Halaman

Minggu, 09 September 2018

Awas! Sebelum Kamu Dijemput


Aku belum pernah nonton film horor di bioskop, apalagi film horor Indonesia. Karena yang ada di dalam kepalaku ini adalah setiap film horor indo pasti identik dengan adegan mesum-mesum dan ceritanya mudah ditebak. Tapi akhir-akhir ini produksi film indonesia sedang bagus. Semakin bagus dan semakin mainstream pula jalan jeritanya, kesurupan, pesugihan, dan bla bla bla. Tapi dari sekianbanyak ke-mainstream-an yang ada, beberapa penulis dan sutradara film horor ini memiliki ide cemerlang dalam membuat karya nya menjadi berbeda. Semacam nilai plus.


Film horor terakhir yang aku tonton adalah Munafik. Banyak dari kalian yang pasti sudah nonton film dari negeri jiran ini. Selain karena aktor nya tampan, film ini terasa begitu dekat dengan hidupku gais. HAHAHA. Nyata nya setelah aku nonton film Munafik, aku jadi solat tepat waktu, untuk seminggu setelahnya. Karena serius ini tuh film horor yang paling related dengan kehidupanku sehari-hari sebagai seorang muslim. EA.

Dua minggu yang lalu, aku dan teman kos ku panggil saja dia Bro, kami memutuskan untuk menonton film Sebelum Iblis Menjemput. Berhubung di kota ini hiburan cuma sedikit, dan satu-satu cara untuk menghabiskan uang adalah berbelanja, pergi lah kami ke bioskop.

Dibuka dengan seorang bapak-bapak yang sedang duduk di kursi goyang sambil mendengarkan lagu lama di piringan hitam. Lagu yang sebenarnya aku nggak tahu liriknya tentang apa, tapi membuat bulu kuduk merinding. Ternyata yang ditunggu adalah seorang dukun wanita berambut panjang dengan suara serak khas nenek lampir. Mereka mencari tempat yang sesuai untuk melakukan ritual pesugihan, atau lebih cocok kita sebut dengan menyembah iblis. Dengan menyembah iblis kamu akan diberikan segala sesuatu yg kamu impikan. Rumah mewah, bisnis yang sukses, kekayaan yang tidak ada habisnya dan semua-mua yang membuat kamu bahagia sesaat.

Garis besarnya sederhana sih, tentang akibat jika seorang yang melakukan pesugihan lupa dan tidak mau memberi tumbal pada iblis. Nah ini lah yang terjadi pada Alfie dan keluarganya. Bapaknya yang bangkrut tiba-tiba menjadi kaya lagi, dan saat ibunya meninggal, si Bapak memilih untuk menikah lagi dengan mantan artis yang sudah menjanda dan memiliki dua anak. Hal ini lah yang menyebabkan Alfie jadi benci banget sama bapaknya sendiri, dan juga ibu dan saudara tirinya.

Alfie memilih untuk menjauh dari kehidupan keluarga baru bapaknya, meskipun saudara-saudara tirinya memang tidak seburuk ibu tirinya, tapi Alfie merasa bukan menjadi bagian dari keluarga itu. Sampai pada suatu hari, Alfie menerima telepon dari Maya untuk datang menjenguk Lesmana. Sampai di rumah sakit, kita bisa melihat bagaimana Lesmana sudah sangat menderita dengan penyakit yang kronis. Mulai dari sakit kulit yang menjijikkan, stroke, dan batuk-batuk berdarah gitu.

Lesmana sudah ada pada ujung maut. Ibarat dia sudah tidak ada daya lagi di dunia tapi karena dia masih punya 'hutang' dengan iblis, maka jiwa nya pun harus kembali pada Iblis, bukan pada sang Pencipta. Sedangkan Laksmi (ibu tiri Alfie) juga terlilit hutang yang ditinggalkan Lesmana dan berniat untuk mencari sisa-sisa harta yang bisa ditemukan di villa bekas pesugihan yang dituliskan atas nama Alfie. Maya berusaha bersikap dewasa di sana, untuk mendapatkan hati Alfie meskipun di dalam hatinya dia hanya ingin keluarganya kembali utuh, dan bahagia seperti dulu.

Then mereka pergi ke villa itu, villa yang jauh dari pemukiman warga. Malah lebih tepatnya berada di tengah hutan. Aku nggak paham deh kenapa ada orang yang mau membangun villa di tengah hutan seperti itu. Aneh nggak sih, So Freak. Aku nggak akan memberikan banyak spoiler karena ini ceritanya review, bukan spoiler. Walaupun aku juga suka banget kalau disuruh memberikan sinopsis atau spoiler. hehe.

Yang aku suka dari film ini adalah penggambaran ritual pesugihan yang sangat estetik menurutku. Mungkin selama ini aku baru melihat ritual-ritual pesugihan yang ala kadarnya. Sedangkan di film ini, alur ritual menyembah dan menyerahkan diri pada iblis melalui selir-selirnya itu sangat rinci dan bagus, Mulai dari kepala kambing, rambut yang ditelan, dan lambang pentagram ala-ala iblis serta lilin-lilin yang menyala remang-remang yang membuat ritual itu begitu terlihat real. Mohon maaf, sebenarnya ritual itu agak geli. apalagi kalau kamu nonton di bioskop dengan layar yang super besar dan suara yang super jernih.

Ada beberapa part film yang membuat aku jengkel. Misalnya dimana Maya yang melihat Laksmi ditarik oleh iblis yang kemudian dia kesurupan, eh si Maya ini nggak berbuat apa-apa. malah cuma ngeliatin nggak berdaya gitu deket meja makan. Sedangkan Alfie dan Ruben berusaha untuk narik mamanya. Kemudian pas mamanya udah ketarik setan tuh, baru deh Maya teriak-teriak mau nyusulin ke bawah gudang. WTF. Lu ngapain aja? Kenapa tadi nggak ikut bantuin narik?! Emosi akutu gak bisa lihat yang menye-menye. Dan masiiiiih banyak lagi.

Film ini serem. Banget. Tapi bagus. Banget. Kengerianku ada pada saat muncul sosok yang digambarkan sebagai iblis/selir iblis itu. Tinggi, hitam, rambutnya panjang, dan mukanya lonjong dengan darah dan mata hitam besar tanpa ada putih-putihnya. Untung aku nggak terlalu ingat dengan detail setan itu, hmmmm. Lah. Selain itu aku lebih merasa geli dengan darah dan adegan potek memotek anggota tubuh yang dilakukan Maya terhadap Ruben dan Alfie. Santet sangat berbahaya gaes.

Keseluruhan, aku suka banget dengan film ini. Kalau ditanya bagusan mana dengan Pengabdi Setan, aku nggak bisa membandingkan, karena aku belum nonton. Sebelum Iblis Menjemput meninggalkan pelajaran yang berarti untuk kita sebagai manusia, jangan sekali-kali bergantung pada siapapun kecuali Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya Dia yang memberi tanpa meminta imbalan apalagi kembalian.

Segitu dulu review dari aku, semoga menjadi pilihan kalian dalam memilih film di akhir pekan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...