Annyeong
haseyo yeorobeun~
Selamat
memasuki bulan Desember! Mendekati akhir tahun, nih. Mau ada rencana kemana?
Gue sih stay cool di rumah aja kali ya, menikmati hari sebelum stres
berkepanjangan menghadapi UAS. Meskipun memang sekarang gue belum juga UAS sih.
LOL.
UAS
tinggal menghitung hari lagi, nih. Gue malah jadinya bingung mau belajar apaan.
Nyicil-nyicil dikit lah apa yang mau diujikan besok mulai hari Senin. Yang
katanya harus enjoy, tapi kalau enggak bisa enjoy gimana? Sebenernya, nilai
memuaskan atau tidak itu sih ya tergantung sama usaha dan kemampuan kita
masing-masing, kan? Seperti beberapa waktu yang lalu, salah satu temen gue yang
selalu memprotes, “Sekolah itu terlalu menuntut kewajiban murid! Mana bisa satu
anak mempelajari dan menguasai 12 mata pelajaran”. Gue setuju. Banget.
Paling
pol, gue cuma bisa menguasai dua belas ghei yang selalu membayangi jiwa dan
raga. (hhehehe). Masuk bulan Desember ini banyak yang harus ditinggalkan, dan
banyak yang harus dikerjakan. Ganti semester, ganti pelajaran dan yang
terpenting ganti tahun. *yaiyalaah*. Tapi ini spesial gitu. Kalau gue harus
membuka lembaran-lembaran lama. Dan kembali bernostalgia bersama
kenanangan-kenangan ketika gue ada di SMP. Menyenangkan. Juga menyedihkan.
Tahun
2012 itu tahun gue lulus. Heummb. Tahun dimana gue juga masuk pertama kali ke
sekolah negeri. Sekolah yang sangat jauh dari metode pembelajaran ketika gue
masih SMP dulu. Mengingat kenangan-kenangan bareng temen-temen, sahabat, dan
guru-guru. Ditahun 2012 ini banyak juga hal-hal yang tidak menyenangkan. Oke,
guys. Gue akan bahas postingan ini lain kali aja ya. Di postingan selanjutnya.
Bukan sekarang.
Makin
dekat UAS. Menghitung hari. Mungkin enggak akan seburuk bagaimana nervous nya
gue UN, tapi ya sama aja. Di semester ganjil ini banyak banget materi SMA yang
sama sekali belum gue kuasai. Bahkan, banyak juga yang masih sekedar tahu judul
aja. Enggak tahu apa isinya. Sedih banget. Sebenernya apa sih yang salah sama
diri gue? Gue itu aslinya bukan orang yang bodoh atau tolol, loh. Tapi emang
agak pemalas dan nggak serius. Dulu, waktu gue SD gue selalu dapet nilai yang
sangat memuaskan, dan bahkan diatas rata-rata. Tapi, ya gitu. Semuanya kan
sudah berubah. Gue sudah berubah dan terkontaminasi dengan lingkungan sekitar, sedangkan
dulu gue istilahnya masih suci dan bersih. *(ini apaaa??).
Next..
Setelah
satu semester di SMA, gue sama sekali belum punya sahabat. Sedangkan teman yang
lain udah ‘haha-hihi’ enjoy sama yang lainnya. Gue? Masih sama seperti dahulu
pertama kali masuk SMA. Diam. Dan tak berkutik. Gak jawab kalau enggak ditanya.
Well, dengan semua yang terjadi sama gue seperti ini, gue maunya sih berusaha
dan mau berubah jadi baik. Tapi, apalah arti perkataan tanpa aksi? Karena semua
timbal balik itu terjadi karena kita punya aksi *(ciyeeee copas dari pelajaran
sosiologi). Tapi emang gitu, kan?
Coba
gue tilik lagi beberapa tahun silam di SMP. Gue.. cupu. Gue.. aneh. Gue..
diasingkan. OKE INI LEBAY. Gak sampe segitu nya juga sih. Cuma, gue ya agak
menyamakan seperti gue sekarang. Walaupun emang enggak se-sadis itu. Salma hanyalah
Salma. Anak manusia yang cuma bisa tabah menghadapi apa yang menerpa. Gue bukan
batu karang yang kuat. Dan gue juga bukan bunga mawar yang selalu merekah. Gue cuma
Salma. Seongok daging yang baru tumbuh. Semakin besar tiap hari. LOL.
Setelah
sekian lama *nyanyi* di SMA, watak temen-temen yang lainnya mulaii kelihatan.
Ada yang pemarah, mutungan (gampang ngambek), ceria, genit, alay dan yah
macem-macem lah sifat temen-temen gue sekarang ini. Bahagia sih punya temen
seperti mereka. Karena enggak akan enak, kalau temen kita gak bervariasi. RUJAK!!
Tapi
gak jarang juga ada yang mem-BLOK-ade. Alias bergerombol. Enggak kompak.
Menyendiri. Itu selalu ada, enggak mungkin juga sekelas mau pergi bareng-bareng
terus. Kecuali gue dulu waktu SD *(muridnya cuma enam bro). Dan itu kadang
menimbulkan iri dan dengki. Ternasuk gue juga merasa bahwa semua ini enggak
adil. Gue merasa, mereka terlalu pilih-pilih teman. Ya memang, kita harus
selektif memilih teman, tapi gak gitu juga.
