Halaman

Sabtu, 03 September 2016

[Good Vibes pt. 1] Perjalanan Di Mulai Lagi


Tulisan ini gue tulis ketika sudah seminggu menetap di Balikpapan...

BGM:
Whistle (Blackpink) – Bombayah (Blackpink) – Navillera (Gfriend)

Menjadi perantau bukanlah hal yang pernah gue impikan. Menjadi ‘jago kandang’ lebih menyenangkan dibanding harus beradaptasi kembali dengan segala hal baru yang pasti ditemukan di sini. Meninggalkan kota kelahiran untuk merantau ke pulau lain yang jika dilihat di peta bisa dibilang sangat jauh jaraknya. Tetapi pernah kah kita berpikir tentang rencana Tuhan?

Di awal gue tahu harus merantau ke Balikpapan, gue merasa bingung antara mengiyakan atau melepas kesempatan ini dengan alasan tempat yang terlalu jauh. But, hey gue adalah gadis sembilan belas tahun yang pernah bermimpi untuk tinggal sendiri jauh dari rumah. Tinggal sendiri itu bukan masalah yang besar kok meskipun menyeberangi lautan. Awalnya gue pikir orangtua tidak akan merestui kepergianku tapi ternyata gue salah, Ummi menyetujuinya dengan mantap. “Selagi masih ada kesempatan dan konsekuensi yang harus diterima, kenapa tidak?” begitu kata Ummi.


Sekarang gue sudah seminggu lebih di Balikpapan, rumah kedua gue. Tidak ada perasaan kangen rumah seperti yang gue bayangkan selama ini. Mungkin ini karena gue sudah terbiasa melakukan segalanya sendiri. Mencuci piring sendiri, makan sendiri (kecuali makan malam dan sarapan), mencuci baju sendiri, melipat sampai menyetrikanya, kemana-mana sendiri, tidur sendiri, .. it’s ok gue terlalu lama sendiri. Gue tidak merasakan sesuatu yang sangat drastis terjadi. Makan ya makan tinggal beli di warung dekat kos. Semuanya berjalan baik-baik saja seminggu ini. Intinya asal tidak aneh-aneh, pasti hidup gue aman kok.

Teman?

Hey, kalian tahu? Di sini banyak sekali perantau. Malahan kebanyakan penghuni kota Balikpapan adalah orang luar pulau yang merantau dari jawa. Such amazing thing kan? Kami semua di sini adalah perantau, mau tidak mau harus memiliki rasa empati yang tinggi antarindividu terutama teman seangkatan. Sejauh ini gue masih tahap mengenal sih, belum terlalu dekat dengan siapapun berhubung di kos yang gue tempati saat ini hanya gue yang maba (mahasiswa baru). Meskipun masih sekamar dengan kating (kakak tingkat) gue cukup nyaman kok, malahan gue yang kadang nggak enak karena merasa berantakan.

Kalau kata mbak Noe sih, “Apa-apa itu dijalani aja dek, pada akhirnya kamu akan nyaman kok,” begitu. Jadi lumayan lah ada teman untuk sharing, meskipun gue lebih sering ditinggal keluar, hiks. Banyak berterimakasih sama mbak Noe karena rela berbagi kamar sama anak gemuk ini.

Jadi intinya kamu seneng Sal dapat penempatan di Balikpapan?

Apa-apa itu harus disyukuri, man. Sekarang gue ada disini merupakan nikmat yang besar jika dibandingkan dengan teman-teman gue yang lain. Mereka ditempatkan di Pontianak, Manado, Makassar, dan lain-lain. Meskipun memang paling enak itu di Jawa. Balikpapan tidak sepanas Pontianak, lebih bersahabat jika dibanding Manado. Well, gue tidak membanding-bandingkan.. semua itu plus minus nya nusantara, Indonesia.

Lagipula sebagai mahasiswa yang bersekolah di sekolah kedinasan seperti ini tidak akan ditempatkan jauh-jauh dari pusat kota kok. Sekarang tinggal bagaimana gue mengatasi rasa malas dalam belajar yang harus dihilangkan. Tugas utama gue sekarang adalah belajar. Jangan tergoda apapun. Begitu.

*Karena Balikpapan itu tempatnya panas, gue mudah terserang dehidrasi*


SEMANGAT!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...