Halaman

Rabu, 27 Desember 2017

being introvert ?



*TULISAN INI DIBUAT SEBELUM SEBELUM DAN SEBELUM GUA BALIK KE JOGJA DAN SEKARANG KEMBALI LAGI KE KALIMANTAN. HAVE A NICE DAY GAIS!*
 Annyeong haseyo!
Hai! Lama sekali gua ‘hiatus’ dari blog kesayangan ini. Maaf, beberapa hari yang lalu gua baru saja selesai Ujian Tengah Semester pertama di bangku kuliah. UTS yang katanya mendebarkan ini gua lalui dengan biasa saja, mungkin beberapa mata kuliah memang menyeramkan tapi menunggu hasil ujian itu lebih mendebarkan ketimbang mengerjakan soal-soalnya sih. #bye
Gua ingin menulis lagi karena tiba-tiba mendapatkan ide tulisan dan memang ingin menulis. Kegiatan kuliah yang padat membuat gua tidak bisa meluangkan waktu bahkan hanya sedikit untuk menulis. Berangkat jam tujuh dan pulang terkadang jam lima sore, pernah juga pulang malam. Yah begitulah. My boring life time.

Kalian mungkin sudah tahu dengan tiga kepribadian manusia yang ada; Introvert, Extrovert, dan Ambievert. Manusia itu memiliki tipe-tipe kepribadian yang berbeda-beda, tapi salah satunya bisa dilihat dari ketiga garis besar kepribadian itu. Gua sendiri masih bingung ada di tempat yang mana. Karena pada dasarnya.. mood gua itu sering berubah-ubah. Kalau dibilang pendiam, ya gua memang gak banyak bicara kecuali yang penting saja. Tapi gua juga bukan pemalu parah yang seharian hanya di dalam kamar karena takut dan malu ketemu sama orang. Gua gak gitu juga. Hm..
Jadi gua akan mencoba mengupas sendiri sebenarnya gua itu termasuk golongan yang mana. Karena akhir-akhir ini gua lagi sendiri memang setiap hari sendiri dan tiba-tiba ingin tahu saja. Dari sumber yang gua dapatkan (tentunya dari internet you can check this out, click here!) ada beberapa ciri-ciri introvert, extrovert, dan ambivert. Gua gak akan membahasnya satu-satu, karena gua bukan mahasiswa psikologi atau pun paham  betul tentang itu. So, gua hanya akan membahas tentang diri gua sendiri ya~ #kalem
#1 Introvert Sangat Menikmati Me Time. Siapa yang tidak menikmati me time? Nyanyi-nyanyi di kamar, nyobain makeup-makeup baru, membaca webtoon, asik sendiri, bahkan mungkin 20% hidup gua itu Me Time. I don’t know why tapi memang asik sih. Kalau gue keluar kamar, berarti itu adalah dunia luar yang memang seharusnya ada, tapi begitu gua masuk kamar.. itu seratus persen adalah me time.
#2 Introvert tidak menyukai pembicaraan yang ringan. Gils, gua bukan profesor atau kutu buku dan bahkan gua bukan seorang penyair yang bahasanya susah dimengerti orang banyak.
#3 Introvert tidak menyukai dering handphone. Seriously? Gua mengganti ringtone ponsel setiap sebulan sekali dan dengan sengaja meminta teman sebelah untuk menelpon. Supaya gua tahu apakah ringtone sudah pas di hati atau belum *tsaaaaah *padahal gak akan ada yang nelpon *hiks
#4 Introvert tidak langsung membalas pesan dari seseorang. Kalau gak jawab di grup chat ya emang bener sih. Mungkin iya kalau sedang bad mood, atau orang tersebut menjengkelkan. Atau balas aja kalau sedang selo, “Sorry ya baru bales, baru kebaca!”.
#5 Introvert merasa keramaian membuatnya gila. Gila? Jinja? Em.. gak juga sih guys. Tapi memang gua tidak begitu suka terlalu lama di dalam keramaian yang ‘gak jelas’ ngapain. Misalnya ada acara pensi, karena acaranya sudah selesai seharusnya kita langsung pulang, kan? Tapi ada beberapa teman yang tidak segera pulang dan menyebabkan kerumunan ‘gak jelas’. Ada yang foto-foto, atau ngobrol, arisan juga mungkin. Sedangkan gua hanya berdiri di sudut ruangan dengan muka bete karena gak ada yang ngajakin foto. Well actually I hate that kind of crouded.