Sebentar
lagi bulan Desember bakalan lewat. Dan pasti terasa cepet banget terlewat.
Sedih aja. Masih banyak hal hal yang mau gue lakuin di bulan Desember. Apalagi
besok Natal tanggal 25 tinggal bentaran. Pasti banyak temen yang pergi buat
liburan, sedangkan gue disini aja. Duduk. Merenungi nasib. Apalah artinya
bernafas.HIKS. STUCK.
Di
bulan Desember ini, EXO juga baru aja punya reality show mereka sendiri. Cari
aja, judulnya EXO Show Time. Kocak. Walau sebenernya banyak yang agak lebay.
Kalau gue tengok dari kacamata gue, mereka terlalu terburu-buru dalam membuat
sebuah relity show. Tapi lumayan menghibur gue lah yang lagi stres menghadapi
(mau) UAS.
Dan
banyak lah yang baru di Desember ini. Termasuk Mini Album EXO yang salah satu
lagunya berjudul ‘Miracle in Desember’. Lagu yang dibuat dalam rangka natal
sih, menyambut. Tapi isinya sama sekali bukan tentang Natal. Well, lebih ke
cerita tentang cowok yang mengenang ceweknya dalam bulan Desember. Kenapa
dipilih bulan Desember? Secara gitu loh ya, bulan terakhir dalam satu tahun.
Pasti banyak kenangan yang gak bisa terlupakan. Sama seperti gue. Bulan ini.
Begitu membekas. Tahun ini.
Dan
lagu ini secara gak langsung sudah masuk dalam daftar playlist. Karena super
melow. Liriknya juga cucok. Maksutnya ya puitis gitu lah. Masih mending
daripada yang Srigala ngepet itu. *heung* Seneng aja. Bahagia, ternyata EXO
ngerti banget. Eh, Lee Sooman ngerti banget kalau bulan Desember penuh dengan
kenangan. Oh iya, gue pernah baca salah satu tweet kak Suho, kalau kekayaan
Sooman itu mencapai triliyunan bahkan miryaran. Dan asal tahu aja ya, disana
ada duit gue. Duit fangirl yang terjebak dalam ke fana-an kpop idol. LOL
Udah
kali ya. Ini aja? Hem. Satu lagi deh yang mau gue sampaikan. Tentang SMP sih.
Buku Tahunan. You know? Sampai sekarang, buku tahunan sekolah gue belom jadi.
Entah panitia nya yang bego atau gimana, tapi yang jelas mereka dengan pihak
Abank-Ireng *(sorry sebut merk) itu kayaknya emang ada yang nggak beres. Secara
gitu loh ya guys, gue bayar 200 ribu cuma buat buku tahunan yang sampai
sekarang belum ketahuan bentuknya kayak begimana. Katanya sih bagus. Tapi
enggak tahu juga. Lha wong sampai
sekarang kita belum nerima. PADAHAL INI UDAH SATU SEMESTER! Gila!
Gue
enggak ngerti gimana perjanjian awalnya, yang jelas sampai sekarang kok belum
dateng atau jadi-jadi juga. Kasihan lah kawan-kawan kita yang kampung
halamannya jauh. Yang mungkin enggak bakalan balik lagi. Seharusnya pihak
panitia mikir tuh sampai kesana. Dan seharusnya, buku tahunan itu jadi waktu
sebelum cap tiga jari. Beeh, gue enggak ngerti. Dan pasti kalau gue bilang
kayak begini, pihak panitia bakalan enggak mau disalahin.
Iya.
Gue tahu kalian wahai panitia udah sibuk dengan dunia kalian masing-masing,
jadi bakalan susah kalau mau ngurusin hal semacam mantan gini. Gue juga ngert
hidup kalian enggak selamanya mau ngurus buku tahunan. Tapi mbok ya dipikir dulu sebelum bikin
kesepakatan. Jangan bikin semua kawan-kawan kalian susah. Bayangin aja, ketika
kumpul-kumpul bareng temen SMA, kita saling bertukar buku tahunan buat saling
lihat-lihat dan membandingkan, kalau-kalau ada cowok ganteng terus catet nomernya.
MUEHEHEHE.
Bayangin
ketika mereka (kawan kawan) ditanya, “Buku tahunan kamu mana?”. Dia Cuma bisa
jawab, “Belum jadi”. WHAT? Semacem baju aja belum jadi. Emang sebanyak apa sih?
Dan menurut gue nih ya, ada sesuatu yang bermasalah. Entah tentang pembayaran
atau tentang perjanjian hitam diatas putih. HIKS. SEDIH AJA HOEE. Kenapa nasib
exvent begini amat? Nasib gue begini amat.
Desember,
gue juga balik lagi ke sanggar tari bali. Karena udah lama banget hiatus dan
enggak nari, jadi kangen. Dan peristiwa kembalinya gue ke sanggar adalah bukan
karena tidak ada suatu hal, tapi karena emang gue waktu itu lagi mengikuti yang
namanya audisi CSS (Club Seni Seveners). Ya emang sih Cuma nari bali. Enggak spesial
banget. Tapi semoga aja lolos ya, dan gue bisa kembali ke dunia dimana memang
gue sangat menyukainya.
WELCOME
DECEMBER~ AND GOOD BYE~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH THANKS AND GOMAWO