Halaman

Kamis, 07 April 2016

[Catatan Pelajar Akhir Tahun] #5


Annyeonghaseyo. Hai!

Gue meluangkan waktu untuk menulis ini di masa break UN gue selama tiga hari. Hebat kan, Ujian Nasional tapi ada break nya, tiga hari pula! Hail to the government. Yeah, kalian pasti tahu gue mau ngomongin apa, gak jauh-jauh dari ujian nasional tahun ini kok. Sampe gue rela meluangkan waktu nulis ini karena saking hot nya masalah ini. Yosh!

Seperti yang kalian tahu, UN tahun ini materinya adalah irisan kurikulum KTPS dan kurikulum 2013. Irisan berarti ya dua-duanya kepakai gitu loh. Buat yang KTPS berarti harus mempelajari beberapa mapel yang ada di K13. Tapi bukan itu yang mau gue bahas sih guys, lebih ke take line yang digembar-gemborkan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia tentang sekolah berintegritas. Yeah, take line yang sukses membuat banyak sekolah dan siswa menjadi sok suci. Serius.

Alhamdulillah sekolah gue masuk kedalam sepuluh besar sekolah yang memiliki integritas tinggi se-Indonesia. Gimana gak greget? dimana kemudian di masa setelahnya kami harus benar-benar mempertahankan dan mempertanggungjawabkan gelar (ceileh) itu dan lagi, intergritas itu juga dijadikan salah satu penentu untuk masuk SNMPTN. Jadi, kalau sekolah yang memiliki integritas tinggi pasti siswa yang dipilih masuk PTN lewat jalur undangan juga lebih banyak daripada sekolah lain.

Terus apa masalahnya?


Masalahnya adalah dua sistem ujian nasional yang dilaksanakan tahun ini. Sebagian sekolah sudah melaksanakannya dengan CBT dan yang lain masih PBT (paper based test). Dimana sekolah yang ujian nasional dengan PBT selesai lebih dulu dibandingkan kami yang sehari satu mata pelajaran. Mereka selesai dalam tiga hari sedangkan kami enam hari (belum termasuk break). Pertanyaan adalah,

“Soal PBT dan CBT sama nggak sih?”

“Kalau gitu bisa pinjem dong!”,

“Nggak sama kok cuma mirip aja,”.

Sama aja, tah*k.

Awalnya jujur saja gue tidak pernah kepikiran tentang semua pertanyaan itu, karena gue fokus dan percaya soal CBT dan PBT itu beda, dan masih percaya kalau soal CBT lebih mudah dibandingkan dengan PBT. Terlalu polos kah gue? NOPE. Di hari kedua, beberapa teman gue mulai gelisah dan berkasak-kusuk (biasalah anak jaman sekarang ye) kalau ternyata soal ujian nasional CBT itu bocor. BOCOR. Satu kata yang membuat gue terbelalak. Kok bisa? Meskipun pak Menteri bilang, “Jangan percaya dengan bocoran yang tersebar di masyarakat!”.

Tapi pak, bagaimana jika bocoran itu datang dari soal PBT yang sudah tersebar luas dan terbukti 80% mirip dengan soal CBT? Oww shit.

Gue tidak bisa menyalahkan. Menurut teman gue sah-sah aja lo mau baca atau pinjam soal PBT karena memang tidak ada larangannya. Dinas Pendidikan DIY juga tidak melarang kita buat lihat tuh soal. Mungkin karena masih mengira soal CBT dan PBT itu berbeda. Tapi ini UN man, mikir gak sih kalau pembuat soal nya aja satu orang atau satu tim, ya masa mereka mau bikin soal beda? Mungkin memang beda. Tapi tipe-tipe pertanyaan dan soalnya sama. Analisa yang harus dilakukan juga sama. Ibarat disuruh bikin milk shake, yang satu dikasih rasa coklat yang satu vanilla. Sama cara membuatnya, beda rasa aja. That’s a good analogy.

