Halaman

Kamis, 10 November 2022

Sing Sabar Bos..

Sebetulnya semua pekerjaan pasti pernah membuat judeg. Pekerjaan apa pun itu, yang menyenangkan atau yang sesuai dengan passion kita pun pasti ada titik dimana kita “HASSH MBUH LAH AKU PEN RESIGN WAE!”. Kecuali kamu memang orang yang workaholic atau memang sangat mencintai pekerjaan secinta itu love sampai mati. 

Hari ini saya melihat sendiri bagaimana anger management dan pengendalian emosi itu sangat penting dipelajari oleh seorang makhluk hidup terutama manusia, yang sedikit-sedikit misuh, sedikit-sedikit menyalahkan. Jujur saja saya juga bukan seorang sufi atau orang yang memiliki jiwa tenang. Biasanya kalau saya marah yang pertama dilakukan adalah menunjukkan ekspresi tidak suka, mengernyitkan dahi, dan bergumam “pekok tenan.”, lalu marah dan paling pol saya menangis di keheningan dan menulis unek-unek saya di buku. 

Mungkin karena saya wanita jadi terlihat lebih bisa mengendalikan emosi, padahal ya nggak juga. Waktu masih teenager dan alay, saya pernah kok marah-marah sambil membanting barang, kabur naik sepeda, merusak barang, dan mencoret-coret kertas. Tapi itu dulu sebelum saya berkepala dua *ehek* jadi lebih mature dan sadar diri, idih alay banget lo marah-marah gajelas kayak kerasukan kambing gila.

Siang ini saya sedang tenang bekerja di kubikel dan fokus mengerjakan tugas, tiba-tiba dari ujung ruangan terdengar suara keras “BRAKKK!” begitu. Saya pikir ada yang nabrak meja atau lemari. Orang seloyo apa yang sampai nabrak meja sekeras itu, kupikir. Lalu ‘dia’ berjalan dengan penuh emosi sambil meninju entah memukul atau menghempaskan tangan nya ke pintu keluar. Suaranya lebih keras dari ‘brak’ yang pertama. Sukses membuat saya dan orang-orang di ruangan kaget dan terdiam sesaat (sebelum akhirnya bergosip tentu saja). 

Kenapa harus begitu sih? Kamu alright kah?

Saat orang marah itu pasti karena ada sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak sesuai dengan kemauan nya. Well, untuk masalah yang ini kamu tidak bisa memaksakan kehendak orang lain. Ketika orang itu bilang ‘tidak’ ya artinya kamu harus memahami kenapa dia tidak mau. Kamu harus sadar dan eling kalau kemarahan sesaatmu akan dikenang dan akan jadi topik yang memalukan. 

Yang paling menganggu adalah jika pelampiasan marah itu adalah aksi ngawur yang merusak fasilitas umum dan mengganggu orang lain. Kamu boleh marah, kamu boleh emosi di tempat kerja, tapi posisikan marahmu dengan benar wei. Saya nggak tahu misal dia di rumah sedang ada masalah, kalah main game, atau karena kran airnya mati, atau karena bensin nya habis. Semua kemungkinan di luar pekerjaan yang membuat emosinya tidak stabil dan campur aduk, seharusnya dikesampingkan dulu. Setidaknya untuk di kantor cobalah jadi profesional.

Sulit.

Tapi coba.

At least kowe ra kisinan nabok lawang koyo cah SD kalah dolanan kasti. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...