*TULISAN INI DIBUAT SEBELUM SEBELUM DAN SEBELUM GUA BALIK KE JOGJA DAN SEKARANG KEMBALI LAGI KE KALIMANTAN. HAVE A NICE DAY GAIS!*
Annyeong
haseyo!
Hai!
Lama sekali gua ‘hiatus’ dari blog kesayangan ini. Maaf, beberapa hari yang
lalu gua baru saja selesai Ujian Tengah Semester pertama di bangku kuliah. UTS
yang katanya mendebarkan ini gua lalui dengan biasa saja, mungkin beberapa mata
kuliah memang menyeramkan tapi menunggu hasil ujian itu lebih mendebarkan
ketimbang mengerjakan soal-soalnya sih. #bye
Gua
ingin menulis lagi karena tiba-tiba mendapatkan ide tulisan dan memang ingin
menulis. Kegiatan kuliah yang padat membuat gua tidak bisa meluangkan waktu
bahkan hanya sedikit untuk menulis. Berangkat jam tujuh dan pulang terkadang
jam lima sore, pernah juga pulang malam. Yah begitulah. My boring life time.
Kalian
mungkin sudah tahu dengan tiga kepribadian manusia yang ada; Introvert,
Extrovert, dan Ambievert. Manusia itu memiliki tipe-tipe kepribadian yang
berbeda-beda, tapi salah satunya bisa dilihat dari ketiga garis besar
kepribadian itu. Gua sendiri masih bingung ada di tempat yang mana. Karena pada
dasarnya.. mood gua itu sering berubah-ubah. Kalau dibilang pendiam, ya gua
memang gak banyak bicara kecuali yang penting saja. Tapi gua juga bukan pemalu
parah yang seharian hanya di dalam kamar karena takut dan malu ketemu sama
orang. Gua gak gitu juga. Hm..
Jadi
gua akan mencoba mengupas sendiri sebenarnya gua itu termasuk golongan yang
mana. Karena akhir-akhir ini gua lagi sendiri memang setiap hari sendiri
dan tiba-tiba ingin tahu saja. Dari sumber yang gua dapatkan (tentunya dari
internet you can check this out, click here!) ada beberapa ciri-ciri
introvert, extrovert, dan ambivert. Gua gak akan membahasnya satu-satu, karena
gua bukan mahasiswa psikologi atau pun paham
betul tentang itu. So, gua hanya akan membahas tentang diri gua sendiri
ya~ #kalem
#1 Introvert Sangat
Menikmati Me Time.
Siapa yang tidak menikmati me time? Nyanyi-nyanyi di kamar, nyobain
makeup-makeup baru, membaca webtoon, asik sendiri, bahkan mungkin 20% hidup gua
itu Me Time. I don’t know why tapi memang asik sih. Kalau gue keluar kamar,
berarti itu adalah dunia luar yang memang seharusnya ada, tapi begitu gua masuk
kamar.. itu seratus persen adalah me time.
#2 Introvert tidak
menyukai pembicaraan yang ringan.
Gils, gua bukan profesor atau kutu
buku dan bahkan gua bukan seorang penyair yang bahasanya susah dimengerti orang
banyak.
#3 Introvert tidak
menyukai dering handphone.
Seriously? Gua
mengganti ringtone ponsel setiap sebulan sekali dan dengan sengaja meminta
teman sebelah untuk menelpon. Supaya gua tahu apakah ringtone sudah pas di hati
atau belum *tsaaaaah *padahal gak akan ada yang nelpon *hiks
#4 Introvert tidak
langsung membalas pesan dari seseorang. Kalau gak jawab di grup chat ya emang bener sih.
Mungkin iya kalau sedang bad mood, atau orang tersebut menjengkelkan. Atau
balas aja kalau sedang selo, “Sorry
ya baru bales, baru kebaca!”.
#5 Introvert merasa
keramaian membuatnya gila.
Gila? Jinja? Em.. gak juga sih guys.
Tapi memang gua tidak begitu suka terlalu lama di dalam keramaian yang ‘gak
jelas’ ngapain. Misalnya ada acara pensi, karena acaranya sudah selesai
seharusnya kita langsung pulang, kan? Tapi ada beberapa teman yang tidak segera
pulang dan menyebabkan kerumunan ‘gak jelas’. Ada yang foto-foto, atau ngobrol,
arisan juga mungkin. Sedangkan gua hanya berdiri di sudut ruangan dengan muka
bete karena gak ada yang ngajakin foto. Well
actually I hate that kind of crouded.
