggalkan semua barang-barang yang tidak perlu dibawa. Aku hanya mambawa barang yang menurutku penting. Menurutku ya.

Pernah waktu aku kembali dari Balikpapan mau pulang ke Jogja, aku sampai membawa bagasi 45 kilo. Untungnya nggak semua aku over baggage, Sebelumnya aku sudah membeli bagasi lebih. Sebenarnya bukan tentang seberapa banyak barang yang dibawah sih, cuma lebih ke malu nya membawa ke bandara dengan kardus dan tas dan koper segambreng itu, aku mencoba untuk stay cool ketika orang-orang menatap aku dengan tatapan, "Itu orang mau pindahan atau diusir dari indonesia?".
Im gonna miss u so much gais my receh squad
Dari Kalimantan ke Kepulauan Riau ternyata nggak dekat ya. Aku naik pesawat dan transit di Surabaya dan Batam terlebih dahulu karena seharusnya aku hanya transit di Jakarta. Yah perubahan jadwal yang mendadak membuatku harus muter-muter dulu. Seharian itu aku hanya melakukan perjalanan dari Kalimantan ke Kepri cuy. Capek dan ngantuk pasti. Apalagi barang bawaanku juga tetap banyak. Selama aku di pesawat, aku hanya menghabiskan waktu untuk tidur. Karena dari kosan sudah habis subuh. Belum lagi cerita delay di Batam empat jam. Aku sudah was-was nggak bakal sampai tepat waktu. Alhamdulillah masih diberi kesempatan sampai tepat waktu meskipun malam kali.

"Emang kamu penempatan mana sih Sal?"

Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Kota yang indah dengan banyak wisata pantai. Ya iya lah lha wong itu kota tepi pantai kok. Tapi ya puanas nya bukan main. Panas nya itu gerah. Habis mandi langsung keringetan lagi. AC menjadi kebutuhan pokok di sini. Kamu di dalam rumah saja bisa berganti itu warna kulit jadi lebih coklat eksotis. But I don't care as long as I'm healty ye kan. Sedangkan temanku Fira, dia ada di pulau yang sama, jaraknya pun tidak jauh. Hanya kantor nya saja beda. Kami masih sering ketemu, masih sering main.

Aku ingat pesan senior-senior yang sudah-sudah. Intinya, dimanapun kamu berada dan ditempatkan, kamu harus bisa menemukan sesuatu yang bisa membuat betah. Entah itu di dalam kantor, atau di luar kantor. Selama kamu bahagia dengan apa yang kamu punya, selama itu pula kamu akan merasa betah di sana. Keep smiling as long as you can.

CIAO!

ps: cepat cari jodoh biar bisa move jawa yekan bhak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...