Halaman

Minggu, 21 Juli 2019

Rumput tetangga selalu lebih hijau

Sering sekali gua mendengar keluh dan kesah dari teman-teman satu kantor entah itu iri atau memang hanya kegundahan hati nya saja.

"Enak ya lu, jam segini masih bisa leyeh-leyeh di musola."

"Aduh aku pingin banget kayak kamu deh, bisa pergi-pergi pas jam kerja gini."

"Parah deh orang di depan sana, udah dijelasin panjang lebar masih aja ngotot. Kesel banget nggak sih!"

"Sorry ya nggak bisa makan bareng, ada berkas jatuh tempo nih!"

Di mana gua saat itu sebagai manusia biasa juga tidak bisa merespon apa-apa. Malahan kadang gua memberikan reaksi yang membuat mereka semakin iri. Tapi kadang, ada juga nih orang yang mulutnya sangat tidak menyenangkan. Setelah dia bercerita panjang lebar, kemudian di akhir ceritanya dia akan menambahkan, "Enak kalo jadi kamu nggak ngerjain apa-apa."

Biasanya di sini gua akan sedikit agak geram. Hmm. Bukan karena gua orangnya emosian, tapi memang kata-kata tersebut bukanlah pilihan kata yang tepat. Gua memiliki hari yang lebih longgar dari mereka semua karena memang gua berada di divisi yang memang kerja nya hanya di awal bulan, di awal tahun, di semesteran, dan di akhir bulan. 

Jadi, gua akan sibuk di saat-saat itu saja selebihnya mah nyebat dulu kita. Gua akan ditemui di kubikel sedang menonton MV, mendengarkan musik, menulis hal-hal seperti ini, atau say hi dengan teman-teman di seksi lain yang mungkin juga sedang gabut kemudian ngomongin orang. 

Ya jangan menyalahkan gua gitu loh kesannya seperti gua tidak punya kerjaan sama sekali. Dan sekali-kali jangan menyepelekan pekerjaan orang lain, karena kamu tidak akan pernah tahu seberapa besar beban yang dipikul orang lain. Iya mungkin kamu lelah, capek dan merasa sangat suntuk tapi please be nice lah.

Apakah jika gua kerja harus laporan ke Anda dulu? 

Nggak juga kan?

Itu lah!

Ibarat kata seperti kamu seorang dokter yang sambat ke tukang sapu di rumah sakit. "Enak ya kamu cuma mondar mandir kesana-kemari daripada saya yang harus menyayat tubuh manusia setiap hati."

Pasti tukang sapu itu hanya akan bengong dan ngumpat, jancuk.

Senin, 15 Juli 2019

Ngomongin Film : Dua Garis Biru, tonton dulu baru judge!



Gua bingung harus memulai dari mana. Berbeda dengan film yang biasa gua tonton akhir pekan, biasanya gua menonton film barat, atau film bergenre aksi. Jarang memilih film dengan ide cerita atau plot yang drama. Begitu juga dengan Dua Garis Biru, under estimate dengan film yang katanya adalah remake dari Jeni and Jeno (2005). Padahal isinya well, sangat berbeda meskipun premis nya sama.

Oke, gua langsung jump into the synopsis ya! 

Film ini mengisahkan tentang dua anak SMA, remaja, labil, dan saling mencintai. Tetapi namanya juga usia 17 tahun, mereka cinta-cintaan ya pasti geli dan penuh dengan candaan dan hubungan yang cheesy. Panggil dia Dara dan Bima. Dara adalah gadis lucu menggemaskan yang sangat identik dengan image dedek gemes. Dia sangat pintar, cantik berkulit putih, dan berasal dari keluarga kaya. Sedangkan Bima seratus delapan puluh derajat berbeda dengan dia. Bima itu bodoh, hitam, dan berasal dari keluarga yang sederhana. Ibunya berjualan gado-gado di depan rumah.

Mereka pacaran dan bisa dibilang gaya berpacaran mereka sudah sangat kelewat batas. Meskipun lucu dan menggemaskan. Tapi tetap saja itu kelewatan! Bahkan untuk membawa teman lelaki ke rumah saja adalah hal tabu yang mungkin tidak akan gua lakukan. Tetapi dengan santainya Dara mengajak Bima untuk main ke kamarnya, cubit-cubitan di kasur, gelendotan ke sana ke mari. Wow. Mengingatkan ku pada salah satu teman. Intinya pada hari itu terjadi lah hal yang berakibat fatal pada masa depan dua orang itu. 

