Halaman

Kamis, 01 Oktober 2020

Ide Brilian Ku

 Kebutuhan orang akan sesuatu berbeda-beda. Jadi ketika ada orang lain yang membeli barang yang menurutmu itu tidak penting, belum tentu itu juga tidak penting buat dia. Ini mulai aku terapkan ketika teman-temanku sibuk memeriksa ponsel mereka dan menawarkan sebuah benda lucu yang (menurutku) tidak terlalu berguna dan tidak ada manfaat jangka panjang. Tumbler yang ada blendernya, misal.

Ketika aku diam dan merenung *mostly everyday* aku merasa memiliki terlalu banyak barang. Entah itu kosmetik, buku-buku, gadget, tas, sepatu, dan yang terparah adalah baju. Aku punya banyak sekali baju yang menurutku sebenarnya nggak terlalu sering dipakai. Kaos oblong misalnya. Aku punya banyak sekali kaos oblong yang bisa dipakai setiap hari gonta-ganti pagi dan sore selama seminggu.

Beh, jilbab apalagi. Entah kenapa ya cewe itu tidak akan puas kalau hanya punya satu warna jilbab saja. Aku punya 30 jilbab dan mereka semua warna-warni. Mulai dari hitam sampai warna paling ngaco seperti neon pun aku punya. Belum ditambah yang bercorak ala-ala. Kalau disortir lagi, yang sering aku pakai dan cuci ya hanya beberapa. Lainnya hanya dipakai untuk baju-baju tertentu, bahkan ada yang sudah hilang baju jodohnya.

See? 

Harusnya aku mulai membersihkan isi lemariku, eh lebih tepatnya kamarku, dari barang-barang yang jarang dan tidak pernah aku sentuh/gunakan. Useless. 

Pernah aku "buka lapak" *tidak disponsori, ok* baju-baju ku yang sudah bosan, tidak muat, dan jarang dipakai ke teman dan adikku. Mereka suka dan menerima, memilah-milah yang masih pantas dan cocok dipakai. Sisanya? Kubuang atau dijadikan gombal untuk membersihkan dapur.

Tetapi masalahnya.. aku kembali membeli baju dan jilbab lagi. shoot! Alasannya memperbarui gaya karena baju-bajuku yang sekarang sudah nggak muat lagi, ingin memperbaiki busana agar lebih syar'i, dan alasan-alasan lain yang dihalalkan untuk check out di online shop. 

Menggelikan. Memang. Aku akan segera membereskan nya!

Yang paling menjadi beban pikiran adalah bagaimana jika aku mutasi dan mengharuskan aku pindah rumah/kontrakan? Bagaimana caraku untuk mengangkut semua barang ini? Ini edan bruh. Kemarin aja waktu aku pindah kontrakan yang jaraknya hanya 7 km aku harus menyewa satu mobil pick up dan mengepak harta bendaku dalam 4 kardus besar-besar yang bahkan manusia aja bisa muat di dus itu. HHHH kuingin menangis.

Bagaimana solusinya?

Aku sudah berpikir dan merenung berhari-hari. Dan keputusan yang kupilih adalah aku akan membuat akun instagram yang isinya menjual/mengobral secara cuma-cuma barang yang aku punya. Ini terinspirasi dari temanku yang melakukan usaha thrift shop atau istilah awam nya jualan baju bekas. Meskipun orang bilang itu hal yang berbeda, tapi menurutku konsepnya sama. Sama-sama menjual baju bekas alias awul-awul.

Nggak, aku nggak akan berjualan. Aku hanya ingin "membuang" dengan baik barang yang tidak bermanfaat untukku. Kan siapa tahu itu berguna dan dibutuhkan orang lain? Siapa yang tau? Nggak ada. See? Briliant kan ideku?! HAHAHA.

Semoga ini segera terlaksana di tengah kesibukanku dan siapa tahu ini jadi kegiatan yang mengalihkan rasa stresku.

CIAO!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...