Halaman

Kamis, 06 September 2018

SEMUA AKAN (P)INDAH PADA WAKTUNYA

Bekerja menjadi abdi negara adalah keputusan yang sudah aku buat sejak aku menandatangai surat perjanjian itu. Yang intinya siap ditempatkan dimana saja, kapan saja sampai masa pensiun tiba, atau karena ingin resign dari kantor. Beberapa hari belakangan ini banyak sekali pengumuman pindah atau mutasi yang rilis. Banyak pegawai yang pindah dari kantor ini dan banyak juga yang akan datang. Sepertinya seksi kepegawaian akan sibuk untuk satu bulan ke depan. Yeah.

Bukan hanya jabatan-jabatan tinggi yang mutasi, tapi juga jabatan pelaksana. Mutasi regional maupun pindah pulau. Yeah. Kata orang memang bekerja di tempat seperti ini akan penuh dengan kejutan yang menggembirakan atau membuat kamu sedih. Salah satu teman OJT ku, Safira, dia juga mutasi. Meskipun dia anak baru tapi ternyata kantornya memiliki kebijakan lain. Anak-anak baru masuk seperti kami rupanya sengaja ditahan oleh big boss karena disarankan untuk belajar terlebih dulu, meskipun aku juga bingung belajar apaan.

Cerita permutasian seperti ini sudah menajadi hal yang lumrah seperti cerita dongeng di malam hari yg dibacakan oleh Ummi. Penuh dengan kasak-kusuk, perpisahan, dan mungkin pesta perpisahan juga. Bisa dijamin satu minggi ke depan kami -anak2 baru, akan banyak berlatih untuk mengisi di acara perpisahan tersebut. Menyenangkan sih.. cuma.... sibuk. Padahal rasanya baru kemarin aku menajadi penari tor-tor di perpisahan AR.

Yang terpenting dari fenomena mutasi massal ini adalah bagaimana orang-orang akan mulai kembali beradaptasi dengan orang-orang baru, lingkungan baru, dan pekerjaan baru. Dari semuanya menurutku yang paling merepotkan adalah berurusan dengan sifat manusia yang berbeda-beda setiap orang. Paling merepotkan dan paling makan hati. Begitu lah. Tai mustahil juga untuk beradac dengan satu orang yang sama selama bertahun-tahun. Meskipun nyaman.

Posisi kosong juga pasti akan terisi banyak. Mutasi internal juga dikatakan akan terjadi sebentar lagi. Aku? Coba kalian tanya aku ingin pindah atau tidak. 

Awalnya aku merasa sangat tidak berguna berada di seksi ini. Aku merasa menajdi orang yang terasingkan dan menajadi buangan karena seksi ini cukup tertutup dan jarang terekspos. Bahkan banyak senior-senior yang tidak tahu keberadaanku di kantor ini kecuali mereka yang pernah melihatku menari di acara kantor.

Tapi sekarang, aku merasa baik-baik saja. Aku menikmati setiap pekerjaan yang diberikan, setiap tugas yang dibagi, setiap keheningan yang aku rasakan, dan makanan yang tersedia di seksi. Aku menyukainya meskipun masih terasa canggung untuk berbaur seperti keluarga di seksi ini. But I'm trying hard.

Kalau mereka tahu betapa kikuknya aku.

kikuknya suasanya ini.

kikuknya pekerjaan.

hi CCTV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...