Selesai.

Gua nggak akan mendetailkan semua ceritanya, karena menurut gua akan sangat bagus ketika lo datang ke bioskop dan menonton nya sendiri. Biar maju lah perfilman indonesia! Jangan beli dan nonton yang bajakan saja! Dasar mental penjajah! /marah-marah sendiri/

Menurut gua konflik paling menyakitkan adalah ketika kedua orang tua Dara dan Bima mengetahui tentang kehamilan Dara. Gua melihat begitu besar ekspresi kekecewaan dari wajah Ibunya Bima. Sedangkan mama nya Dara terlihat marah dan begitu menyalahkan Bima dan juga Dara. Iya, semua orang akan menyalahkan dirimu. Bahkan kalau gua ada di scene film itu, gua juga akan marah kok! Kalau perlu gua tampar sekalian si Bima. Brengsek!

Ketika Bima mengetahui bahwa Dara hamil karena perbuatannya, Bima terlihat stress dan bersikap menghindar. Di situ gua membatin, "Dasar! Semua lelaki memang brengsek!". Tapi ternyata, Bima memutuskan untuk menemani Dara dan berusaha untuk bertanggung jawab. Meskipun kita tahu, anak usia 17 tahun bisa apa sih? Apalagi baru mau lulus SMA gitu? Punya modal apa? Memangnya kamu PNS? Mau menghidupi anak orang pakai apa? Lembaran buku tulis? Bego memang.

Mungkin karena gua sudah tidak berada pada usia ABG sehingga gua memposisikan diri bukan sebagai Dara atau Bima, tapi sebagai kedua orang tua mereka. Mama Dara yang ngomel dan memaki dengan logika. "Kamu sudah menghancurkan masa depan anak saya! Kamu pikir jadi orang tua itu gampang hah! Jadi orang tua itu akan berlaku seumur hidup!" Itu yang gua ingat.

Ya gimana ya, Dara ini memiliki masa depan yang cerah kalau gua bisa bilang. Dia pintar dan berasal dari keluarga kaya yang bisa saja membiayai kuliah nya di luar negeri. Kebetulan Dara juga berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Seoul, Korea Selatan mau ketemu BTS (bangtan boys). Bayangkan bagaimana harapan kedua orang tua Dara yang hancur berkeping-keping? Juga masa depan Dara yang gemilang harus berakhir dengan mengasuh bayi?

Sedangkan di sisi keluarga Bima, gua melihat tangisan ibu yang begitu pilu. "Apa yang kita punya pak?! Kita sudah nggak punya apa-apa?! Kita cuma punya iman dan harga diri!" Begitu kata-kata ibu Bima yang sangat melekat dalam memori gua. Terlihat jelas bagaimana rasa kecewa karena merasa gagal mendidik anak laki-laki satu-satunya. Kesedihan yang beeeegituuuu dalam.

Meskipun awalnya kedua pihak saling bertolak belakang, tapi pada akhirnya mereka luluh. Karena ya namanya ibu, mereka tidak akan sungguh-sungguh membenci dan menghakimi anaknya. Meskipun orang lain berkata kita salah, tetapi ibu akan menjadi orang pertama yang mengelak. "Tidak, anakku tidak begitu. Aku sangat mengenal dia." Iya ibu engkau mengenal kami saat kami ada di rumah, tetapi kami berbeda ketika berada di alam liar.

Di pertengahan film, gua menangis. Menangis karena gua merasa begitu relate dengan kesedihan ibu Bima dan mama Dara. Sementara kedua bapak-bapak nya hanya sedikit mengambil peran dalam emosi ini. Emosi bapak hanya terlihat ketika memberi nasihat dan memberi wejangan. Namun lagi, tetap ibu yang begitu emosyenel. 

Ada scene di mana Dara sudah hamil besar, air susu merembes dari baju dan dia kebingungan. Mama nya dengan sabar memberi tahu bahwa itu adalah hal yang wajar. Memberikan bantal yang empuk untuk sandaran punggung. Menyanyikan lagu agar bayi dalam perutnya bergerak dan menendang. Kemudian mama nya memeluk Dara dari belakang, sambil mengelus anaknya. Sementara mamanya menyembunyikan air mata kesedihan. Kasih sayang yang tidak terdefinisi dengan kata-kata.

