Halaman

Rabu, 29 April 2015

[Review] ALBUM : In The Mood For Love pt. 1


I Need You~ boys

Hari Selasa tanggal 29 April 2015 Bangtan Boys resmi merilis mini album ketiga full secara online dan fisik pagi hari nya. Awalnya gue pikir bighit akan merilis MV nya dengan bersamaan seperti yang sudah-sudah tapi entah kenapa teknik pemasaran BTS kali ini berbeda. Album rilis sebelum MV. Padahal gue adalah tipe orang yang tidak bisa menikmati lagu tanpa melihat MV ( atau life performance) terlebih dulu. Rasanya seperti melihat kucing di dalam karung. Berusaha melihat meskipun bentuknya saja belum tahu dan mustahil dilakukan.

Katanya sih mini album, tapi BTS selalu membuat mini album dengan embel-embel chyper, intro, outro, dan yang paling aneh adalah SKIT. Kalau ditotal ada enam lagu, ditambah intro, skit, dan outro jadi sembilan tracks. Gue sih fine-fine saja BTS merilis lebih dari enam lagu meskipun itu tetap dikatakan sebagai ‘mini album’, semakin banyak lagunya, semakin puas juga kan?

Minggu, 26 April 2015

[PHOTO CONCEPT] Bangtan Boys : In The Mood For Love pt. 2


In the mood for love.
Lo geli nggak sih mendengar kalimat itu? Kalau gue, jujur saja sebagai seorang wanita baik-baik, dan belum mengenal cinta.. merasa sedikit geli dan mengartikan kalimat itu bukan sekedar ungkapan, namun juga ajakan. Ajakan untuk bercinta. In the mood for love, itu lebih lebih lebih dari sekedar curahan hati seseorang yang sudah siap untuk menerima seseorang disampingnya, menemani hidupnya.

Mungkin penggambaran ‘in the mood for love’ versi gue ini terdengar harshly, tapi pasti bukan hanya gue yang berfikir begitu. Di review sebelumnya, gue masih bebas dan santai membahas comeback BTS super heboh ini. Tapi di part dua, gue ingin mengorek-orek lebih dalam lagi apa sih yang ingin Bangtan Boys tunjukkan ke kita, army.

Rabu, 22 April 2015

[PHOTO CONCEPT] Bangtan Boys : In The Mood For Love pt. 1


Bangtan! Bangtan! Bang Bang Tan!!
Yeah. Gue memulai post ini dengan slogan Bangtan Boys yang sering mereka gunakan sebelum konser, atau saat mereka ingin memulai suatu pertunjukkan. Bisa dibilang, BTS sekarang sedang gencar-gencarnya memproduksi musik dan lagu. Mereka, selain disibukkan dengan banyak tour konser dan photo sesion, mereka juga sibuk menulis lirik. Sementara beberapa waktu  yang lalu Rapmon memulai karir nya sebagai rap handal dengan mengeluarkan album mixtape full cursing ~kkk.

Dan kini, Bangtan Boys kembali dengan project baru, mini album terbaru, mini album ketiga. Oh yeah. Kabar comeback mereka rencananya tanggal 29 April ini cukup membuat gue kembang-kempis, dan dompet gue terasa ngilu. Menurut rumor yang beredar akan ada dua versi dari mini album ini, White Version dan Pink Version. Gue sedikit khawatir apakah BTS akan kehilangan kesan hiphop mereka dengan menggunakan warna pink, warna kesukaan Jin. Warna yang identik dengan wanita. Meskipun kalau dilihat dari photo concept tiga hari  lalu, memang mini album ini akan kembali bercerita tentang love story remaja. Tapi diramalkan juga kalau lagu-lagu dan konsep yang akan dibawakan Bangtan Boys adalah cerita jalan hidup mereka seperti yang sudah-sudah.

Selasa, 07 April 2015

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?


Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menulis apa yang ingin ditulis dan mengungkapkan apa yang menjadi keinginan luhung.

Sebelumnya gue mau menceritakan kalian tentang sebuah film produksi negara gingseng yang sudah lama sekali. Namun, cukup membuat gue menangis saat melihatnya. Film ini berjudul ‘A Moment to Remember’. Menurut kalian, film ini terdengar seperti menceritakan apa? Gue pertama kali melihat film ini berfikir dua kali untuk tidak menghapusnya dari folder film, meskipun memori gue sudah sangat limit.

Film cinta. Itu intinya. Film kawakan yang bertemakan cinta. Jujur saja, sebenarnya gue males kalau disuruh untuk menonton film bergenre love, apapun bentuknya, darimana pun asalnya. Ini adalah salah satu bentuk protes gue karena hingga saat ini gue masih belum tahu apa itu ‘cinta’ sesungguhnya, dan malas untuk mencari tahu. Akibatnya, gue men-cap semua film romantis sebagai film murahan. Dan gue salah. Film ini berbeda.

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...