#6 Introvert bukan
orang yang anti-sosial tetapi seorang yang selektif. Gua sebenarnya agak tersinggung
jika dikatai anti-sosial. Karena gua bukan orang yang selalu memandang orang
dengan tatapan jijik. Gua bisa bergaul dengan manusia lainnya. Gua juga tidak
punya sesuatu yang membuat gua harus malu jika bertemu orang. Semuanya normal
–kecuali berat badan-. Cuma memang selektif itu perlu. Karena terkadang orang
berteman bukan hanya ingin sekedar berteman, tetapi ada benefit yang ingin di dapat, kan? Kalau orang itu tidak
mendatangkan efek yang baik ya gak usah terlalu dekat sih, atau malah kita yang
jadi efek baik untuk orang itu. It would be perfect.
#7 Intovert lebih
nyaman untuk hangout dengan sedikit orang. Sebenarnya bukan sedikit atau banyak sih. Sedikit
tapi asik lebih nyaman daripada banyak tapi sibuk dengan ponsel masing-masing.
Tapi lebih nyaman lagi kalau jalan-jalan itu jumlahnya genap. Why? Karena..
kadang yang tesisa satu ini akan menjadi orang yang kesepian. *true story
#8 Introvert suka
mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat. Gua bukan orang yang teliti
tentang masalah hitung menghitung tapi gua bisa mengingat hal-hal yang tidak
penting. Ugh, awalnya gua berpikir kalau kelebihan ini tidak berguna. Ngapain
ingat hal yang tidak perlu diingat sedangkan tarif pajak aja gua gak ingat~
/nangis di perancis/. Tapi pada akhirnya itu membantu disaat-saat tertentu. ^^
#9 Introvert adalah
pendengar yang sangat baik dan sangat serius ketika mendengarkan. Iya, gua adalah pendengar yang
baik –kecuali saat mendengarkan dosen menjelaskan di depan kelas, itu gua
lemah-.
#10 Introvert
banyak berpikir sebelum berbicara.
Kalau yang ini lebih pada pengalaman hidup aja guys. Karena kita hidup bukan
sendiri saja, tapi juga berdampingan dengan orang-orang yang di depan mereka
tentunya kita ingin terlihat baik, bukan? Makanya, kalau ngomong lebih baik
dipikirkan dulu apakah itu akan melukai orang itu atau tidak. Berbicara pada
waktu yang tepat atau tidak. Ada orang yang kalau bicara seenak jidat, mengira
kalau semua orang itu hatinya setebal dia. /kok gua jadi ceramah/
#11 Introvert
cenderung lebih suka menulis.
YEAH! Seratus persen gua adalah orang yang suka menulis. Tidak peduli itu
diketik, tulis tangan, atau menulis di ponsel. Bakat menulis gua sudah muncul
sejak duduk di bangku sekolah dasar. Tulisan gua juga sering dipuji. Karena
menulis itu bukan hanya sekedar menulis saja tapi bagaimana orang lain itu bisa
mengerti dan merasakan apa yang kita (penulis) rasakan. Atau tertawa,
tersenyum, karena tulisan kita. Mungkin karena sejak kecil gua terbiasa menulis
di buku dairy dan sampai sekarang gua masih menulis meskipun tidak sesering
jaman dulu, dan cita-cita gua dulu adalah jurnalis. Menulis itu penting. Kalau
orang tidak bisa mendengar kita, setidaknya mereka bisa membaca dan mengerti
perasaan kita lewat tulisan. #damn #nice
#12 Introvert
adalah perencana yang sangat baik.
Gua memang seorang perencana yang baik tapi selalu kesulitan untuk mewujudkan
rencana itu. What a pity life. :’(
#13 Jago menebak
karakter orang.
Dari sepuluh orang yang gua kenal, gua bisa menebak karakter mereka delapan
puluh persen benar. Mungkin gua terlalu hectic dengan film Sherlock Holmes,
jadi kalau gua ketemu orang yang gua amati bukan hanya wajah nya saja, tapi
juga apa disekitar orang tersebut dan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dan
biasanya temen gua langsung semacam yang, “Lo bisa baca pikiran orang ya?”.
Sebenarnya ini adalah ilmu yang diajarkan oleh my mom, untuk menilai karakter
orang terlebih dahulu sebelum mempercayai orang tersebut. Yeah.
#14 Sahabat yang
sangat loyal. Saking
loyalnya sampai lupa kalau selalu pernah disakiti.
#15 Senang
menyendiri. Ada
saat manusia ingin sendiri dan dia butuh teman. Kalau gua mungkin.. terlalu
lama sendiri jadi sendiri itu bukan hal yang terlalu menyedihkan. Tapi kadang
gua juga berpikir bagaimana jika gua terlalu asik menikmati kesendirian ini?