Di situ, gua nggak kuat. Jebol juga air mata ini nangis sesenggukan. Gua pernah jadi anak nakal dan melakukan kesalahan besar. Dan berkali-kali ummi datang dan berusaha menguatkan gua. Ummi marah besar, tapi pada akhirnya beliau tetap memberikan yang terbaik untuk gua, mendampingi gua sampai gua bisa bangkit lagi. Ummi I love you.

Dari ibu Bima, gua bisa melihat bagaimana susahnya mendidik anak laki-laki. Iya, karena anak laki-laki memang agak susah untuk diatur (kebanyakan). Mereka otomatis memiliki jiwa rebel dalam dirinya. Kenapa gua ngerti? Karena gua punya adik laki-laki dan memang harus ekstra sabar untuk menghadapinya

Ada adegan di mana Bima dan ibunya ngomong empat mata semacam deep talk. Karena mungkin ibu nya sudah sangat kecewa dan tidak tahu lagi harus bagaimana, akhirnya ia lebih memilih untuk diam. Nah, biasanya orang kalau sudah diam, dia sudah terlalu emosi untuk bicara. Dan obrolan itu mengingatkan gua lagi-lagi dengan ummi. Kenapa sih, kesannya gua banyak dosa banget.

Pergolakan batin banget lah menonton film ini. Emosi gua diajak naik turun. Setelah kesal kemudian dibuatnya jadi simpati. Oh iya, ada satu adegan lagi yang membuat gua sangat-sangat emosi dan kesal. Itu adalah ketika Bima mengajak Dara pergi ke tempat dukun beranak berniat untuk menggugurkan kandungan. Tetapi Dara ragu. Kemudian terjadi sebuah percakapan dan kalimat Bima yang menurut gua bangsat sekali.

"..paling orang tua kita marah dan malu. Tapi ya sudah, mereka pasti akan maafin kita, dan malu juga ada batasnya kan. Orang-orang juga bakalan bosen ngomongin kita setiap hari..".

YA ELU DOSA BUJANG! Sumpah sih. Gua jadi berfikir apakah semua lelaki seperti ini jalan pikirannya? Semoga saja tidak.

So, apa pesan moral dari film ini? 

Pertama, untuk adik-adikku yang masih kecil yang masih memiliki masa depan cerah dan indah. Pandai-pandai lah bergaul dan memilih teman ya! Apalagi memilih pacar. Pacaran itu ada batasnya. Karena 'dia' laki-laki atau pun perempuan, jika belum sah di pelaminan berarti dia juga bukan muhrim mu dek. Bukannya gua sok alim, tapi setidaknya ketika kalian berpacaran dan hendak melakukan hal yang enak-enak ingatlah kedua orang tua mu yang kira-kira sedih nggak ya? Atau ya paling aman, ingatlah Tuhan mu. 

Kedua, sayangi lah kedua orang tua kita. Sebab mereka lah orang-orang yang akan menerima kita apa adanya. Sebusuk-busuk nya sikap, mereka lah yang akan merawat dan memandikan kita. Ketika air mata ibu sudah jatuh ke bumi ini, maka harusnya sedih lah hati dan sakit lah jiwa. Senyum orang tua adalah hal terindah yang ingin gua lihat terus menerus. 

Sudah. Mungkin itu saja sih.

OIYA SATU LAGI GHESSSSSSS!!!!

Film ini sangat gua rekomendasikan ya! Kalau ada orang yang berkomentar, "Ah film pro hubungan sex sejak dini." atau lain sebagainya, please jangan dengerin. Lu dateng ke bioskop, tonton sendiri! Karena daripada dilihat dari sisi bunting sebelum nikah, film ini adalah film keluarga yang sangat mengharukan. Cuma ya itu tadi, jadilah penonton yang bijak. Resapi setiap kalimat dan adegan dengan sisi yang positif dan kamu akan menjadi orang yang cerdas. 

BYE!



Jumat, 12 Juli 2019

I Hate My Birthday

Ada banyak cara di dunia ini untuk bersyukur. Salah satunya dengan mengucap alhamdulillah setiap bangun pagi. Karena masih diberikan kesempatan untuk membuka mata dan menikmati udara, menghirup oksigen, dan melihat Kynos yang lucu. Pagi ini aku terbangun dengan biasa saja, sambil goler-goler ke sana ke mari dan memperhatikan lampu tumblr baru yang berkelap-kelip indah bagai bintang.