Peserta PBT mungkin juga gak akan terima dengan kejadian ini. Man,gue juga kesel banget. Siapa sih yang rela membocorkan soal untuk orang lain yang jelas-jelas saingan? Siapa yang mau kalah dengan orang yang berlaku curang? Gue yakin ini bukan dari pihak siswa sih. Pasti ada ‘oknum’ yang memang pingin banget dapet nilai bagus. Ckck. Yang mendapat soal bocoran seneng-seneng aja entah itu dari bimbingan belajar atau memang cari-cari sendiri. Ah elah. Sebenarnya mau dibilang ‘bocoran’ itu agak nggak tepat sih, karena ya memang bukan bocoran yang 100% mirip plek, cuma 80% kok. #DITIMPUKPAKEKOMPUTER

Jangan munafik sal, gimana kalau kamu yang dapat atau ditawari soal bocoran?

Heh, gimana ya. Gue pasti mikir sih. Gue masih mikir. Karena jujur saja gue bukan orang suci banget. Gue pasti juga punya pikiran, “Wahhh lumayan nih bocoran ekonomi,”. Tapi, pakai tapi nih, nilai itu apa sih, cuma angka. Ya memang berharga dan patut untuk diperjuangkan. Diperjuangkan dengan cara yang tidak jujur? NO. Man, gue bukan orang yang seumur hidup nggak pernah curang. Pernah. Kalo kepepet. Tapi serius lo mau mengukir di ijazah pakai nilai curang? Yakin mau melamar pekerjaan menggunakan ijazah yang gak halal? Beneran mau makan dari uang haram?

Yeelah sal, gak usah jauh-jauh amat! Ini bukannya mikir terlalu jauh, karena memang yang dipikir jauh-jauh hari itu pasti akan terjadi. Kalau nasihat dari guru gue ya, harus jadi orang yang jujur. Buat apa pinter, tapi nggak percaya diri dengan kemampuan otaknya sendiri? Gue aja yang pas-pasan –berusaha- untuk tetap berusaha sendiri. “Tinggal dua hari lagi, rugi kalau ambil cara yang nggak jujur, Sal,”.

Iya sih.

Bener.

Intinya, mau terima bocoran dan berdalih kalau itu berbeda dengan ‘curang’ (karena ya memang nggak bisa disalahkan juga) atau tetap jujur mengikuti integritas itu pilihan masing-masing individu. Mau melarang juga apa hak gue? Mau marah, marah ke siapa? Mau menuntut, memangnya ini kasus kejahatan? Kembali lah pertanyaan itu dibalikkan ke diri sendiri. Nggak masalah nilai pas-pasan, daripada bagus tapi.. tidak jujur. Kata pepatah, “Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha,”. Dan itu fakta.

Kemudian di dua grup chat gue mendapatkan link petisi online gitu, isinya tentang Integritas sekolah yang berdampak pada SNMPTN. Kalau gue sih ya mending tetap diberlakukan, karena dengan begitu kecil kesempatan untuk orang-orang yang berbuat curang bisa masuk di PTN yang mereka inginkan. Walaupun gue sedikit ragu apakah petisi semacam itu akan didengar.

Dear pak Menteri~ berilah mandat yang lumrah-lumrah saja jadi kami tidak merasa terbebani begini. Oh pak Menteri~

**kalau lo mau tengok soal macam ujian nasional coba tengok http://pak-anang.blogspot.com/ nah kalian bisa lihat-lihat contoh soal. ya lumayan lah** #SIAPAPAKANANG #PAKANANG #BOCORANSOALUN #SAVEPAKANANG

Segitu dulu aja~. Catatan pelajar akhir tahun yang kelima. See you ~



INTEGRITAS = (n) mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarakan kewibawaan; Kejujuran; -- nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara. (KBBI)

INTEGRASI = (n) pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. (KBBI)


INTEGRAL = (n) salah satu materi pelajaran matematika yang kemarin pas UN keluar cuma seuprit. (salma’s dictionary)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...