#6 Introvert bukan orang yang anti-sosial tetapi seorang yang selektif. Gua sebenarnya agak tersinggung jika dikatai anti-sosial. Karena gua bukan orang yang selalu memandang orang dengan tatapan jijik. Gua bisa bergaul dengan manusia lainnya. Gua juga tidak punya sesuatu yang membuat gua harus malu jika bertemu orang. Semuanya normal –kecuali berat badan-. Cuma memang selektif itu perlu. Karena terkadang orang berteman bukan hanya ingin sekedar berteman, tetapi ada benefit yang ingin di dapat, kan? Kalau orang itu tidak mendatangkan efek yang baik ya gak usah terlalu dekat sih, atau malah kita yang jadi efek baik untuk orang itu. It would be perfect. 
#7 Intovert lebih nyaman untuk hangout dengan sedikit orang. Sebenarnya bukan sedikit atau banyak sih. Sedikit tapi asik lebih nyaman daripada banyak tapi sibuk dengan ponsel masing-masing. Tapi lebih nyaman lagi kalau jalan-jalan itu jumlahnya genap. Why? Karena.. kadang yang tesisa satu ini akan menjadi orang yang kesepian. *true story
#8 Introvert suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat. Gua bukan orang yang teliti tentang masalah hitung menghitung tapi gua bisa mengingat hal-hal yang tidak penting. Ugh, awalnya gua berpikir kalau kelebihan ini tidak berguna. Ngapain ingat hal yang tidak perlu diingat sedangkan tarif pajak aja gua gak ingat~ /nangis di perancis/. Tapi pada akhirnya itu membantu disaat-saat tertentu. ^^
#9 Introvert adalah pendengar yang sangat baik dan sangat serius ketika mendengarkan. Iya, gua adalah pendengar yang baik –kecuali saat mendengarkan dosen menjelaskan di depan kelas, itu gua lemah-.
#10 Introvert banyak berpikir sebelum berbicara. Kalau yang ini lebih pada pengalaman hidup aja guys. Karena kita hidup bukan sendiri saja, tapi juga berdampingan dengan orang-orang yang di depan mereka tentunya kita ingin terlihat baik, bukan? Makanya, kalau ngomong lebih baik dipikirkan dulu apakah itu akan melukai orang itu atau tidak. Berbicara pada waktu yang tepat atau tidak. Ada orang yang kalau bicara seenak jidat, mengira kalau semua orang itu hatinya setebal dia. /kok gua jadi ceramah/
#11 Introvert cenderung lebih suka menulis. YEAH! Seratus persen gua adalah orang yang suka menulis. Tidak peduli itu diketik, tulis tangan, atau menulis di ponsel. Bakat menulis gua sudah muncul sejak duduk di bangku sekolah dasar. Tulisan gua juga sering dipuji. Karena menulis itu bukan hanya sekedar menulis saja tapi bagaimana orang lain itu bisa mengerti dan merasakan apa yang kita (penulis) rasakan. Atau tertawa, tersenyum, karena tulisan kita. Mungkin karena sejak kecil gua terbiasa menulis di buku dairy dan sampai sekarang gua masih menulis meskipun tidak sesering jaman dulu, dan cita-cita gua dulu adalah jurnalis. Menulis itu penting. Kalau orang tidak bisa mendengar kita, setidaknya mereka bisa membaca dan mengerti perasaan kita lewat tulisan. #damn #nice
#12 Introvert adalah perencana yang sangat baik. Gua memang seorang perencana yang baik tapi selalu kesulitan untuk mewujudkan rencana itu. What a pity life. :’(
#13 Jago menebak karakter orang. Dari sepuluh orang yang gua kenal, gua bisa menebak karakter mereka delapan puluh persen benar. Mungkin gua terlalu hectic dengan film Sherlock Holmes, jadi kalau gua ketemu orang yang gua amati bukan hanya wajah nya saja, tapi juga apa disekitar orang tersebut dan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dan biasanya temen gua langsung semacam yang, “Lo bisa baca pikiran orang ya?”. Sebenarnya ini adalah ilmu yang diajarkan oleh my mom, untuk menilai karakter orang terlebih dahulu sebelum mempercayai orang tersebut. Yeah.
#14 Sahabat yang sangat loyal. Saking loyalnya sampai lupa kalau selalu pernah disakiti.