Hari ini hari ulang tahunku. Secara kalender sih begitu. Aku memasuki usia 22 tahun. Di mana aku merasa sangat biasa saja. Justru kalau boleh memilih, aku ingin skip tanggal 10 Juli agar aku tidak harus mengalami yang namanya ulang tahun. Di sini aku jadi mikir, kayaknya enak nih kalau lahir di tanggal 29 Februari! AHAHAHAHA.

Teman serumahku, Tata bangun dan memberiku ucapan. Dia adalah orang ketiga, setelah ayah dan ummi. Dilanjutkan dengan adik-adikku. Alhamdulillah aku masih bisa sehat sampai hari ini. Yeah. Tapi sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan hari ulang tahun. Karena aku tidak mengerti apa yang spesial? Mungkin 22 tahun yang lalu itu masih spesial, karena ummiku baru saja membrojolkan anak perempuan pertamanya. Tapi selanjutnya ya sudah, aku hanya bertambah tua dan bertambah lemu.

Pressure nya tuh ada di batin sebenarnya. Sudah memasuki bulan Juli aku merasa tidak tenang. H-1 aku semakin gelisah. 

"Eh gimana dong, besok aku ulang tahun. Aku males banget nih!".

Hari H nya, aku ingin mengubur diriku dalam lubang yang dalam, dan tidak ingin keluar sampai hari berikutnya.

Kenapa sih? Lebay banget? Nggak mau ya disuruh traktir? Pelit amat lu!

Tapi bukan itu masalahnya. Ya mungkin bisa jadi itu juga masalahnya. Tapi, seperti yang kalian tahu aku ini orang nya super awkward banget. Gila! Sangat awkward! Lha wong pas halal bi halal di kampung ku saja, aku memilih untuk cus langsung ke rumah dan menunggu sampai kerumunan orang-orang itu menghilang kok. Bukan nya aku phobia dengan orang, atau aku yang terlalu anti dengan manusia. Nggak begitu juga sih.
Aku lebih bingung bagaimana cara bersikap jika bertemu dengan orang dan bagaimana caranya bereaksi untuk menanggapi orang-orang tersebut. Ditambah kan aku bukan orang yang bisa sok manis-manis di depan orang lain seperti wanita manjah pada umumnya. Aku cenderung lebih kaku dan tidak ada seni dalam berbicara pada manusia. Ya nggak seaneh itu juga sih. Pokoknya begitu lah.

Sampai aku memikirkan banget mau ngapain di hari ulang tahun selain menghindar dari orang-orang yang mungkin akan aku temui di kantor. Karena biasanya kalau di kantor, di grup bakalan di koar-koarkan gitu lah. Ini ulang tahun ku kedua di pulau Tanjung Pinang. Cukup sedih ya karena melewati hari di mana aku dilahirkan tanpa orang yang melahirkan aku. Tanpa ada orang yang membesarkan aku.

Lah kok jadi melow!!

Tetapi pada intinya di ulang tahunku yang ke sekian kali ini, aku bisa lebih menghargai hidup, lebih istiqomah, lebih solehah. Aku terus bersyukur karena Tuhan memberikanku kesempatan untuk masih ada di dunia ini.

Bye!

Selasa, 09 Juli 2019

Ngomongin Film : Krasue - Inhuman Kiss 2019


Urband legend yang sangat terkenal di indonesia salah terutama yang tinggal di pedalaman adalah kuyang. Ini adalah jenis hantu atau sosok mistis yang berasal dari Kalimantan, katanya. Dulu waktu gue masih kuliah di Balikpapan, which is Kalimantan Timur, gua sering denger tuh temen-temen dan ibu kos ngomongin tentang kuyang. Padahal sih sudah agak jarang juga kuyang kalau di daerah perkotaan yang besar seperti Balikpapan itu. Nah, film yang mau gue review kali ini adalah film berasal dari Thailand. Judulnya Krasue - Inhuman Kiss.

Krasue itu apa sih? Kok bentuknya sama seperti kuyang?

