Halaman

Selasa, 07 Agustus 2012

Seribu Tangan yang Menggapai langit (?) dan air mata yang menggenang..

Peluh terus meleleh disekitar area dahiku dan menetes melewati sela-sela jilbabku. Yah, siang itu adalah hari terakhir aku dan teman-teman seperjuangan *halahh*. Dan saat itu aku tengah mengantar sebiji temanku yang lupa membawa tugas olahraganya. Mungkin terdengar menyindir, tapi whatever,toh memang itu keyataan. Hhehehe

Setelah sampai dan selesai ng-print, aku Salma dan dia Alifah langsung menuju GOR dengan sedikit terburu-buru. Walaupun tadi saat di rental aku sedkit geram dengan print yang kayaknya emang bener-bener minta di lempar ke JAMBAN! Gimana enggak? masa ng-print aja lamanya minta duit? Apakah Tuhan enggak mengijinkan aku dan dia mengikuti ceramah Pak Guru yang biasanya panjangnya mirip kereta ekspres.

Dan, bener aja guys sampe di GOR semuanya udah duduk enggak rapi dengan segala bau yang menyelimuti atmosfir di ruangan luas itu. Hah, aku sesekali menghela nafas agar beban yang ada sedikit berkurang dan berubah menjadi butiran-butiran embun yang akan semakin lama terbang ke-angkasa. #bacot
Mendengarkan ceramah dibulan yang penuh berkah ini, semoga aja juga menambah ketebalan imanku ya guys. Lumayan lahh.. rohaniku terisi sedikit ilmu. Yang ngisi tumben enak didenger.

Setelah itu ada banyak yang disampaikan oleh pak guru hitam legam *tengok buku matematika* tentang tugas sekolah selama liburan, tentang apa aja yang harus disiapkan untuk besok kembali masuk dan segala macam hal yang sama sekali enggak masuk dalam memori otakku. Dan mungkin harus diurek-urek supaya bisa terbuka dengan benar.

Sejujurnya, enggak ada gunanya gue nulis ini, karena bukan itu yang mau gue omongin disini. Tapi lebih condong ke acara setelah ceramah berjam-jam itu. Yaitu halal-bihalal. Ehm, sebenrnya kalian juga pasti udah tau kan apa itu halal bi halal? Yah.. macam salam-salaman sambil mengucapkan.. "Maaf yaa" atau "Minal aidin wal faidin yaa..." atau juga "minal-minal yaa..". #APAANTUH? #BIARIN #SUKASUKAGUE

Ehm.., dulu waktu aku masih jadi adek kelas, gue juga udah tau tuh ngerasain gimana rasanya salaman dengan orang RATUSAN! yang rasanya "Kenapa orang diruangan ini kagak habis-abis???". yaiyalahh guys, yang salaman itu anak dari kelas sembilan sampe anak kelas satu yang ingusnya masih meler kemana-mana. Dan sebenernya bukan itu aja yang gue permasalahkan dalam hal mulia ini. Tapi pegelnya ituu lohh yang enggak ketulungan. Nyalamin orang sebanyak itu tanpa istirahat dan aku udah melakukannya selama tiga tahun.

Pertama, begitu diteriakin mau salaman, semua murid langsung lari lebih teptnya jalan cepat sambil desak-desakan supaya pingin segera keluar dari arena yang tak menyenangkan itu. Termasuk juga gue, makhluk hitam dan besar diantara semua anak-anak cewek yang desak-desakan akhirnya gue dapet tempat juga.. ahh leganyaa...

Enggak berenti sampe itu doang guys, gue nyalamin Bu Guru, terus salamin temen-temen EXVENT. Banyak yang nangis sehh, apalagi anak-anak boarding. Kalau gue punya kekuatan yang bisa lihat air mata, gue pingin banget bisa mendeteksi apakah airmata itu murni atau hanya buatan. Dan sebenrnya apa yang mereka tangiskan waktu salaman dan pelukan itu? Emangnya ada hal yang mengharukan ya? kok gue enggak nangis dan enggak tau sih? Ih jahat, masa enggak bilang-bilang? #lemparjambanpenuhkuning2

Banyak yang nangis, Nadia pun juga mbrambangi bahasa jawa dari mau nangis. Dan enggak sedikit juga yang nangis mbenger dan bikin aku enggak tega dan akhirnya aku juga ikutan meneteskan air mata. Ingat! HANYA SETETES! Enggak lebih enggak kurang, karena emangnya gue mau nangisin apa gitu? Salah gue? Kan gue enggak ngerasa punya salah sama mereka.. *astaghfirullahaladzimm..* mungkin ini memang yang disebut dengan keras hati.

Hanya aku memeluk beberapa teman yang aku anggap penting dan dekat, bukan berarti aku enggak suka sama anak-anak yang lain, tapi emang aku rada enggak deket dengan semuanya. Lagian kalo misalnya aku deket, emangnya aku sanggup ngasih hug ke mereka? Seratus orang? duhhh bau dehh nanti aku..
Aku jadi berasa mau pisah lamaaa gitu sama temen-temen gue...

Alifah yang paling banyak nangis waktu itu, eh enggak juga ding.. Muvi juga nangis penuh ingus gitu. Ohh.. gue tauu mungkin mereka punya banyak salah sama gue,makanya nangisnya segitunya. Hahaha
Duhh jangan nangis teman-teman.. aku juga punya banyak salah kok sama kalian, yang aku sengaja maupun enggak aku sengaja. Yang besar atau kecil, yang kotor atau yang bersih, yang terang atau yang gelap (?) nggak nyambung.

Jangan nangis yaa teman-teman, kita pasti semuanya punya salah. Nabi yang sesuci itu aja punya salah apalagi kita yang enggak dilindungi sepenuhnya sama Allah? kita itu udah banyak luput sama Allah, sahabat, guru, ibu, bapak, adek, nenek, tukang siomay karena kelamaan bayar utang:p *ituu saya..*
Tapi nggak usah lebay. Bukannya aku juga mau sok suci dengan sok-sokan enggak nangis, bukan itu sayang.. tapi karena aku emang bukan tipe-tipe orang yang gampang nangis dengan hal-hal yang kayak gitu. Yah paling-paling cuman terharu dikit. ^^

Saya disini bukan bermaksut untuk menertawakan, menghina, maupun melecehkan temen-temen yang nangis toh itu hak kalian, iya enggak? Aku suka dengan kalian nangis, berarti kalian punya rasa solidaritas yang tinggi sama sahabat kalian. Tapi pertanyaanku, apa kalian menangisi aku? *duhh nggak penting* buat apa nangisin aku yang sama sekali mugkin enggak paham betul seperti apa kepribadiannya. Jadi hiraukan aja seruanku yang minta diperhatikan wkwkwk

Sekali-kali aku pingin eh sholat malem sampe nangis karena Tuhan, karena Allah, karena sayangku ke Allah, karena mengingat semua dosa-dosaku dan semua perkataan yang keluar dari mulutku ini.. hem.. Tuhan emang sayang sma aku, Tuhan emang cinta sama aku, Tuhan emang baik sama aku..
Seribu tangan yang menggapai langit dan setetes air mata, mungkinkah bisa membuatku menjadi hambamu yang beriman? Amin..

*coretan bermakna dari aku untuk diriku dan selalu untuk AKU.

1 komentar:

  1. Sal, anak boarding pada nangis karena pertemananya di boarding kerasa banget u,u

    BalasHapus

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...