Halaman

Kamis, 26 Januari 2023

Far-ewell

Saya belum tahu tulisan ini mau diberi judul apa, tapi yang jelas tulisan ini merupakan ungkapan kekecewaan saya sebagai seorang insan yang merasa tidak dihargai oleh manusia lain nya. Sebelumnya saya sudah pernah menyinggung tentang perpisahan dengan rekan saya berkali-kali, "Kapan ya kita perpisahan?" Tapi sekarang sudah tiga minggu sejak saya menanyakan hal itu dan jawaban nya masih sama, nobody knows.  😐

Lalu kemudian saya dapat informasi kalau acara perpisahan nya akan diadakan secara daring. 

..

..

Dalam hati sebetulnya saya tertawa, tertawa pahit. Nangis. Kenapa tega banget?

Kok gini amat? 😢

Memangnya sebegitu sibuknya sampai mereka tidak bisa berpikir dengan jernih? Apa apaan~ Saya sebetulnya sedih sekali dengan  keputusan itu, yang mana hingga beberapa jam yang lalu masih belum fix. Kemudian pagi ini saya dimintai pendapat tentang acara perpisahan bagusnya bagaimana.

Walaupun saya tau ini sia-sia dan nggak ada gunanya, tapi saya kasih deh saran dan pendapat yang ada di kepala saya: 

Selasa, 24 Januari 2023

Kaget tapi nggak "ayam ayam"

Pagi ini saya berniat untuk meminta tolong pada bapak kos untuk membersihkan halaman depan dan teras. Karena kami tidak sempat, lelah, dan juga kesed. Saya langsung chat bapak kos dan mendapat jawaban yang tidak terduga. 




Kaget. Ini adalah jawaban chat yang mengangetkan selain saya harus mendapat chat dari ibu saya yang nanyain "Sudah beli tiket pulang lebaran belum?". Kabar kematian adalah salah satu kabar duka yang tidak saya sukai. Meskipun bukan dari orang terdekat, hilang nya seseorang dari muka bumi ini pasti meninggalkan duka bagi keluarga dan teman-temannya. 

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana 'jika' ada keluarga dekat saya yang meninggal. Orang yang setiap hari ketemu, setiap hari berinteraksi, tiba-tiba hilang. Hilang nya bukan karena pindah atau jauh tapi karena dikubur di bawah tanah. Memikirkan nya saja kadang bikin serangan panik, dan cara menghilangkan kepanikan itu dengan beristighfar dan bilang ke diri sendiri tenang-tenang-tenang. 

Lalu tadi malam aku juga barusan chattingan sama ci Phei, komen di instagram story-nya. "Loh, mamanya ci Phei kelahiran 65?" Kenapa bertanya? Karena berarti usia mama kita berdua hampir sama dong! Lalu saya berpikir lagi.. loh, 1966 itu masih dekat ya dari 1945? LOH LOH LOH. 

Betapa cepatnya waktu berlalu. Ternyata baru sebentar dari 1945 ke 2023. Belum ada 100 tahun Indonesia merdeka, belum ada 100 tahun berhenti melawan penjajah. Benar-benar seperti kata peribahasa, di dunia hanya mampir minum air. Ibarat tangan kita dicelupkan ke laut, laut itu adalah akhirat dan dunia hanya setitik air di ujung jari. Masyaallah, saya tiba-tiba panik.

Mungkin dengan sisa hal seperti ini saya bisa kembali refleksi dan berfikir dengan jernih, hidup itu hanya sementara.







Minggu, 08 Januari 2023

Membereskan Masa Lalu

Kemarin setelah euforia mutasi regional keluar, tibalah saatnya aku harus masuk ke kantor baru dan benar-benar meninggalkan kantor lama. Tapi sebelum itu aku harus membereskan apa yang sudah kumulai, alias membereskan berkas-berkas lama. Semua 'dosa' ini harus diselesaikan atau dihancurkan supaya saat pindah ke kantor yang baru aku bisa tenang. Lagi-lagi ketenangan yang saya cari.

Dan ini adalah sudut-sudut ruangan yang selalu aku lihat setiap hari selama dua tahun:

#1  Di sini adalah bagian pertama yang kulihat saat masuk ke dalam ruangan. Ada meja kak Oca, dan dibaliknya adalah mejaku. Biasanya kalau aku berangkat agak siang, hal pertama yang kulakukan adalah melirik ke meja bos apakah beliau ada di tempat atau tidak.



Jumat, 06 Januari 2023

Guud Bye!

Well, saya sudah cerita tentang permutasian beberapa minggu lalu yang mengguncang kantor kami. Pola mutasi yang bisa dibilang random (tapi beberapa sudah diprediksi) ini memang membuat saya ikut ketar-ketir, kalau-kalau saya juga entah kemana ikut mutasi. Mengingat dengan masa kerja saya yang sudah terbilang lama dan masuk dalam kriteria untuk 'dimutasikan'. 

Saya bilang berkali-kali ke Tata, "Kalau bisa sih aku nggak mutasi keluar pulau ya. Ribet nyari kosan lagi, ribet harus ninggalin anabul dan packing-packing wadoh." begitulah.


Lalu saat PENG mutasi itu rilis, akhirnya saya bisa bersorak "YUHUU!" sesaat karena akhirnya mutasi ke kantor sebelah. Lagi-lagi satu kantor sama Tata. Dia bilang, "Dipisahkan oleh SK dan dipersatukan kembali dengan SK." Kalau dipikir-pikir ini lawak juga. Hari itu saya sudah curhat-curhet dan selalu dibalas "Mari bergabung dengan kami." oleh Tata, eh siang itu beneran kejadian. Thanks God. 

NAH sekarang problemo baru muncul. 

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...