Ya memang krasue itu kuyang! Cuma bedanya karena itu di Thailand, mereka menyebut makhluk itu sebagai krasue. Dulu banget waktu jaman SD, gua pernah nonton film legenda urban nya Thailand juga yang menceritakan tentang kuyang. Tapi wujud krasue nya masih bentuk yang lama. Kepala melayang dan di bawahnya jantung, usus, paru-paru bergelantungan. Kalau film krasue yang gue tonton ini sepertinya sudah mengalami modernisasi bentuk. Karena yang gua lihat sih, krasue nya menyala merah dan hanya ada jantung saja, ditambah tentakel sebagai ganti tangan.

Sebagai pendahuluan gua kasih tahu dulu secara singkat ya apa itu kuyang/krasue. Krasue adalah makhluk halus yang berwujud kepala melayang dengan beberapa organ yang juga ikut terbang, ketika malam hari krasue akan lepas dari tubuh inangnya yang biasanya berwujud wanita cantik. Pada siang/pagi hari krasue akan membaur dan hidup bersama dengan orang lain. Tetapi pada malam hari, untuk memberi makan krasue, maka ia harus keluar dan berburu makanan berupa darah dan organ dalam jantung binatang. Itu yang gua dapat dari penjabaran film ini ya. Kalau kalian dapat informasi yang berbeda, silahkan komentar.

Latar film ini adalah zaman perang yang mana berarti kecanggihan yang sekarang kita rasakan ini belum ada. Menceritakan tentang desa yang tenang, desa dipenuhi dengan kegembiraan dan keharmonisan tiba-tiba didatangi segerombol pemburu yang mengatakan bahwa di desa tersebut ada krasue. Krasue itu memakan dan membunuh hewan ternak, dianggap berbahaya bagi keselamatan warga desa.

Jerd, Sai, dan Noi adalah sahabat yang sedari kecil sudah kemana-mana bersama. Tapi yang namanya pertemanan lawan jenis pastinya ada benih-benih cinta. Jerd dan Noi sama-sama menyukai Sai. Kebetulan Sai adalah anak dari kepala desa. Jadi ibaratnya Sai ini adalah kembang desa gitu lah. Sai dan Noi sama-sama memiliki ketertarikan pada dunia kesehatan. Noi dan Sai sering mengobati warga desa yang datang ke klinik dan membutuhkan pertolongan, maka mereka akan dengan senang hati menolong. Sedangkan Jerd ini sepertinya ketertarikan nya ada pada bertarung gitu lah. 

Suatu malam, kerbau milik warga desa ada yang mati dengan usus terburai. Para pemburu yang bermalam di sekitar desa pun langsung menyimpulkan bahwa itu adalah ulah dari krasue. Pimpinan pemburu bernama Tad menunjukkan tengkorak krasue-krasue yang telah dibunuh. Warga desa merasa ngeri dan memperbolehkan perburuan dilakukan setiap malam. Jerd dengan sukarela ikut menjadi salah satu anggota pemburu.

Sedikit flashback, Sai terbangun dari tidur nya dan mendapati kasurnya berlumuran darah. Sai berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi malam itu, dan ia tahu bahwa ternyata dirinya adalah krasue. Panik tapi tidak tahu harus berbuat apa. Sai mendapati kerbau tetangganya mati dan melihat Jerd ikut menjadi tim pemburu membuat Sai merasa agak kesal dengan keputusan Jerd, karena secara tidak langsung berarti Jerd akan memburunya.

Malam berikutnya Noi sedang pergi mencari tanaman herbal. Saat sedang sibuk mencari, tiba-tiba ada cahaya merah dan Noi mengikutinya. Dia mengikuti krasue itu masuk ke dalam kamar Sai. Dan alangkah kagetnya ketika krasue itu menyatu dengan Sai. Akhirnya Noi pergi melarikan diri sementara Sai yang terciduk Noi pun merasa sedih. 

Namun pada akhirnya, Noi kembali ke desa dan memutuskan untuk membantu Sai mengobati kutukan itu. Berbagai cara dilakukan untuk menemukan obat dan penangkal. Setiap malam, Sai mengunci kamarnya, mengunci jendelanya dan hanya membiarkan lubang kecil di lantai bawah kasur untuk jalan masuk ayam atau daging yang sengaja dibawakan Noi. Karena bagaimana pun krasue itu harus diberi makan kalau tidak ingin memaksa keluar.

Seperti itu lah plot nya ya, gua tidak akan membeberkan semuanya karena nanti kalian malah nggak nonton film nya lagi! 