Hiks. Let me tell you a secret story about my pity life. Jadi dulu waktu gua
masih kelas 1 SMA, gua itu terkena culture shock. Jadi psikis gua seperti tidak
menerima keadaan gitu loh. Ada dorongan ingin berubah, tetapi tidak nyaman
dengan lingkungan yang benar-benar berbeda dari SMP. Yah biasa itu terjadi pada
setiap orang. Hanya saja berbeda-beda, dan untuk kasus ini gua jadi merasa
diasingkan.. padahal ya gak juga sih. Merasa semua orang itu asik dengan
dunianya sendiri sedangkan ketika gua datang disekitar mereka, mereka dengan
spontan akan mengalihkan pembicaraan. Perasaan semacam itu. Akhirnya gua
memutuskan untuk menganggap mereka sebagai hantu. Ada tapi tidak nyata. Whut~~
kemana-mana gua sendiri, ke kantin sendiri, bercakap-cakap seperlunya saja.
Mungkin sampai sekarang mereka gak tahu kalau Salma itu pernah jadi teman
sekelasnya. Sedih, kan?
#16 Pemalu. Gua bukan pemalu akut. Gua bisa
bicara, dan gua pernah menang lomba reporter. Itu membuktikan kalau gua juga
manusia yang memiliki bakat dan punya karakter yang berbeda. Rasa malu itu ada
karena gua tidak percaya diri, karena tidak yakin mampu untuk berhadapan dengan
mereka-mereka yang cerdas, pandai, cantik, dan sebagainya. Akhirnya gua
kehilangan rasa malu dan.. berubah menjadi orang yang cuek. What a shame.
#17 Senang
berimajinasi.
Imajinasi liar, atau imajinasinya spongbob? LOL. Maybe.. 80%.
Itu
adalah beberapa ciri-ciri dari introvert yang gua temukan di internet. Awalnya
gua sedikti ragu untuk mengatakan bahwa gua adalah seorang introvert. Kemudian
gua searching lagi mengenai existence mereka dan gua menyadari bahwa gua ini
bukan seorang introvert maupun extrovert. Jadi
lo yang ketiga Sal? I’m not sure.
Pada
dasarnya memang mood gua itu naik turun, kalau sedang niat dengan sesuatu
apalagi yang sesuai dengan passion,
pasti dah langsung ditekuni sepenuh hati yakan namanya juga udah cinta.
Se-membosankan apa, kalau gua memang seneng yaudah deh bakalan betah. Mood gua
paling jelek kalau sedang lapar, sakit, atau memang ada suatu hal yang
benar-benar menjengkelkan. Yeah. Orang moody
seperti ini jauh lebih sulit untuk mengatur emosi. Kalau marah bisa mengamuk
lebih mengerikan daripada orang yang biasa teriak-teriak, kalau sedang suram
nanti bisa lebih melankolis dari penulis sajak-sajak cinta.
Intinya?
Gua tidak tahu. Orang bisa saja menganggap gua sebagai orang yang introvert,
tapi untuk orang-orang yang sudah mengenal gua luar-dalam tentu akan berbeda.
Itu sebabnya, sebelum Anda mendikte orang lain, kenali diri terlebih dahulu
baru Anda bisa menganggap orang itu baik atau buruk.
Akhir-akhir
ini gua juga sedang dalam keadaan yang gloomy.
Awalnya gua tidak tahu sebabnya kenapa, tapi setelah gua merenung dan memperhatikan
semua kejadian di sekitar.. gua tahu kenapa jadi pemurung begini. Libur akhir
tahun sudah dekat. Teman-teman gua semua sudah membeli tiket untuk kembali ke
kampung halaman masing-masing, hanya menyisakan beberapa orang yang tidak
pulang dan salah satunya adalah gua. Gua akan menghabiskan dua minggu di sini.
Bukan masalah home sick nya, mungkin bisa dibilang tidak terlalu home sick,
tapi ada perasaan semacam iri. Kenapa
mereka pulang sedangkan gua tidak? Bahkan ada yang sudah pulang tiga kali
dalam tiga bulan di sini.
Ya
seperti itu. Sekarang gua sedang mencari ide kegiatan apa yang akan gua lakukan
untuk mengisi liburan. Mungkin salah satunya membuat video tutorial yang dari
dulu sampai sekarang hanya menjadi janji-janji palsu~ wkwk. #bye #KECUPDARIBORNEO
Berkumpul,
bersosialisasi dan bermasyarakat itu adalah suatu naluri bagi setiap makhluk
hidup, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat hidup
sendiri. Manusia pasti membutuhkan orang lain untuk saling membantu, berbicara,
tertawa bersama, dan banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama. Tapi
bagaimana jika teman atau tetangga mu adalah orang yang super brisik?
Kalau
kalian punya teman yang ‘jenis’ itu, maka berarti kalian harus sabar apalagi
jika kalian juga tipe orang yang tidak terlalu suka ramai seperti gua. Ini
sudah kesekian kali gua berusaha jalan dengan orang-orang yang memiliki
kepribadian brisik, terutama mereka yang perempuan. Gua sadar kalau gua juga
perempuan, man. Tapi entah kenapa
mereka-mereka yang selalu membicarakan hal sepele dan tidak bisa menjaga
emosinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO