Halaman

Senin, 27 Mei 2013

GRADUATION CLOTHES

Annyeong haseyo readers yang makin membahana dan tentunya gue yang semakin hari semakin ‘besar’ saja. Hari ini gue mau cerita sesuatu yang bener bener FRESH! Alias hangat hangat tai ayam. Hmm.. sesuatu yang memang sangat penting sekali!~ Yap! Dari judulnya aja kalian pasti udah tahu apaan yang mau gue bahan, kan? Hehehe, bukannya pamer tapi gue malah pingin share gituloh.

Hari ini (23/5) jam 10:45 AM berangkat ke Sekolah. Untuk apa? Untuk mencoba dan mengambil dan membayar baju wisuda. Awalnya gue dapet SMS terror dari temen-temen kalau hari ini anak Neventy yang tidak berhalangan bisa dateng ke Sekolah untuk urusan baju wisuda. Seneng sih, akhirnya baju wisuda yang pingin segera gue coba akhirnya kelar juga. Tapi, ada banyak (banyak banget) hal yang membuat semua angan-angan gue itu hanya jadi sebuah butiran debu *(ini apaa??). Yeah, kata panitia nya sebelum pembuatan baju itu kita diukur, terus kita ditanyain mau ditambah panjang seberapa. Waktu acara pengukuran itu, banyak pendapat yang ini-itu, tapi sekali lagi kata Panitia yang berwenang, baju wisuda ini gak mudah untuk dibuat. Apalagi untuk membuat 197 (berapa sih anak EXVENT?) baju itu butuh waktu yang gak sdikit. Yah, gue ngikut aja lah. Gue bukan siapa-siapa.

Dan waktu ngukur itu gue aslinya mau ngakak, mau protes dan mau bilang, “Kalian gak salah nih ngukur pake penggaris?”. IYA! Karena, ngukur panjang baju itu Cuma dengan penggaris dan baju kemeja dan gamis yang udah ditentuin itu ukuran XL, L, M, S, atau XXXL -_- Jujur, ini bukan cara penjahit untuk mengukur baju. Setahu gue, penjahit kalau ngukur baju itu pake meteran yang bisa melengkung-melengkung, bukan penggaris 20 cm. Melas. Banget.

Ya karena memang yang mengukur bukan penjahit, tapi panitianya sendiri! Kecuali anak-anak yang bertubuh ‘spesial’ membutuhkan penanganan extra dari mbak-mbak penjahitnya. -_- Kurang mandiri apa lagi, coba? Panitia kelulusan emang kece dan gak kehabisan akal. Lalu blazer nya. Gue gak ngerti ya, ini Panitia dapet baju kemeja darimana, yang jelas sang Panitia bilang kalau kita anggap aja itu kemeja sebagai ikuran blazer. Kurang gila apalagi, coba? -__- Kreatif sih. >/////<

Senin, 13 Mei 2013

SEMESTER DUA part 2 "After 4 days"


Annyeong haseyoo readers, sahabat, cintaku semuanyaaaa *buka tangan lebar lebar siap memberi pelukan hangat*. Kangen ya sama gue? Bahahaha, ini adalah hari yang tenang mungkin buat gue. Setelah mengalami masa masa kritis sebagai anak sekolahan. Hm.. dan bisa kalian semua rasain juga, betapa beberapa bulan yang lalu otak gue bekerja lebih keras dari biasanya. *elus elus kepala*. And now, I’ll start to telling my story… *(belagak bule).

Semester dua, memang sangat menyibukkan buat gue. Seorang Salma, yang hobinya cuma nongkrongin kamar. Bukan untuk belajar, tapi untuk bermimpi alias ngorok, alias lagi TIDUR. Oke, bukan hanya tidur aja sih yang gue lakuin di kamar. Actually, gue mencoba untuk berdandan atau hanya sekedar teriak teriak gak jelas. Yang pasti, kemungkinan belajar gue dihari-hari biasa itu sangat nihil. Bahkan tidak ada sama sekali (kecuali di sekolah, gue belajar) *eluusss dada* *dada Kai*.

Berbulan-bulan, berminggu-minggu, berhari-hari, dan berjam-jam gue belajar untuk empat hari yang menentukan masa depan gue. *(sumpah ini adalah kata-kata yang sebenernya anti banget gue omongin, karena gue selalu mules dengernya). Hm.. bosen?, iya pasti gue bosen banget! Stress! Siapa sih, yang suka banget berkecimpung dalam tumpukan worksheet yang berlembar lembar jumlahnya? Haahahahhaha! Kalau ada yang bilang ‘menikmati’ itu pasti udah error otaknya. Tapi kata my Mom, kita harus menikmati itu semua bagai air yang mengalirrrr… errr..errrr..

Diagnosa yang terlalu dini, Alzeimer?

Hi guys~ Selamat datang kembali ke blog amatir ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk bergabung dengan gue disini, menuli...