Film ini sangat gua rekomendasikan untuk kalian yang sedang mencari hiburan ringan dengan kisah legenda urban. Kalau gua sih sangat menyukai legenda urban seperti ini. Eh tapi gua mau memberikan penjelasan lain. Di film ini, diceritakan bukan hanya ada satu makhluk halus, melainkan dua. Dan it supposed to be mate. Krasue untuk hantu wanitanya, dan Krahang untuk hantu pria nya. Nah diantara Jerd dan Noi ada yang akan menjadi krahang.

Krahang dan krasue ini adalah penyihir yang ibarat katanya sihir mereka gagal dan mbalik ke diri mereka sendiri. Krasue teryata menyukai manusia dan hamil. Karena dendam, krahang ini memburu manusia itu dan membunuh krasue dengan cara menghancurkan jantungnya. Karena seorang manusia yang sudah berciuman dengan krasue, jantungnya itu ibarat kata menjadi satu. Si pria akan merasa kesakitan setiap kali krasue akan berubah wujud. Itu lah sebabnya hingga saat ini, krahang akan otomatis bernapsu untuk membunuh krasue karena dendam nenek moyang nya. 

gila sih. ngeri sih.

Dalam film ini kita akan tahu bahwa cinta itu tragis. Bukan hanya kisah Romeo dan Juliet saja, tetapi di luar sana masih banyak kisah yang mungkin tidak tertuliskan dan itu lebih tragis. Kesan horor dan thiller dari film ini muncul ketika adegan cabik mencabik daging yang dilakukan oleh krahang dalam perburuan kuyang nya. Kengerian itu ditambah dengan imajinasi gua yang membayangkan di era itu, di era yang apa-apa harus dicari.. dan suasana desa yang sangat sepi, kita harus berjejeran langsung dengan kekacauan krasue dan krahang. 

Adegan paling ngena menurut gua adalah ketika orang tua Sai yang tidak tahu kalau dia adalah krasue akhirnya membela dan mencoba mencegah semua penduduk desa untuk menghancurkan tubuhnya yang terpisah dari kepala. Ibunya yang tidak bersenjata akhirnya mengambil sebalok kayu dan mengayunkan nya ke arah warga. Padahal tubuh Sai waktu itu jelas-jelas sudah tersayat dan tertusuk benda tajam. Bukan begitu cara membunuh krasue! itu sama saja dengan menjadikan orang itu cacat, bodoh! begitu jerit gua dalam hati. Sumpah ini gua nangis.



Minggu, 07 Juli 2019

Apa Kabar Kynos?

Memelihara kucing itu sebelas dua belas dengan memelihara anak bayi. Anggap saja ketika Kynos ada di kehidupanku, dia adalah anugerah plus tantangan dari Tuhan. Bisa nggak saya njagain dan ngerawat kucing? Kalau bisa, siapa tahu tahun depan udah bisa diberi kepercayaan dedek bayi kan/` hehehe (SUAMINYA SAPA YA MOHON MAAP).

Beberapa hari yang lalu, aku dan Tata ragu akan jenis kelamin nya. Dari pertama memungut Kynos dari dinginnya dunia luar aku percaya bahwa Kynos adalah kucing jantan. Karena dilihat dari garis wajahnya, dia memiliki garis wajah yang tegas dan jutek seperti kucing jantan di film-film. Tapi kemudian kami ragu. "Ini laki atau perempuan sih? Kok biji nya belum kelihatan juga?"

Aku bertanya kesana-kemari. Ingin memastikan apa jenis kelamin Kynos? Karena aku jujur saja lebih menyukai kucing jantan daripada betina. Alasannya adalah yang pertama, kucing jantan tidak bisa bunting jadi kemungkinan memiliki kucing lebih dari satu adalah mustahil kecuali nanti gedenya Kynos menjadi mafia dan memiliki pengikut. Kedua, kucing jantan lebih related aja kalau dimanja-manja. Aku suka membayangkan Kynos ini adalah manusia, jadi bisa menjadi imajinasi sedang cuddling sama cowok gitu. Biarpun ini halu, tolong jangan hujat saya!!

