Halaman

Senin, 29 Februari 2016

[Catatan Pelajar Akhir Tahun] #3



Hi~ Annyeong haseyo,
Sebagai anak SMA kalian pasti tahu hari ini hari apa, selain jawaban “hari ini hari Senin”. Yeah, hari ini try out Provinsi buat pertama kali, hari ini juga menjadi hari yang kelam untuk beberapa orang. Gue mungkin juga termasuk di dalamnya. Mau ditutupi dengan cara apapun juga perasaan sedih ini nggak bisa sempurna ‘tidak terlihat’. Cepat atau lambat, pasti semua orang akan tahu.

Yeah, pendaftaran SNMPTN resmi dibuka. Jangan bertanya apakah gue lolos menjadi 75% anak yang beruntung itu atau tidak, karena jawabannya sudah jelas. Gue tidak perlu membahas lagi. Sejak pagi, begitu gue ingat ini tanggal 29 mood gue sudah tidak bagus. Rasanya campur aduk, sebagian jiwa gue mengatakan, “Don’t worry Sal, masih banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri, ini bukan keputusan final, dan lo juga pasti masih bisa mengejar ketertinggalan. Jangan malu, ini bukan dosa yang bikin lo masuk neraka,”.


But, disisi lain perasaan gelisah semakin kuat. Begitu sampai di sekolah, melihat wajah teman-teman yang lain, gue semakin frustasi. Ini mau try out loh ya kok malah gak tenang gini. Setelah try out selesai, di jam solat dzuhur gue mendengar kasak-kusuk yang semakin membuat cemas. Sorry,kalau misalnya gue kadang gak sengaja mendengar kasak-kusuk soalnya indra pendengaran gue kadang juga suka peka gitu, peka langsung nguping. Eheheh.

Ekspresi bahagia itu ada. Wajah-wajah senang itu ada. Diantara mereka semua yang berusaha menutupi agar orang lain tidak sakit hati dengan sikap bahagia yang berlebihan, walaupun sebenarnya wajar sih. Gue kalau jadi mereka yang ‘lolos’ pasti juga akan tersenyum sepanjang waktu, membusungkan dada untuk beberapa saat, merasa tenang. Well, gue sangat menghargai teman-teman yang berusaha kalem. Kalian sungguh baik hati.

How about me?

Gue kan sudah bilang, kalau tidak menaruh harapan yang besar pada SNMPTN ini. (walaupun sebenernya masih ngarep juga ahahaha tahik). Jadi, pas gue cek di web nya snmptn ya udah sih, nggak terlalu sedih juga. Belum juga log in udah langsung ada tulisan kalau nilai rapor gue tidak memenuhi standar. Aku sakiiiit~~Aku ditolak untuk yang kesekian kali. Ditolak sama web snmptn ternyata lebih nyakitin.

Dan yang lebih menyakitkan lagi, ternyata temen gue yang kita semacam udah janjian, “Eh besok les SBMPTN nya bareng ya,” ternyata dia lolos. Oww shit. She’s so fucking lucky. Yeah. Gue ikut seneng sih. Walaupun  agak ada rasa ‘penghiatan’ .Tapi ya masa satu geng yang nggak snmptn gue aja nih? Hahaha. #TOLONG

Kalau gue secara takdir memang sudah nggak bejo alias beruntung. Dewi Fortuna suka plin-plan kasih keberuntungannya ke gue. Itu tandanya kan memang gue harus berjuang dengan kekuatan sendiri, bukan mengandalkan keberuntungan. Kalau nggak bisa ya berarti gak bisa, mau dipaksa kayak gimana juga pasti jawabannya tetap salah. Jarang banget kalau gue ngawur kemudian bisa bener tuh mustahil.

Back to topic, bahkan sampai detik ini gue masih belum mengerti kenapa panitia snmptn terkesan plin-plan seperti dewi fortuna saya. Siswa kok jadi bahan percobaan? Masa depan kok dibikin main-main? Heh. Mungkin teman-teman sekelas gue memang luar biasa pintarnya, jadi kalau mau diambil 75% aja juga pasti mengorbankan orang-orang pinter lainnya (bukan gue).

Jadi, ini semua adalah ‘buah’ dari apa yang sudah dikerjakan sebagai seorang murid di bangku kelas 11-12, kalau nilainya jelek atau ngepas ya berarti itu konsekuensi dari perbuatan sendiri, kan? Tidak ada yang perlu disesali karena semua pasti sudah ada jalannya. Kalau lo mau bilang gue sok tegar, sok suci, sok tahu, sok jadi guru, sebenernya gue juga berusaha nahan supaya nggak iri, sirik, dan nyinyir ke teman-teman yang ‘lolos’. Toh, kalau mereka nanti tersingkir di jalur SNMPTN pasti ujung-ujungnya juga SBMPTN, hahaha. #ketawasetan

Intinya jangan mentang-mentang bukan 75% kemudian lemes belajarnya, “Buat apa aku belajar ini sudah berakhir,” jangan gitu ya beb. Gue sekuat tenaga menanamkan ini di alam bawah sadar gue, ala nasehat dari Pak Ningrum. Heheh. Keep smile and cheer up~




*Music play --- Never Give Up* 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...