#15 Senang menyendiri. Ada saat manusia ingin sendiri dan dia butuh teman. Kalau gua mungkin.. terlalu lama sendiri jadi sendiri itu bukan hal yang terlalu menyedihkan. Tapi kadang gua juga berpikir bagaimana jika gua terlalu asik menikmati kesendirian ini? Hiks. Let me tell you a secret story about my pity life. Jadi dulu waktu gua masih kelas 1 SMA, gua itu terkena culture shock. Jadi psikis gua seperti tidak menerima keadaan gitu loh. Ada dorongan ingin berubah, tetapi tidak nyaman dengan lingkungan yang benar-benar berbeda dari SMP. Yah biasa itu terjadi pada setiap orang. Hanya saja berbeda-beda, dan untuk kasus ini gua jadi merasa diasingkan.. padahal ya gak juga sih. Merasa semua orang itu asik dengan dunianya sendiri sedangkan ketika gua datang disekitar mereka, mereka dengan spontan akan mengalihkan pembicaraan. Perasaan semacam itu. Akhirnya gua memutuskan untuk menganggap mereka sebagai hantu. Ada tapi tidak nyata. Whut~~ kemana-mana gua sendiri, ke kantin sendiri, bercakap-cakap seperlunya saja. Mungkin sampai sekarang mereka gak tahu kalau Salma itu pernah jadi teman sekelasnya. Sedih, kan?
#16 Pemalu. Gua bukan pemalu akut. Gua bisa bicara, dan gua pernah menang lomba reporter. Itu membuktikan kalau gua juga manusia yang memiliki bakat dan punya karakter yang berbeda. Rasa malu itu ada karena gua tidak percaya diri, karena tidak yakin mampu untuk berhadapan dengan mereka-mereka yang cerdas, pandai, cantik, dan sebagainya. Akhirnya gua kehilangan rasa malu dan.. berubah menjadi orang yang cuek. What a shame.
#17 Senang berimajinasi. Imajinasi liar, atau imajinasinya spongbob? LOL. Maybe.. 80%.
Itu adalah beberapa ciri-ciri dari introvert yang gua temukan di internet. Awalnya gua sedikti ragu untuk mengatakan bahwa gua adalah seorang introvert. Kemudian gua searching lagi mengenai existence mereka dan gua menyadari bahwa gua ini bukan seorang introvert maupun extrovert. Jadi lo yang ketiga Sal? I’m not sure.
Pada dasarnya memang mood gua itu naik turun, kalau sedang niat dengan sesuatu apalagi yang sesuai dengan passion, pasti dah langsung ditekuni sepenuh hati yakan namanya juga udah cinta. Se-membosankan apa, kalau gua memang seneng yaudah deh bakalan betah. Mood gua paling jelek kalau sedang lapar, sakit, atau memang ada suatu hal yang benar-benar menjengkelkan. Yeah. Orang moody seperti ini jauh lebih sulit untuk mengatur emosi. Kalau marah bisa mengamuk lebih mengerikan daripada orang yang biasa teriak-teriak, kalau sedang suram nanti bisa lebih melankolis dari penulis sajak-sajak cinta.
Intinya? Gua tidak tahu. Orang bisa saja menganggap gua sebagai orang yang introvert, tapi untuk orang-orang yang sudah mengenal gua luar-dalam tentu akan berbeda. Itu sebabnya, sebelum Anda mendikte orang lain, kenali diri terlebih dahulu baru Anda bisa menganggap orang itu baik atau buruk.
Akhir-akhir ini gua juga sedang dalam keadaan yang gloomy. Awalnya gua tidak tahu sebabnya kenapa, tapi setelah gua merenung dan memperhatikan semua kejadian di sekitar.. gua tahu kenapa jadi pemurung begini. Libur akhir tahun sudah dekat. Teman-teman gua semua sudah membeli tiket untuk kembali ke kampung halaman masing-masing, hanya menyisakan beberapa orang yang tidak pulang dan salah satunya adalah gua. Gua akan menghabiskan dua minggu di sini. Bukan masalah home sick nya, mungkin bisa dibilang tidak terlalu home sick, tapi ada perasaan semacam iri. Kenapa mereka pulang sedangkan gua tidak? Bahkan ada yang sudah pulang tiga kali dalam tiga bulan di sini.
Ya seperti itu. Sekarang gua sedang mencari ide kegiatan apa yang akan gua lakukan untuk mengisi liburan. Mungkin salah satunya membuat video tutorial yang dari dulu sampai sekarang hanya menjadi janji-janji palsu~ wkwk. #bye #KECUPDARIBORNEO
Berkumpul, bersosialisasi dan bermasyarakat itu adalah suatu naluri bagi setiap makhluk hidup, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan orang lain untuk saling membantu, berbicara, tertawa bersama, dan banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama. Tapi bagaimana jika teman atau tetangga mu adalah orang yang super brisik?
Kalau kalian punya teman yang ‘jenis’ itu, maka berarti kalian harus sabar apalagi jika kalian juga tipe orang yang tidak terlalu suka ramai seperti gua. Ini sudah kesekian kali gua berusaha jalan dengan orang-orang yang memiliki kepribadian brisik, terutama mereka yang perempuan. Gua sadar kalau gua juga perempuan, man. Tapi entah kenapa mereka-mereka yang selalu membicarakan hal sepele dan tidak bisa menjaga emosinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...