Cita-citaku adalah mengawinkan Kynos dengan semua kucing betina di komplek kontrakan, dan mendirikan dinasti kucing. Kalau kucing oren bisa ditakhlukkan kucing abu, Kynos pasti juga bisa menguasai pulau ini dengan keturunannya! HAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHA. (tertawa jahat sambil memegangi Kynos). But now, setelah tahu Kynos adalah betina.. aku mencoba untuk menerima. "Oke kalau dia betina, berarti aku akan menjadi kakakmu!".

Oiya, Kynos sekarang punya nama panjang. Namanya Kynos Purrnesia Parapiro. Please jangan ditanya artinya apa, karena dia hanya seekor kucing, aku hanya ingin dia hidup sehat dan tidak menyusahkan kakak-kakaknya. Kadang aku masih menghayal kalau Kynos adalah jantan~ tentu kakakmu ini akan lebih sedikit bahagia.

Sekarang Kynos sudah tidak berdiam diri di kandang. Kami sudah melepas dia. Meskipun bukan dilepas di luar rumah, hanya di dalam. Tapi menurutku dia sudah sangat pintar. Kalau boker dan pipis, dia selalu di pasir. Belum pernah kutemukan ceceran taik dan pipis nya di lantai. Kecuali waktu dia mencret. Alhamdulillah Kynos sudah sembuh. Sudah bisa diajak bermain, sudah bisa tidur dan duduk dengan nyaman. Kami mematahkan kata-kata koko di pet shop itu. May Allah selalu jaga kau lah Nos!

Perutnya sudah gendut. Makannya lahap. Sukanya tidur di keset di depan kamar salah satu dari kami atau di kotak bekas sepatu yang dilapisi dengan handuk bekas. Kami selalu menutup kamar mandi, dan membuang sampah tepat waktu. Takutnya, ketika kami tidak ada di rumah, Kynos mengorak-arik sampahnya. Woh, bisa naik pitam nanti aku! 

Kalian harus mencium kentut Kynos. Baaaaaaaaaaaaah! Bau sekali!! Masyaallah aku rasanya mau muntah! Itu kentut selalu dikeluarkan ketika dia ada dipangkuanku atau ketika lagi dielus-elus. Bukannya menyalahkan kentut. Iya kentut itu alamiah, tapi kenapa harus aku?! Tidak berbunyi, tetapi bau persis seperti kentut manusia yang tidak boker selama tiga hari. Shoot.

Untuk masalah kotoran, sudah kuserahkan seutuhnya pada Tata. Aku tidak sanggup untuk membuang dan mengangkat tahi dari kotak pasir. Pernah kemarin sore aku mencoba membuang, lalu~ aku mual duluan karena mencium aroma tahi. Bukannya aku tidak mau, tapi aku tidak kuat. Daripada aku disuruh membersihkan kotak pasir lebih baik aku ngepel lantai di rumah. Semoga peran kami ini adil. 

Masalah bau tahi juga belum bisa aku selesaikan. Memang sih baunya tidak keching sekali seperti kucing-kucing di luar sana, tapi tahi tetap tahi. Mambu tetap mambu. Kamu tidak bisa mengatakan tahi itu wangi, wah berarti kamu sudah gila. Pakan kucing juga masih mencari dan berfikir mana yang cocok, mana yang tidak membuat bau.

Ternyata pakan kucing itu begitu berpengaruh untuk kucing ya. Kemarin aku memberikan dia pakan kucing indoor gitu, dan sepertinya dia kurang suka. Lalu, dicampur dengan makanan basah adult cat tapi kok sepertinya itu membuat dia mencret? Jadi sekarang mencoba kembali ke makanan basah khusus kitten. Iya, semoga saja tahiknya normal.

itu dia update Kynos!

Selasa, 02 Juli 2019

Kamu tipe teman yang mana?

Pernah nggak sih kalian merasa tidak cocok berteman dengan seseorang? Pasti pernah dong! Biasanya hal ini akan disalurkan dengan sikap tidak peduli, acuh, dan selalu bertentangan dengan tersebut. Atau malah menghindar secara terang-terangan. 

Aku punya beberapa orang yang memang sepertinya tidak akan pernah cocok untuk tinggal atau pun berada di satu tempat yang sama dalam waktu yang lama. Misalnya ketika aku harus satu mobil dengan dia, maka otomatis mood-ku sudah tidak beraturan. Mood swing? Nggak juga. Mood saya hanya jadi buruk ketika dia ada di dekatku kok. 

Tipe orang-orang seperti apa yang tidak cocok denganku?

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...